30. Rekan Bisnis Papa

14 4 5
                                    

Jujur saja, perasaan seseorang akan berubah seiring berjalannya waktu.💕

~ Pelangi ~

Dan menurut Saya perasaan Saya tidak pernah berubah, bahkan semakin tumbuh setiap harinya, hanya Waktunya saja yang berubah.

~ Langit ~


Arah Mobil yang di bawakan Freedy menuju ke salah satu perumahan Elite di Bandung, Gerbang utama dalam perumahan itu tertulis jelas dengan Nama Merpati, ya Perumahan Merpati.

" Tuch kan..., apa Canvi bilang jalan-jalan nya Papa itu ya ke rekan bisnisnya... !! " Batin Canvi sambil menepuk jidat nya.

Freedy melihat gerakan Canvi barusan hingga membuat Freedy bertanya.
" Ada apa Vi...?"

Canvi justru memberikan senyuman palsu nya, saat ini dia sedang menetralkan semua unek-unek nya.
" Gak papa kok Pa..., cuma ada nyamuk tadi " Alibi Canvi.

Freedy melewatkan beberapa perumahan, Namun ia tetap saja tidak menghentikan mobilnya.
Sepertinya Freedy melupakan rumah rekan bisnisnya, atau mungkin ini pertama kalinya dia ke sini, yang jelas Canvi merasa jenuh dengan semua ini.

" Aduh Papa...., udah 3x Papa muter muter perumahan ini, please dech Pa..., I am Hungry " Tatap Canvi pada Papanya.

Freedy kini menatap mata Canvi.
" Emm.. Kamu Lapar..?? No no no tadi kamu udah makan Canvi, mau bohongi Papa ! " kata Freedy mengerti maksud Puterinya.

Canvi hanya diam berdecak pelan, karena jika ketahuan Freedy, waahhh bisa-bisa di suruh Mondok dia. Canvi memang melakukan kesalahan besar dengan beralasan makan untuk pulang pada Papa nya, Canvi lupa kalo Papanya salah satu orang yang jenius, cukup mudah untuk Freedy mengerti maksud seseorang.

" Papa masih bingung aja yang mana rumahnya...." Polos Freedy tanpa dosa.

Untuk yang kedua kalinya Canvi menepuk kasar jidatnya, saking keselnya.
" Ya Allah..., please dech Pa, Papa telfon rekan Papa itu, Kids Jaman Old " Gerutu Canvi pasa Freedy, dengan gaya Melankolisnya.

" Please Canvi Papa gak tau, nomor Sahabat Papa itu baru. "
Gaya bicara Freedy sudah mengikuti persis Puterinya.
Membuat Canvi memanyunkan bibirnya.

Moms dan Papa sama saja semua, sok drama...

Canvi lebih memilih tidak memperpanjang perdebatannya, karena Papanya bukan Moms nya yang akan ngalah untuk kebahagiaan Anaknya.
" Tadi bilang rekan, sekarang sahabat yang bener yang mana sich... ?" Desis Canvi pelan.

Dan ternyata Freedy mendengar kata-kata Canvi.
" Sahabat Papa sejak kecil "

Ya Allah kuatkan hati Hambamu, ribet kalo sama yang tua tua. Canvi lelah....

Freedy kembali mengingat rumah sahabatnya itu.
" Kalo gak salah Cat Hijau Putih "

Canvi memutar bola matanya 90°
" Kalo cat nya warna Hijau, Gang yang tadi Papa..., please dech. "

" Biasa aja sayang marah terus, ntar Cantik nya hilang, biasalah efek kelamaan di Spanyol "
Puji Freedy pada dirinya sendiri, tapi percuma Canvi sudah cukup kesal dengan nya.

Freedy menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia langsung menginjak pedal gas nya, menuju Gang sebelah dengan rumah yang berwarna Hijau putih.

Dan sampailah mereka di rumah yang di maksud.
" Waww.... Bagus banget, beda dari perumahan yang lain " Kata Canvi benar-benar menyadari kemewahan rumah itu.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang