#12

1K 136 35
                                    

Gendis duduk di kursi depan meja belajarnya dengan senyuman.

Obrolannya dengan Rikza siang tadi membuat Gendis dilimpahi banyak ide. Semua tugas diselesaikannya dengan cepat demi bisa menulis banyak hal yang sejak sore melayang-layang di otaknya

Gendis sudah menuliskan karakter cowok yang siang tadi dilihatnya. Termasuk cowok anak kelas sepuluh yang baru dikenalkan Rikza padanya. Benar kata Rikza, cowok itu memang bukan tipikal bad boy pujaan penghuni wattpad tapi Samudra memiliki kharisma yang begitu kuat. Selain suaranya yang merdu dan nama yang super unik. Samudra Pasifik. Iya, namanya beneran Samudra Pasifik karena di badge seragam tertulis demikian. Gendis aja sampe melongo saking nggak percayanya.

Dan sekarang Gendis akan menyusun daftar pertanyaan dan hal-hal mengenai cowok bandel yang akan ia tanyakan pada Rikza. Seenggaknya ada satu hal berguna yang bisa Gendis manfaatkan dari keberadaan Rikza di sekelilingnya akhir-akhir ini.

Plot untuk naskah bad boynya hampir rampung. Gendis sedang memikirkan twist yang tepat atau kejutan-kejutan kecil di dalamnya yang nggak terlalu cheesy dan mainstream.

"Judulnya apa ya?"

Gendis menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi sejenak. Otaknya berusaha merangkum keseluruhan inti ceritanya lalu mencari kata yang tepat untuk judul.

"Ada boy-boynya gitu kali ya? Biar kayak orang-orang," ujar Gendis pelan tapi sedetik setelahnya ia menggeleng.

"Karakter boleh mainstream, plot boleh pasaran, tapi judul harus beda!"

Dengan semangat nggak mau sama alias anti mainstream itu Gendis menyambar kamus bahasa indonesia dari rak buku dan langsung mencari kata-kata yang menurutnya cocok.

Sebisa mungkin Gendis selalu menggunakan kata-kata bahasa indonesia walaupun sulit untuk menemukan kata yang cocok, nggak seperti kata berbahasa lain yang langsung terdengar catchy dan bagus buat dijadikan judul. Kalau akhirnya nggak ketemu yang cocok, Gendis terpaksa menggunakan bahasa inggris.

"Judulnya Cogan aja kali ya? Terus covernya Manu Rios," ucap Gendis setelah lama terdiam membuka lembar demi lembar kamus tebal itu diiringi tawa geli. Cukup dengan membayangkannya saja membuat Gendis langsung menggeleng.

"Ntar aja ah judulnya, belum kepikiran. Kayaknya harus semedi dulu di kamar mandi." Gendis menutup kamus dan mengembalikannya ke rak.

Bukan rahasia lagi kalau kamar mandi adalah tempat terbaik untuk mencari inspirasi. Sudah banyak hal yang Gendis dapatkan inspirasinya saat sedang berada di kamar mandi. Dari hal sepele seperti nama tokoh, judul bahkan sampai plot twist yang akhirnya membuat para pembacanya baper.

"Nyari visualnya dulu ah, biar semangat karena lihat cogan!"

Gendis beralih ke laptopnya. Jari-jarinya bergerak cepat mengetikkan kata kunci dalam kolom pencarian web Pinterest.

"Selain Manu Rios, Cameron Dallas, Alvaro Mel, Dimitris Kad, Shawn Mendes, Lucky Blue, Mario Maurer, terus Kao Jirayu. Pokoknya yang ganteng tapi langka!"

"Male model dark hair," ujar Gendis mengeja kata kunci yang ia ketikkan. Tak butuh waktu lama muncul gambar-gambar cowok ganteng dengan berbagai wajah.

Senyum Gendis mengembang. Matanya seolah dimanjakan dengan foto para cowok-cowok ganteng itu dan lengkungan bibirnya makin melebar saat ia memfokuskan tatapannya pada satu foto.

"Aha! Ini dia!"

"Nih."

BlocknoteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang