14. Kerinduan

17 4 0
                                    

Aku benci sama hal yang berhubungan dengan HARAPAN. Dan keadaan yang berhubungan dengan KEPASTIAN.💕

~ Pelangi ~

Aku rasa senyuman itu untuk ku, tapi ternyata aku salah. Senyuman mu masih untuk nya.

~ Reno ~

" Vi...., Canvi.... " suara laki-laki memanggil nama gadis pemilik rumah ini.

Sepertinya yang dipanggil tidak mendengar panggilan itu, dan membuat laki-laki itu memasuki kamarnya.

" Ternyata lho masih tidur.. "
Suara Revan sangat pelan, tak ingin membangunkan adiknya.

Tiba-tiba Canvi mengingo.
" Moms..., mom kapan balik ke Indonesia. Canvi kangen.... Mom.. "

Melihat Canvi yang seperti nya sangat merindukan mamanya, Revan tidak tega melihatnya, namun dia bisa apa. Dia hanya bisa menjaga nya selama kedua orang tuanya belum pulang.

" Udah bangun... " tanya Revan yang duduk di pinggir kasur.

" Abang... Ada di sini... "
Canvi pun sambil mengucek matanya, membuktikan bahwa penglihatannya tidak ngawur.

" Nich..., Tante Vika nelfon " Revan pun langsung menyodorkan ponselnya pada Canvi yang masih saja berbaring.

" Moms I ... ?? " Canvi langsung merubah posisinya menjadi duduk, dia pun mengambil ponsel dari Revan, disertai senyuman dan air mata yang menetes di kedua pipinya yang Chubby.

" Moms..., kapan pulang...?? " manja Canvi pada Vika.

" Moms pasti pulang sayang, tapi nanti ya, film nya belom selesai syuting sayang..., kenapa Canvi kangen ya.....?? "

" Canvi kangen banget sama moms..., Moms sehat kan, baik-baik kan di sana "

Revan serius menatap ekspresi wajah Canvi, ada kerinduan yang sangat dalam yang Revan tidak tau. Revan baru tau kalo Canvi tidak bisa jauh dari moms nya. Tapi Revan juga tau, adiknya ini sangat pandai dalam menjaga Image, biar gak ketahuan.

" Putri moms perhatian banget sich, moms sehat sayang. Sekarang moms mau tanya, Canvi udah makan..?? "

" Udah, Canvi udah makan. Udah mandi dan udah solat kok. Tenang aja moms Canvi gak bakal lupain jadwal Canvi selama tidak ada moms. Canvi kan sayang moms dan papa Juga. "

" Ya sudah, kamu mau minta apa kalo moms pulang "

" Canvi lagi gak pengen apa-apa. Canvi cuma pengen kedua orang tua Canvi kumpul bareng-bareng lagi dan kembali dari pekerjaannya dengan selamat. "

" Heh kamu ini.., ia aminnn...
Gak mau pesen coklat tha.. "

" Oh ia Canvi lupa, ia Canvi mau coklat. Beliin juga Cerita-cerita gitu ya moms... "

" Siap Tuan Putri moms yang Cantikk "

Pagi ini matahari bersinar dengan terangnya, suara kicauan burung semakin menambah pesona mega ini. Dalam sesaat kerinduan Canvi telah terbalas, tak ada yang lebih indah dari Video Call dengan orang yang di sayang.

" Lho berangkat sama siapa ? " Tanya Revan sambil memasukkan nasi dan lauk ke dalam kotak masuk.

" Sama supir.. " Jawab Canvi lancar. " Supir lho pulang kampung kemaren, abang aja yang nganter. Nich buat bekal lho " Menyodorkan kotak makan tersebut pada Canvi.

Canvi tersenyum sedih melihat sosok Abang yang benar-benar menyayanginya.

" Abang..., Canvi sayang abang " Canvi pun langsung memeluk Revan yang bingung dengan apa yang di lakukan adiknya. " Udah jangan lebay, gue ngelakuin ini karena Tante Vika yang nyuruh. Lho kan manja " Cibir Revan mencubit ujung hidung mancung Canvi.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang