Part 1: the coffee latte

26.7K 1.1K 5
                                    

   Matahari mulai menyinari setiap sisi kamar dan memasuki setiap sela-sela jendela yang sedikit terbuka.. Havana yang mulai menyadari sorot matahari mulai merasuki hangat ke dalam tubuh nya pagi itu pun dan membuka mata sambil seraya menggulat di atas kasur nya yang di alasi sprei corak bunga-bunga.

"Ahh sudah pagi ternyata.. mengapa badan ku terasa begitu pegal yah pagi ini.." ujar Havana bangun dari tempat tidur nya dan berjalan menuju kaca rias nya.

"Seperti nya aku begitu lelah seminggu ini karena pekerjaan yang begitu banyak" ucap Havana kembali seraya mengambil handuk nya dan berjalan ke dalam kamar mandi.

🔮🔮🔮

Pagi itu oma Camila sedang memasak omlet sayur kesukaan Havana dan Hanzel di dapur nya.

"Selamat pagi oma.. hanzel pergi sekolah dulu ya" ucap Hanzel adik laki- laki Havana , sambil mengecup kening oma nya itu

"Baru jam segini , lebih baik kau makan dulu hanzel... nanti saat pelajaran kau bisa kelaparan"

"Tidak oma ku yang cantik , hari ini adelia membuat kan ku cake coklat katanya.. jadi sudah pasti aku tak akan kelaparan.. aku berangkat dulu yah oma" ucap hanzel sembari mengerling kan salah satu matanya dan tangan nya membuka knop pintu lalu pergi sembari melambaikan tangan kanan nya

Oma Camila hanya bisa menggelengkan kepala nya dan tertawa kecil melihat tingkah laku cucu ny yang sedang jatuh cinta di usia nya yang masih remaja itu.
Tidak lama pun keluar lah Havana dari kamar nya yang sudah berpakaian rapi mengenakan boots kulit berwarna abu-abu, kaus putih serta coats berwarna senada dengan celana nya yaitu merah marun.

"Pagi oma... hmm aroma omlet nya menusuk indra penciuman ku "ujar havana sambil menarik kursi di meja makan kecil nya itu

"Pagi darla , hari ini oma membuatkan mu omlet sayur kesukaan mu dengan saus pasta khas buatan meksiko .. hahaha kau pasti suka" ucap oma camila sambil mengambil piring porselen berwarna hitam dan meletakkan omlet beserta saus pasta diatas nya

" aku sangat menyukai nya sejak masi kecil oma, ini lah salah satu hal yang akan membuat ku merindukan mu ketika oma tidak ada dirumah" kata havana sembari memasukkan omlet itu kedalam bibir nya yang tipis namun sensual itu.

" haha sudah oma kira , kau pasti merindukan oma .. baru saja oma pergi ke barcelona untuk menemui sepupu mu anna, dan kau sudah begitu merindukan ku.. jadi kapan kau akan pergi ke perancis dan menemui kerabat ibu dan ayah mu itu van?"

"Hmm sepertinya bulan depan ketika pekerjaan ku di Cuba telah selesai , kau jangan mengawatirkan ku.. aku akan segera menuntas kan pesan wasiat itu oma" jawab havana yang masi fokus terhadap sarapannya itu, namun jauh di pikiran nya ia merasakan bahwa kedua orang tua nya memiliki pesan yang begitu penting sehingga harus menunggu usia nya menginjak 19 tahun, tapi apakah rencana yang telah di buat kedua orang tua nya itu sebelum meninggal dunia. Hanya orang tua nya dan kerabat jauh yang tinggal di Perancis itu saja yang mengetahui nya.

                                    🔮🔮🔮

"Jadi kau akan pergi ke Perancis bulan depan van???" Tanya Sandra kepada Havana sembari menutup laptopnya, karena ia sangat terkejut mendengar kabar Havana yang tiba-tiba itu

"Ya , karena ada urusan yang harus ku selesai kan sementara aku pergi ku titipkan beberapa pekerjaan ku kepada mu ya.. ambil saja uang lembur nya tak apa" jawab Havana sambil menyeruput coffee latte nya

"Hmm baik lah , kalau begitu tolong aku juga yah"

"Tolong apa lagi sandra? Kau ini pasti selalu seperti ini ketika aku meminta tolong kepadamu" dengus Havana sambil menyenderkan bahu nya ke belakang sofa yang sedang ia duduki itu.

" jadi begini.. hari minggu ini aku ada pertemuan dengan client ku dari Paris .. ia adalah ceo untuk perdagangan internasional antar Eropa-Amerika.." ucap Sandra yang tiba-tiba menghentikan omongan nya

"Lalu ? Kenapa kau berhenti? Lanjutkan sandra" kata Havana yang mulai curiga dengan sahabat nya ini

"Yah aku ingin kau yang menghadiri pertemuan ini karena kau tau aku harus pergi berlibur ke Miami bersama Frans tunangan ku dan keluarga besar nya" ucap Sandra santai dan mulai membuka laptop nya kembali karena tidak ingin melihat ekspresi wajah Havana yang sudah pasti sedang melotot menatap nya saat ini .

"Kau ini sandraaaa.. selalu menggunakan ku di detik-detik seperti ini, baiklah aku akan menemui nya. Hari minggu nanti pukul berapa dan dimana?" Ucap Havana pasrah karena tidak mungkin ia menolak pemintaan Sandra yang sedang tengah sibuk mengurusi pernikahan nya bersama Frans

  Sandra terdiam dan menatap memuja kepada Havana karena tidak biasa nya Havana langsung mengiyakan permintaan nya ini

'ahh baiknya sahabat ku ini', ucap nya di dalam hati .

"Nanti malam akan ku beri tahu tempat dan jam nya , Merci Moi cherie havana" kata sandra sambil memeluk havana yang sedang tertawa melihat ekspresi sahabat nya ini .
"Eh omong-omong aku suka gaya rambut mu yang seperti ini van.. sangat sensual seperti gaya rambut gadis spanyol hahaha" kata sandra sambil memberikan tatapan menggoda ke havana

"Kau ini selalu memujiku ketika ada mau nya" ujar havana sembari membuka ponsel nya yang berwarna silver itu untuk melihat apakah ada email masuk atau tidak.

Do you ready for the next part?
Please vote and write the comment

Da Vinci Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang