15. Gak Bisa Ngucapin

17 3 0
                                    

Hari ini hari bahagia mu, tapi aku tidak bisa mengucapkannya pada mu, meskipun sebagai seorang sahabat.💕

~ Pelangi ~

Tak perlu ucapan, dengan kamu tetap mencintai saya, itu sudah menjadi kado terindah bagi saya.

~ Langit ~

Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 Tanda bahwa istirahat ke dua telah tiba, sorak sorai anak-anak kelas XI-IPS1 sangat terlihat, benar-benar terlihat. Tak terkecuali dengan Wajah gadis yang satu ini.

" Yeee..... Istirahat, gue laper nich. " Varen kini memulai aksinya. ( HEBOH ).

" Gue di bawain bekal nich sama Abang.. " tolak Canvi sambil mengeluarkan bekalnya.

" Yach..., makan sendiri donk guenya " cemungut Varen.

Tiba-tiba ada sebuah tangan merangkul bahu Varen.
" Ayok, sama gue aja. Gue juga laper." kata Viko.

" Ieh apaan..., O G A H " jelas Varen dengan penuh penekanan, meninggalkan kelas, namun Viko tetap mengikuti Varen dari belakang.

Canvi sedang membuka kotak makan nya, yang di kasih oleh Revan, meskipun Canvi tahu kalau masakan itu masakannya Bi Sami. Kuliah Revan yang dalam waktu libur, membuat Revan tinggal di rumah Canvi, sekaligus dia di suruh oleh Vika untuk menjaga adiknya itu selama Vika di Spanyol.

" Ren..., lho mau " Tawar Canvi pada Reno.

Tidak menunggu waktu lama, yang dituju langsung menjawab.
" Gak usah Vi, Gue udah makan "
Reno pun membagi senyuman nya pada Canvi, hati aja di kasih masak senyuman enggak.

Setelah Canvi memakan lahap makanannya, dia menutup kotak makannya, memasukkan kembali ke dalam kolong mejanya, Canvi laju membuka tutup botol mineralnya dan meminum air putih itu. Tak lupa Canvi mengucapkan " Alhamdulillah " atas nikmat yang dia rasakan pada siang hari ini. Kejadian itu membuat seseorang lebih merasa kagum pada Canvi.

" Dan untuk kesekian kalinya, lho buat gue kagum " kata Reno membatin.

Canvi laju menuju pada mejanya Reno, dia menghampiri Reno yang kini sedang sibuk dengan tugasnya.
" Sibuk apa sich " tanya Canvi.

" Biasa nich, lagi nyusun Jadwal baru buat latihan basket "

" Oh.., " Canvi menganggukkan kepalanya mengerti. " Oh ia, kak Gio juga ikut basket kan. ? " tanya Canvi kembali.

" Ia " jawab Reno yang tidak bersemangat mendengar nama itu.

" Ia, soalnya gue liat Kak Gio main basket sama lho waktu itu " Kata Canvi menjelaskan apa yang dilihat tempo hari lalu.
" Hemz... Udah jadi KETOS di TROVILET, anak basket juga " puji Canvi pada orang yang jelas tidak ada batang hidungnya.

Sudah cukup, Reno sudah kesal dengan pujian Canvi pada Gio. Kalaupun Canvi ingin memuji kenapa di depan Reno..?

" Bisa gak kalo lagi sama gue jangan bahas orang lain.. " skakmat. Reno membuat Canvi diam seribu bahasa, mengingat kembali dengan apa yang di ucapkan nya tadi.

" Vi... " tanya Reno.
" Ia.. " jawab Canvi.
" Gue suka sama lho " Terang Reno dengan tatapan sangat serius dan tidak dapat di artikan. Tapi sepertinya Canvi tidak mengerti.

TE ODIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang