32. Kotak Makan

13 3 0
                                    

Sudah saatnya merangkai kisah yang baru, bukan kembali merajut kisah yang lalu.💕

~ Pelangi ~

Tidak ada yang tahu akan jodoh, umur dan maut seseorang, jangan menarik kesimpulan yang tidak ada faktanya. Saya percaya Tuhan tak pernah salah.

~ Langit ~

Sore itu Canvi berniat menjenguk Reno di rumahnya, Dia sudah janji akan berangkat ke sana bersama Cika dan Varen.

Canvi langsung keluar dari kamarnya dengan terburu buru, Gadis ini tidak bisa merubah kebiasaannya itu. Dia melangkah ke dapur dulu mencari Asupan gizi buat perutnya itu, Canvi memakan roti sambil terus saja berjalan, mata melihat ke arah roti yang di makan sedangkan kakinya terus saja melangkah ke depan.

Buukkkkk...

Astaga Canvi menabrak sesuatu.
" Astaga Canvi, selalu saja begitu ceroboh banget sich kamu... !! " Kata Canvi mengatai dirinya sendiri.

Canvi sudah menabrak ember air yang di gunakan pembantunya untuk membersihkan lantai, dan semuanya basah terlebih lagi sepatu dan celana yang di kenakannya saat ini.

Ponselnya terus saja berdering Canvi sudah mengira kalau yang menelfon pasti Varen atau Cika, Canvi tak menghiraukan ponsel nya Dia langsung ke atas dan mengganti Celananya.

Tidak cukup lama Canvi mengganti celananya, seseorang dari lantai bawah memanggil namanya.

" Canvi....., apa yang kamu lakuin !! " Vika mengomel dengan keadaan lantainya yang acakan seperti ini.

" Mati Lho Vi..... " Canvi menepuk jidat nya sendiri.

Vika telah berdiri memegang sebuah kresek merah, entah isinya apa yang jelas Canvi merasa bersalah atas kecerobohannya ini.

" Eh... Moms udah keluar, Canvi mau kelu... " Kata Canvi sambil melewati lantai yang basah tadi.

" Jangan lewat di situ, ntar jatoh kamu ... " Cegah Vika pada Putrinya.

Sebenarnya Vika sudah mengetahui semuanya berantakan karena Canvi, Vika terus saja menatap Putrinya itu.

" Moms.... "

Vika langsung membelai rambut Putrinya. Dia tidak membahas masalah ember, Vika cukup tahu kalau Putrinya selalu ceroboh.
" Sayang, nich katanya kamu mau jenguk temen yang sakit, " Kata Vika sambil menyodorkan kresek merah itu.

Canvi mengerti kesalahannya tapi melihat sikap Vika yang sangat menyayangi nya membuat Vika menyadari Bahwa Malaikat tak Bersayap itu adalah Ibunya.
" Moms..., maaf Canvi selalu buat Moms repot. Canvi tahu hari ini Bik Sami tidak masuk biar Canvi saja ya yang beresin... " Canvi pun mulai mengambil alat pel itu.

Namun Vika mencegahnya.
" Gak papa sayang, ini tugas Moms gak papa sekarang kamu pergi ya, jangan lupa kasih Kotak Makannya !! "

Canvi memeluk Vika dengan erat menciumi kedua pipi wanita yang sangat menyayangi nya itu.
" Canvi sayang Moms, always... muachh "

" Ibu.. ku yang Cantik.
Seorang yang selalu ada di hati ku Selamanya, Malaikat tak bersayap itu adalah Ibuku.. "

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang