Kita pernah bersama dalam satu masa, dimana saat itu aku berharap waktu terhenti dan dunia berputar hanya untuk ku, walaupun hanya sesaat. Hingga ternyata aku salah, bahwa dunia berputar tak selamanya mengelilingi ku, dan kini kamu pun pergi..💕
~ Pelangi ~
Jangan mengambil benang merah, jika benang putih nya saja kamu tidak tahu.
~ Langit ~
Pagi itu, semua siswa di hebohkan dengan tugas sejarah yang membuat seisi kelas seperti di pasar Abang. Lika-liku bangku tidak beraturan saking hebohnya suasana saat ini, semua wajah mereka tampak lesuh dengan make up yang kian luntur. Sebenarnya ini hanya lah tugas kecil, cuma Ibu Fina paling tidak menyukai orang-orang yang tidak disiplin, dan tentunya bu Fina tidak main-main dengan hukuman.
" Canvi...., Varen.., kalian udah gak tugas ini... ? " Heboh Boby.
Keduanya saling melihat satu sama lain dengan tatapan sangat menakutkan.
" Gue lupa... " Jawab Canvi dan Varen bersamaan.Viko di bangku sana malah sibuk browsing dengan sisa waktu 7 menit, sedangkan soal yang harus di jawab 15 soal. Astaga.. Hari yang sial.
"Anjir... Soalnya banyak banget sich.. ? " gerutu Viko" lho gak ngerjain Ren..?" Tanya Boby lagi pada Reno, berniat mencari lembar jawaban.
" Gue ketiduran tadi malem, habis petir kenceng banget. " jawab Reno enteng sambil mengerjakan tugasnya.
Tak hanya mereka Canvi malah sibuk saling menyalahkan dengan Varen.
" Lho kok gak ingetin gue sich Ren.."
" Ya gue mana suka begituan, lho tau sendiri kan gue itu sukanya sama akuntansi, dan bukan sejarah. " Terang Varen.Keduanya kini sama-sama sibuk menjawab pertanyaan dari 15 soal uraian itu.
" Malah uraian semua lagi " kata Varen kesel.
" Kayaknya gak bakal nututi dech." sambung Canvi.Dan bunyi itu berhasil melumpuhkan Perjuangan mereka, semua usaha mereka Percuma, karena sebentar lagi mereka pasti kena hukuman yang benar-benar gak bercanda.
Teettt....., suara Bel sudah berbunyi, sebentar lagi Bu Fina akan memasuki kelas. Mereka pada sibuk mempersiapkan diri dengan apa yang akan terjadi di depan sana, sungguh wajah-wajah mereka benar-benar berwarna.
Ibu Fina kini memasuki kelas dengan salam dan senyuman ramahnya. Tanpa instruksi apapun, guru yang satu ini langsung menyuruh seluruh siswa mengumpulkan tugas.
" Anak-anak kumpulkan tugas kalian di depan "" Gila.., gak pakek ngabsen, gak nanya siapa aja yang gak masuk. Dia langsung to the poin " Kata Boby berulang kali mengusap wajahnya, yang di penuhi dengan keringat dingin. " Nihil Bu.. " taktik Boby sangat nyaring pura-pura tidak mendengar.
Seluruh siswa hanya diam mengikuti perjuangan Boby mengatasi Bu Fina.
" Ibu tidak tanya siapa yang gak masuk Boby, cepet kumpulin tugasnya. " tegas Bu Fina.
Tidak ada satu siswa pun yang maju ke depan, Bu Fina di buat bingung oleh semua muridnya.
" Kenapa gak ada yang ngumpulin..? " Tanya Bu Fina lagi.Mereka semua menundukkan pandangan ke bawah, bermacam-macam ada juga yang mengucek-ngucek matanya berharap yang di depan sana hanya khayalan. Tapi tak perlu berkhayal karena semuanya memang nyata.
KAMU SEDANG MEMBACA
TE ODIO
Teen Fictionkarena sesuatu yang terlupakan... tidak untuk di ulang.... Lagi...lagi... dan lagi... #canvi-candi Langit, sebuah latar Tuhan yang menjadi takhta semua keindahan. Tanpa langit bintang tak bertebar dengan indah. Tanpa langit bulan tak bersinar dengan...