Part 19: Love?

10K 436 8
                                    



Hari sabtu pagi ini , Mansion kediaman Keluarga Da Vinci sudah dipenuhi berbagai macam orang-orang yang bekerja mempersiapkan acara pertunangan antara Havana dan Xaverius.

Dari fotographer, Designer terkenal dari Paris, Party planner, Chef-chef ternama dari Spanyol dan Indonesia, hingga Para Florist yang sedang menyusun karangan bunga di seluruh ruangan yang berada di lantai satu Mansion ini.

Tak lupa juga Make Up Artist ternama yang sudah disiap kam untuk mendadani Havana dan Sofia pun sudah datang.

Oma Camila dan Hanzel yang baru sampai dari London juga pasti nya ikut hadir di pesta ini. Terlihat Margareth dan Sofia yang sedang sibuk mencicipi hidangan untuk nanti malam.

Havana yang sedang membaca buku di perpustakaan rumah ini, sedang fokus membaca novel Othello karangan penulis favoritnya yaitu William Shakespeare.

Xaverius yang sedari tadi memandangi gadis nya itu dari ambang pintu perpustakaan tersenyum memperhatikan setiap gerak gerik havana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xaverius yang sedari tadi memandangi gadis nya itu dari ambang pintu perpustakaan tersenyum memperhatikan setiap gerak gerik havana.

Entah sudah berapa lama Xaverius menutup diri nya dari perasaan perasaan seperti ini, dan pada akhirnya ia menyadari ia mulai menyayangi Havana, ketika melihat havana tersenyum bahkan marah-marah sekalipun adalah hal yang menjadi kesukaanya sekarang ini.
Walaupun ia belum dengan terang-terangan mengungkap kan perasaan nya kepada Havana. Namun satu hal yang perlu havana tau bahwa seorang Xaverius tidak ingin kehilangan diri nya.

Menyadari ada sepasang mata yang sedang memperhatikannya , Havana menoleh mencari nya dan mendapatkan Xaverius sedang memperhatikan nya di ambang pintu perpustakaan.

"Kau sedang apa di situ Xav?" Tanya havana

"Sedang memperhatikanmu" sahut Xaverius kemudian berjalan menuju Havana

"Kau sedang baca apa?" Lanjut Xaverius

"Oh ini karangan nya Shakespeare" jawab havana

"Kau suka baca yah?" Tanya Xaverius lagi

"Sangat, dari kecil ibu ku sudah membelikan ku buku-buku bacaan, dia sering mendongengi ku sebelum tidur" tutur havana lalu menjulur kan salah satu buku ke hadapan Xaverius

"Ini adalah salah satu favorit ku" lanjut Havana

Xaverius meraih buku itu lalu
"Romeo and Juliet? Kisah yang tragis aku tidak begitu tertarik membaca nya" ujar Xaverius

Lalu havana meraih buku itu kembali dan tersenyum seraya berkata
"Tragis memang cerita nya, tapi dari sini aku belajar jika kita mencintai seseorang dengan sungguh-sungguh , kita akan menemukan cinta sejati itu dengan sendirinya"

Xaverius menatap Havana lekat-lekat
"Dengan mengorbankan cinta itu sendiri?" Tanya Xaverius kepada Havana

"Karena ketika kita mencintai kita juga belajar untuk merelakan bukan? Shakespeare hanya menyajikan cerita cinta abadi di dalam kemasan yang berbeda saja Xav.. sebenarnya ketika sudut mata para pembaca melihat akhir Romeo dan Juliet sebagai kisah yang tragis dan menyedihkan, sebenarnya sudut pandang Shakespeare berkata lain.. " jelas Havana

Da Vinci Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang