18. Kejebak

15 2 0
                                    

Jika kamu sudah melupakan saya, lalu mengapa gitar itu terpang pang indah di kamarmu..?

~ Langit ~

Itu hanya sebuah Gitar.💕

~ Pelangi ~

Jika yang di kodein gak peka mulu, gue bisa apa..??

~ Reno ~

Rempong dach kalo denger cerita kalian.

~ Varen ~

Permainan masih terus berlanjut, tak perduli cuaca di luar hujan. Jika berkumpul seperti ini membuat mereka lupa akan masalah kenapa tidak.

Bolpoin kembali di putar, dan sekarang yang memutar justru Varen, sepertinya saat ini adalah waktunya Varen untuk bermain-main dengan Canvi.
Yap.., bolpoin itu mengarah tepat pada Canvi.

" Lho pilih tantangan atau kejujuran Canvi Arco Irisya. "

Keceriaan dalam senyuman itu sudah tidak lagi, semua nya tenggelam seiring dia memilih tantangan atau kejujuran.

Entah apa yang akan Canvi pilih, pertanyaankah...?? Siapkah Canvi menjawab jika Varen atau Cika bertanya tentang langit...??

Dan Canvi memilih...
" Gue pilih tantangan. "

Sontak Varen tertawa keras.
" Hahahahaha... Gue udah jamin lho bakalan pilih tantangan Vi.., "

Canvi cemungut melihat Varen saat ini, sedangkan Cika hanya mengikuti alur mereka meskipun Cika tidak mengerti makna di balik itu.

" Oke.., karena lho udah milih tantangan, dan tidak suka bermain dengan pertanyaan. Maka tantangan lho adalah, lho telfon Reno. Bilang kalo dalam satu minggu ini supir lho gak ada " Jelas Cika sangat jelas.

" Ya lho nebeng gitu, dalam satu minggu " sambung Varen dengan penuh penekanan.

Canvi justru merangkai seribu kata biar mereka merubah tantangannya.
" Kan gue berangkat sama Bang Revan "

" Ya bilang aja kalo Abang lho sibuk. Clear kan " Kata Varen memicingkan matanya.

" Nie orang sumpah, pandai banget kalo urusan ngomong "

Sekarang Canvi mencari nama Reno dalam kontaknya, dan mulang menyentuh tombol calling.

Tidak perlu waktu lama untuk menunggu Reno mengangkat telfon Canvi.
" Ia, ada apa Vi.. " kata Reno.

" Ren.., gue nelfon cuma mau bilang aja, lho bisa gak dalam minggu ini kalo gue nebeng lho. ? "

" Oh..., gak papa kali Vi, gue seneng bisa ngenter lho, biar lebih deket gitu. " Kata Reno gombal.

" Ia.., ya udah ya besok gue tunggu, bye Ren.. " Lalu Canvi mematikan ponselnya tanda pembicaraan terputus.

Varen dan Cika langsung menanyakan apa jawaban Reno.
" Gimana, dia mau..? "
Canvi menganggukkan kepalanya. " Tuch kan, gue kan udah bilang tak mungkin ada penolakan jika Canvi yang minta " Heboh Varen.

Tanpa memutar kembali bolpoin itu, Canvi saling menatap dengan Varen, dan langsung mengagetkan Cika.

" Sekarang giliran lho.. " kata Keduanya pada Cika.

Cika sungguh kaget dengan apa yang di lakukan kedua sahabatnya ini. Dia pun mengerutkan dahinya.
" Kok gue sich, kan bolpoinnya belum di putar "

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang