29. Moms and Father Canvi

15 4 0
                                    

Hari ini sudah saatnya menutup semua tentang mu..
Karena semuanya telah berbeda.💕

~ Pelangi ~

Setidaknya saya dan kamu telah bersatu dalam Skenario yang saya buat sendiri.

~ Langit ~

" Apa.... Moms udah pulang.... " Heboh Canvi berbicara sendiri dengan ponselnya di siang bolong seperti ini.
" Beneran kan Moms gak tipu kan, ya udah sekarang Canvi Jemput. Moms ada di mana sekarang, udah nyampek Bandara belommm... " Cerocos Canvi memakai baju tertutup dan mengambil Tasnya.

" Sayang, udah ngomongnya kamu gak usah kemana mana, moms udah di depan Rumah, ayok buka pintunya " Kata Wanita paruh baya itu di bali ponselnya.

Canvi melemparkan Tas nya ke sembarang arah, saking senang nya Canvi, dia teriak-teriak sambil memanggil Moms nya.
Untung saja Canvi sangat pandai dalam turun naik di tangga, dengan langkah cepat Canvi selamat melewati anak tangga di rumahnya.

" Moms..... Canvi kangen, Moms sehat kan...?? " Dengan senyuman yang merekah pada Mamanya, Canvipun melihat ke segala arah orang yang dia cari setelah Mamanya tidak Canvi temukan.
" Papa mana...?" Tanya Canvi.

" Papa di sini Sayang....... " Kata Freedy yang muncul di balik tembok, merentangkan kedua tangannya menyuruh putrinya untuk memeluknya.

Canvi langsung memeluk keduanya, yang pertama Papa nya, selepas itu memeluk Mamanya.
" Canvi kangen kalian berdua, Oh ia Grandpa gak ikut...?" Tanya Canvi lagi.

" Enggak sayang Grandpa tidak bisa jauh-jauh, dia di sana sama Om Hery mu !!" Kata Vika menjelaskan sekaligus masuk ke rumahnya.

" Banyak perubahan ya di rumah ini " Goda Freedy pada putrinya.

" Hehehehe..., iya donk Canvi gituh " PD Canvi mengangkat tangannya membentuk tanda Centang di bawah dagunya.

Freedy hanya mengusap lembut rambut Canvi, Jelas saja Freedy tahu kalau perubahan ini bukan karena Canvi melainkan Sami pembantu rumah tangganya yang tidak pernah lalai akan tugasnya.

Cekrek.....
Pintu yang tadi di buka Canvi kini mulai terbuka kembali. 

Revan...!!

" Om... Tante.... " Kaget Revan melihat Vika dan Freedy sudah kembali.

Keduanya sama-sama menoleh ke sumber suara.
" Wah jagoan Om makin Ganteng aja...!! " Peluk Freedy pada Revan sambil menepuk kasar jagoannya.

" Ia lah, pona annya siapa dulu.. ?" sambung Vika.

Canvi merasa di abaikan, diapun berdecak pelan dan berkata.
" Sebenarnya anak kalian itu siapa sich ? Bang Revan Atau Canvi. Bang Revan... terus yang di sayang "

Vika dan Freedy hanya saling menatap melihat kecemburuan itu di mata Canvi, benar saja anak mana yang gak cemburu kalo orang tuanya lebih sayang anak orang.

" Oh ia, Om Tante kalian pasti tidak tau kan, Nich... " Jewer Revan pada telinga Canvi membuat Canvi meronta untuk dilepaskan. " Nich ya, Canvi udah dewasa sekarang Tan, 1 minggu yang lalu dia di antar jemput sama pacarnya siapa namanya.... Revo...., Keno ah Ia Reno. "

Canvi langsung mensoplak kepala Revan, membuat Revan meringis kesakitan.
" Enak aja, Reno itu temen gue... "

" Ia temen lho bentar lagi jadi calon pacar... kalo gak calon pacar ya Friendzone, kan lagi musim tuch sekarang temen rasa pacar..."

Mulut Revan kali ini benar-benar minta di Lap sama kain pel biar bersih dari noda, bisa-bisanya dia mengatakan semuanya di depan Mama dan Papa nya. Kadang Canvi menganggap Revan itu malaikatnya, tapi di waktu yang bersamaan dia justru berubah menjadi devil yang membahayakan. Canvi heran kenapa Abangnya sampai sekarang belum juga punya pacar, mungkin karena dia selalu iri sama orang yang senang dikit.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang