27. Bersama Reno

8 3 0
                                    

Masa lalu yang berkepanjangan itu merusak Masa depan.💕

~ Pelangi ~

Jangan sedih untuk hal yang telah berlalu, kita hidup untuk mati dan sekali mati kita tidak akan hidup lagi. Tersenyumlah selalu, ingatlah dia kembali bila perlu, jika itu membuat mu Bahagia...

~ Reno ~

" Cielah makan Caklet gak bagi-bagi, gue juga pengen tau " Heboh Boby langsung merebut coklat yang di pegang Viko.

Viko langsung menepis tangan Boby, berusaha melindungi apa yang saat ini di genggamnya.
" Woyyy lho gak boleh coklat entar tambah gemuk lagi moooo " Suara Viko menirukan suara Sapi.

" Ech Vik, itu Coklat banyak banget, mubazir kalo cuma di makan berduaan sama Varen, masih banyak sisanya tuch... " Melas Boby memperjuangkan benda batang almond itu.

Viko tetap saja tak menghiraukan Boby, dia tetap suap suapan dengan Varen, mereka juga menganggap kalo mereka hanya berdua dan tidak ada Manusia di sekitarnya. Pupuslah sudah  perjuangan Boby mendapatkan Coklat itu...!!

Hingga Canvi pun datang.
" Coklat gue !! dipake mesra-mesraan berdua lagi. Balikin !! " Kata Canvi merusak suasana.

" Ya elah Vi, lho gak bisa buat sahabat lho seneng dikit kek, apa kek... " Kata Varen, sedangkan Viko tetap khusuk mengunyah coklat pemberian Gio itu.

Boby tersenyum kecut, menjitak pelan kepala Viko.
" Oo jadi coklat batangan ini punya Canvi, sok sok an gaya lho Vik romantis berduaan sama kecebong pake coklatnya orang. Modal dikit donk " Dengan suara yang lumayan keras.

Sebenarnya Viko tidak berniat memakan coklat itu, dia aja masih kelar kok buat beliin Varen, hanya saja menurut Viko, mungkin Canvi tidak akan memakan coklat pemberian Gio.

" Vi, nich ya.. Gue bilangin ya, ni coklat dari Gio kan..., dan lho nolak dia kan..., " Kata Viko tanpa memberikan Canvi kesempatan menjelaskan. " Nach, kalo lho nolak dia pamali makan apapun pemberiannya, ntar lho jadi nerima dia lagi " Jelas Viko, entah berbohong atau Fakta.

" Emang Gio dukun " Guman Boby nyaring.

Canvi tersenyum kecut ke arah Viko.
" Pamali pamali, gak boleh percaya ke begituan. Musrik tau gak, lho kalo mau Coklat gue ngomong baek baek donk " Terang Canvi to the poin.

Viko membalas Pembicaraan Canvi dengan seringaian, Varen pun tertahan geli melihat tingkah Viko.

" Lagian tuch si Boby dikasih kek, kasian anak orang sampek ingusan gitu. " Alibi Canvi tertawa puas.

Canvi bisa saja diajak bercanda, tidak bisanya yang selalu seriusan. Canvi itu gak taunya apa sich..?? Berdrama jago banget, stand up ala-ala cantik juga tau, nutupin luka apa lagi. The best lach... Wkwkwkw

Jreng... Jreng...

Suara petikan gitar itu membuat tawa Viko dan Canvi pecah Seketika, tidak sadar ternyata di pojoan sana sudah ada Reno, dan ternyata sejak tadi Reno duduk di situ.

Dan kau hadir....

Merubah segalanya.....

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang