Part 2: the first impression

19K 896 7
                                    



'Kemungkinan apa? yang akan terjadi ketika aku ke Perancis nanti yah, andai saja ibu dan ayah tidak kecelakaan aku tidak akan merindukan nya seperti ini.. sakit sekali ketika aku merindukan kalian.. ingin ku peluk ayah dan membelai wajah mu ibu'
gumam Havana sambil menatap bulan yang terang di luar sana, tak terasa air mata nya jatuh begitu saja setelah itu havana tertidur dalam lamunan nya

Dari jauh anak laki-laki berwajah latin sedang memperhatikan kakak nya di balik pintu , dan setelah menyadari kakak nya tertidur tanpa menggunakan selimut ia pun melangkah masuk ke dalam kamar bernuasa merah marun itu
Ia menarik selimut dan menutup tubuh mungil havana dan mencium kening kakak nya dan berkata

"suatu saat nanti kelak kakak akan menemukan laki-laki yang mencintai mu setulus hati serta akan sangat menjaga mu dari bahaya kak, aku sangat menyayangi mu kak" 
dan tak lama Hanzel keluar dari kamar dan menutup pintu dengan sangat pelan-pelan dan berlalu menuju kamar nya sendiri.

                                     🔮🔮🔮

Minggu pagi

Kring.. kringg.. kringg..

bunyi alarm yang sudah Havana set untuk membangun kan nya pun berbunyi
Havana yang masih setengah sadar terbangun dari tidur lelap nya dan mengambil alarm nya untuk segera dimatikan, beberapa saat kemudian ponsel nya bergetar tanda ada telefon masuk , dengan cepat
Havana langsung meraih ponsel nya yang terletak di atas nakas putih tepat di samping tempat tidur dan menyadari nama Sandra terpampang di layar ponsel nya
"Halo san, kenapa pagi-pagi udah telefon aku"

"Havana ini udah jam 9 dan kamu harus segera siap-siap untuk bertemu dengan client penting kita di restoran italia dekat pelabuhan pukul 10 pagi ini, bagaimana mungkin kamu bisa lupa?" Ucap sandra di seberang sana dengan nada tinggi dan mengintrupsi

"Oh Tuhan, yaudah aku mau mandi dulu.. untuk semua file yang akan aku berikan kepada client kita tolong kamu send ke email aku yah" kata Havana yang baru menyadari bahwa diri nya kesiangan, dengan sigap ia langsung loncat dari tempat tidur nya mengambil handuk dan segera menyalakan shower di dalam bilik kamar mandi nya.

20 Menit kemudian.

"Havana pergi dulu ya oma , hanzel jaga oma dirumah .. jangan lupa jemur baju yang sudah aku cuci semalam" ucap Havana yang baru keluar dari kamar nya dengan tergesa-gesa dan memakai coats nya karena diluar udara begitu ber angin dikarenakan sedang musim gugur, setelah mengecup kening Oma Camila dan kening Hanzel.

Havana keluar dari rumah bergaya kuno namun minimalis itu dengan berlari kecil menuju mobil VW kuno peninggalan ayah nya.
                                
                                       🔮🔮🔮

   Sesampai nya di restoran Italia yang di maksut Sandra , Havana langsung mencari sosok yang sepertinya adalah CEO yang dimaksut oleh sandra di pesan yang sandra kirim client nya mengenakan jas hitam dan memiliki raut wajah pria Perancis - Spanyol yang sangat kental .

Dan tiba-tiba bola mata havana menemukan seorang laki-laki yang memiliki ciri seperti yang dikatakan Sandra sedang mengetukkan jari nya di meja yang terbuat dari kayu mahoni itu, dengan sigap havana menghampiri laki-laki tersebut dan mengucap kan salam.

"Bonjour monsieur" ucap havana dengan kepercayaan diri penuh sambil merapikan helai rambut nya yang mulai keluar dari cepolan nya mengingat ia sangat terburu-buru pagi ini

"Bonjour.. Vous vous appelez comment?" Jawab laki-laki bermata abu-abu itu sambil memperhatikan Havana dari atas sampai bawah

"Je m'appelle Havana Cleopatra..." sebelum havana melanjutkan kata-kata permintaan maaf nya , sang laki-laki itu memotong ucapan nya dengan nada sinis dan tatapan tajam lalu berkata

"Oh jadi anda yang telah membuang 15 menit saya disini menunggu anda? Bukankah seharus nya anda yang menunggu saya disini? Mengapa harus saya yang membuang-buang waktu saya disini menunggu orang yang tidak ON TIME"

Havana yang terkejut mendengar ucapan barusan yang dilontarkan dari laki-laki tampan ini langsung terdiam dan tidak berani menjawab lagi selain kata-kata maaf yang terlontar kan dari bibir kecil nya itu

"Baik . Saya tidak ingin membuang waktu saya semakin lama, jadi tolong langsung keluarkan surat kontrak perusahaan anda untuk saya tanda tangani, karena saya tidak butuh presentasi dari anda , saya sudah cukup tertarik dengan perusahaan anda ini karena banyak orang yang sudah dipuaskan oleh pekerjaan kalian"

Havana yang terkejut kedua kali nya karena ucapan sinis laki-laki ini yang tidak menghargai diri nya yang ingin mempresentasikan proyek ini merasa begitu direndahkan dan langsung membuka laptop nya dan mengatakan

"Akan saya send by email dan bisa Tuan print untuk di tanda tangani"

Laki-laki dihadapan nya ini langsung mengerutkan keningnya sehingga membuat kedua alis nya yang tebal ikut menyatu dan berkata

"Bagaimana mungkin? Ini proyek besar nona. Dan anda menyuruh saya untuk print sendiri? "

"Baik lah Tuan maafkan saya yang begitu ceroboh hari ini. Mau kan tuan menunggu saya sebentar dan saya akan mencari tempat print di seberang sepertinya" ucap Havana yang sangat gugup karena merasa diri nya begitu bodoh, wajar sajalah orang yang dihadapannya sangat marah karena kecerobohan nya ini

"Begini nona, saya sebentar lagi akan menemui pimpinan anda .. lebih baik saya meminta ia untuk menyiapkan surat kontrak nya saja"

Ya.. dan begitu havana akan dimarahi Fredy , direktur di perusahaan nya itu.

" tolong tuan bersabar sedikit.. saya akan memperbaiki nya" ucap havana yang langsung mengambil flash disk nya dan pergi berlalu keluar dari restoran itu

'Dasar gadis keras kepala' gumam laki-laki berwajah eropa yang sangat khas itu

10 menit kemudian.

Havana yang berlari terus tanpa memperdulikan keadaan kota yang padat langsung kembali dari tempat print menuju restoran italia itu , dengan tergesa-gesa ia menghampiri laki-laki perancis spanyol itu dan menyerahkan dokumen yang sudah ia print

"Syukurlah anda masi menunggu saya.. ini tuan bisa langsung anda tanda tangani"

"Nama saya Xaverius , nama mu Havana bukan? Seingat saya dengar tadi." Tanya xaverius kepada havana yang masih terengah-engah

"Iya betul tuan" jawab Havana segera

"Oke lain kali saya mau orang lain yang menemui saya.. karena anda sangat tidak profesional dalam proyek ini.. selamat siang" ucap xaverius dengan suara tegas dan tatapan datar sambil berdiri meninggalkan Havana sendiri di meja restoran itu

Havana yang terlihat masih sangat lelah pun langsung berkata
"demi apapun di dunia ini... laki-laki macam apa dia, tidak ada menghargai nya sama sekali usaha ku.. aku juga tidak akan mau menemui nya lagi"

Tak lama kemudian havana pergi meninggalkan restoran tersebut setelah menghabiskan coklat panas nya dan keluar menuju mobil VW nya yang terpakir tepat di depan pintu masuk

Da Vinci Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang