37. Party XI IPS 1,Two🍃🍃

10 1 0
                                    

Menerima kisah yang baru bukan dengan mencintainya tapi dengan bagaimana Aku bisa merasa nyaman dengan nya.💕

~ Pelangi ~

Bukan, bukan karena nyaman. Karena yang utama adalah rasa, jika kamu tidak mencintainya, maka rasa nyaman yang saat ini kamu rasakan berlaku sementara.

~ Langit ~

Malam ini bintang sangat bersahabat dengan Langit, bulan pun juga bersahabat dengan langit, sepertinya semuanya sangat akur karena tidak ada niatan sedikitpun dari mereka untuk mendatangkan hujan, bahkan anginpun juga mendukung malam ini. Malam yang tentunya akan penuh kebahagiaan.

Canvi sedang bersiap-siap dengan dress merah nya yang sangat sexi jika dikenakan oleh Canvi, benar saja Gadis ini memiliki tubuh yang ideal di seumuran nya. Tatanan Rambut yang ditata sedemikian rapi dengan di gelung semua di atas, dan hanya menyisakan sedikit rambut di kanan kiri telinganya yang memang sengaja di urai membuatnya semakin terlihat cantik. Di sela-sela Rambut itu Vika memakaikan mahkota yang bertaburkan berlian berwarna merah muda, sehingga sangat cocok dikenakan oleh remaja seperti Canvi.

" Sayang, kamu tahu gak mahkota ini Papa kamu loh yang memberikannya pada Mama dulu, dulu pas Dia meminang Mama " Melihat mahkota itu lagi, mengingatkan Vika tentang momen dulu dengan suaminya.

Canvi menatap Vika di depan Cermin.
" Hah.., Papa yang minang Moms gak pake cincin..?? Wah parah banget Papa ...!! " Heran Canvi tidak menyukai Freddy yang meminang Vika dengan Mahkota.

Vika tersenyum geli melihat wajah tekuk Canvi.
" Sayang, ini lebih berharga dari cincin..., kamu bilang gitu karena kamu gak tahu harganya " Sombong Vika meyakinkan Putrinya.

Canvi kini mengangkat kedua tangannya.
" Terserah Moms and Papa, intinya minang meminang itu gak lebih romantis kalau tidak memakai Cincin. " Pendirian Canvi tetap kukuh pada otaknya. Canvi benar-benar berfikir tentang Papanya, Papa yang aneh.
Canvi sudah merasa jenuh dengan persiapan ini, sejak tadi Canvi sudah bilang kalau Dia akan tampil biasa saja, tapi bagi Vika Canvi itu adalah boneka nya yang harus nurut pada pemiliknya.

" Udah selesai kan Moms..?? " Tanya Canvi jenuh pada Vika.

Vika menggeleng pelan dengan tangan meraih lipstik di meja rias Canvi.
" Tinggal satu.. " Vika menunjukkan Lipstik yang di pegang nya.

Canvi membulatkan matanya melihat benda menor itu, Dia menggeleng pelan ingin cepat cepat pergi dari sini.
" Moms enggak !! Canvi gak suka menor.... Iehhh "

Namun Vika tetap menghiraukan Canvi, Dia terus memakaikan lipstik yang jelas tidak berwarna merah. Canvinya saja yang berlebihan.

" Diem Canvi, ini gak menor Sayang kamu ih berlebihan ! "

Sungguh Canvi tidak menyukai semua yang berhubungan dengan Lipstik, benda itu lagi.... !!!
Ia Canvi memang berkeinginan jadi Model tapi Dia ini paling anti jika berhubungan dengan lipstik, mungkin Dia akan menjadi Model yang NATURAL.
Dan mungkin Manager nya Vika sendiri.

Pukul 19.00, 30 menit lagi acara akan di mulai para siswa sudah mulai berdatangan dengan penampilan yang fantastic, ada yang nuansa merah, ada yang putih dan ada juga yang merah putih. Wah cinta Indonesia banget lah.

Varen..
Dia datang sejak tadi dengan Viko, mereka datang pertama kali saat semuanya belum datang. Gadis ini menggunakan dress kemben berwarna putih dengan rambut yang di biarkan menjuntai sepunggung. Sangat serasi sekali dengan Viko yang memakai Jas dengan warna merah serta kemeja yang berwarna hitam.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang