28. Pertemuan 1

8 5 0
                                    

Kalau kita sudah mencintai seseorang, semua kriteria, target, planning tak akan lagi sama ( Percuma ) 💕

~ Pelangi ~

Aku berterimakasih buat masa lalu kamu, karena masa depan itu tidak mungkin ada kalo tidak ada masa lalu.

~ Reno ~


Kumpul di Resto seperti biasa,  jam 15.30, jam sudah di tentukan gak menerima Nego.... ( Viko )

Satu pesan dari Viko di Grup membuat semuanya Canvi menggeser kunci layar di ponselnya.

Tung... Satu pesan lagi yang saat ini membalas pesan Viko.

Bukan mau nego, tapi makannya siapa yang bayarin, jujur gue gak punya uang krisis ekonomi men.. ( Boby )

" Ada-ada aja si Boby " Batin Canvi sambil mengupas buah Apel nya.

Masalah itu terserah Reno dan Glen mereka yang tanggung, sekali-kali di manfaatin uang Bokap nya. ( Viko )

Reno dan Glen, dua temen yang kaya raya dan tidak pelit, Glen orang nya memang bego, tapi dia gak pernah hitung-hitungan seperti Varen yang bahkan sampai di masukin di Buku Besarnya dan jurnal Penyesuaian.

Ya Allah... Ya ialah Glen gak mungkin perhitungan, orang dia sendiri tidak tahu hitung menghitung... wkwkkw

Setelah memakan habis Apel itu, Canvi langsung siap-siap mandi untuk ke acara yang sudah tadi dintentukan di Grup.
Canvi sudah tahu akan membahas apa, pastinya membahas Acara Party.

Canvi sangat sibuk saat ini, dia tergesa-gesa karena baju yang akan dia pakai belum di setrika sama Sami, jadi dia mengambil baju seadanya di lemari, Baju panjang warna Biru muda dan bawahnya rok diatas lutut 2 cm dengan Warna cantik biru indigo.

Canvi merapikan Rambutnya, niatnya dia ingin mengepang Rambutnya, tapi dia tidak mau berlama-lama bermain main dengan rambutnya maka dia menarik rambut bagian sampingnya ke belakang dan menguncinya dengan jepit rambut. Tak lupa Canvi memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil slempang nya.

Canvi pun bercermin.
" Perfect " Sambil menyipitkan matanya.

Canvi paling menjaga masalah Fashion, dia tidak ingin tampil berlebihan dan norak, sehingga membuat orang lain sakit mata karenanya. Cukup tampil seperti ini saja sudah Cantik.
" Abang...... " Teriak Canvi.

" Non Canvi mau kemana cantik kayak gini...?? " Tanya Bik Sumi kepo.

" Canvi mau keluar Bik..., Bang Revan mana " Tanya Canvi lagi dengan suara yang masih lumayan nyaring.

Dari lantai atas, ada kulit kacang yang memang sengaja di buang tepat di kepala Canvi sama pemiliknya.
" Apa dek..., berisik banget...
Lho cocok banget dech kalo jadi pedagang asongan " Canda Revan.

" Abang..., Canvi mau minta anter ke Resto, sekarang. " Tekan Canvi.

" Apa.... Besok.. !! " Pura-pura tidak mendengar.

" Enggak.., Tahun depan. " Kesel Canvi.

" Ya udah.. " Kata Revan membalikkan badannya menuju ke kamar kembali.

" Abanng..... Jadi cowo gak peka banget sich..., Canvi bilang S E K A R A N G " ulang Canvi mengeja kalimatnya. Dengan nada suara yang kini naik beberapa Oktaf.

***

Sesampainya di Resto...
Semuanya sudah berkumpul tepat waktu, tidak ada yang terlambat kali ini.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang