25. Good Night

19 4 0
                                    

Kamu tahu bertahan itu susah, mencintai orang yang tidak memberikan kepastian itu rumit. Jadi jangan salahkan aku jika labuhan hati aku Ending nya bukan kamu..💕

~ Pelangi ~

Kamu, masih tetap tidak mengerti saya. Terkadang saya bingung kenapa sampai sekarang Saya masih suka sama kamu.

~ Langit ~

Canvi mendekati air terjun itu, kakinya kini menapaki sebuah batu besar sebagai tumpuannya.
Canvi benar-benar menikmati saat-saat ini, meskipun tak banyak waktu untuk dia berlama-lama.

" Tuhan.....Indah Banget, Pengen tetep di sini... " Canvi masih terus saja memuji tempat yang tidak ada namanya itu.

Suara langkah kaki dari belakang membuyarkan Canvi atas bayangannya. Suara kaki itu datang kian mendekat, suara dedaunan yang mengering terdengar jelas jika ada yang menginjaknya.

" Katanya jangan pulang malem-malem...?? " Tanya Reno mengingatkan akan pesan Canvi tadi waktu di Rumah Nenek Glen.

Canvi langsung menoleh.

" Jangan pulang dulu, disini Indah banget Ren.., beneran moms gue gak pernah ngajak gue ke tempat kayak gini. " Tolak Canvi terkagum-kagum.
" Papa apa lagi.., " Batin Canvi fakta.

Reno kini duduk di Batu dekat batu yang saat ini di tapaki Canvi.
" Suka banget ya tempat ini...?? "

" Banget " Jawab Canvi tanpa ragu.

Reno memanyunkan bibirnya sambil mengangguk ngangguk kan kepalanya. Dia tidak ingin melewati moment penting berduaan dengan Canvi sedekat ini, dia pun mengabadikan moment mereka dalam wujud gambar.

Cekrek...

Karena lelah berdiri Canvi kini duduk di samping Kapten Basket itu. Keduanya sama-sama diam, kini Canvi seperti anak kecil yang me main mainkan air, Reno terdiam menatap Canvi karena dia tidak tau apa yang akan dia bicarakan jika jantungnya selalu saja berdesir.

Akhirnya suara Cowo itu berhasil memecahkan keduanya.
" Mohon perhatiannya, Jam 17.00 kita harus pulang, dan waktu kita gak banyak lagi. Ntar keburu Gelap "
Kalimat Viko dengan sangat tegasnya.

" Ya elah Pak Ketu... " Cibir Boby.

Jarak antara Canvi Reno dan teman-teman yang lain memang lumayan jauh, karena Canvi lebih tertarik dengan air terjun. Sedangkan teman-teman yang lainnya lebih tertarik dengan hijau nya Teh yang tersusun sangat rapi.

" Jangan di petik... " Tegor Varen memukul tangan Boby yang jelalatan ingin merusak tatanan teh.

Boby memasang wajah enek nya.

" Glen..., disini gak ada taman bunga ya..? " Tanya Viko.

Glen pun tidak mengerti akan pertanyaan Viko, karena Viko itu lumayan pintar orangnya, kenapa malah tanya taman bunga di tempat yang masih alami ini ??aneh.

" Ya gak ada lah...!! " Jawab Glen yang masih sibuk Siaran langsung Di IG.

Viko mendengus kesal.
" Yach, padahal gue mau ngasih lho bunga Ren... "

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang