Part 42 :The Rainy Days

6.8K 281 10
                                    



Lyon - France , 2016

17.00 PM

Author Pov

Sebastien Derren Da Vinci, sore ini sedang terduduk di ruang kerja miliknya. Memaku menatap beberapa tumpukan berkas berkas untuk proyek pembangunan Hotel di Dubai yang harus segera ia tangani dalam waktu dekat ini bersama client nya dari Perusahaan Ailisio

Sepertinya hujan sering sekali mengguyur kota ini. Salah satu kota indah yang juga menjadi tempat menarik di Perancis.

Sekilas Bastien melirik ke arah kaca jendela yang sudah tertiban rintikan hujan yang deras membasahi permukaan kaca tersebut. Beberapa kali juga terdengar suara petir disertai kilat kilat dari langit.

Bastien kemudian melanjutkan mengetik di keyboard laptop miliknya, membiarkan jemari nya bermain-main disana.

Namun beberapa saat kemudian...

"Tuk.. Tuk.."
terdengar suara ketukan dari luar pintu ruang kerja Bastien.

Bastien menghela nafas nya, ia sudah tau pasti orang dibalik pintu tersebut.

Dan, benar tak lama kemudian seorang gadis masuk ke dalam ruangannya,

"Mau apa lagi kau Elena?" Tanya bastien kepada Elena, yah Elena beberapa hari ini menginap di rumah Bastien.
Entah mengapa ia seperti nyaman berada di rumah ini. Tidak dengan keadaan rumah orang tuanya.

Elena berjalan pelan menghampiri Bastien sambil membawa secangkir gelas berwarna hitam di tangan nya.

"Ini kubuatkan kau segelas coklat hangat.. jangan berprasangka buruk terlebih dahulu bas"
Sahut Elena lalu kemudian seraya meletakkan cangkir hitam tersebut ke atas meja kerja Bastien yang terbuat dari kayu.

Elena kemudian berjalan ke arah jendela melihat hujan yang turun terus sedari tadi.
Membuat Bastien menautkan kedua alis nya kemudian berkata..

"Terima kasih El, kalau sudah tidak ada kepentingan lagi sebaiknya kau cepat keluar dari ruang kerja ku sekarang" tutur Bastien kepada Elena

Elena masih tetap menatap aliran air yang membasahi kaca jendela di hadapannya. Dan tak menghiraukan perkataan Bastien kepadaanya.

Bastien menatap punggung Elena dengan tatapan bingung. Karena beberapa hari ini Elena sangat baik kepadanya, Elena seperti tidak angkuh lagi, dan menjadi apa ada nya. Bahkan saat ini ia tak menggunakan riasan wajah sedikitpun.

Dan, Bastien menyadari perubahan yang terjadi di dalam diri Elena.

'Ah mungkin saja dia sedang merencanakan sesuatu yang licik di pikirannya' batin di dalam hati Bastien

Elena membalikkan tubuh nya dan melihat Bastien sedang menatapnya. Tanpa disadari Elena tersenyum bahagia kepada Bastien.

Sebelum akhir nya ia berjalan mendekat ke arah meja kerja kayu itu dan berkata kepada Bastien

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum akhir nya ia berjalan mendekat ke arah meja kerja kayu itu dan berkata kepada Bastien

"Bas nanti malam kau tidur di sofa lagi?" Tanya Elena kemudian

Bastien yang melihat Elena menghampiri nya pun langsung mengalihkan pandangannya ke pekerjaan nya kembali di layar laptop yang berada di hadapannya saat ini.

Bastien mengangguk dan tidak merespon pertanyaan bodoh elena itu. Bagaimana mungkin ia tidur di kamar nya, kalau elena juga tidur di dalam kamar tersebut.

"Kau tidak mau menemani ku saja?" Tanya Elena lagi

Bastien kini menatap iris mata hijau milik Elena dengan tajam,

"Bagaimana kau tidur di sofa ruang tamu saja Elena? Dan aku tidur di kamar?" Ujar Bastien dengan nada sinis sambil menatap perempuan yang berada di depan meja kerja nya

Elena terkekeh, melihat tatapan tajam dari Bastien saat ini kepada nya
" C'mon bas.. segitu nya kau membenci ku yah? Sampai tidur dengan ku saja kau tak mau, lagi pula hanya tidur bersama.. tidak berbuat apaapa juga" sahut Elena enteng

"Maaf, aku tidak tidur dengan sembarang orang" ucap Bastien kemudian

Elena menarik kursi di dekat nya kemudian membiarkan bokong nya jatuh menyentuh ke kursi empuk tersebut.

"C'mon Dude this is Europe! siapapun bisa tidur bersama tanpa ada nya ikatan hubungan.. kau masih saja terlihat kaku.. oh, atau kau sudah tidur bersama sahabat mu yah?, yang bernama Havana itu?
yang ternyata adalah tunangan Kakak mu Xav-" ucapan elena terputus oleh suara keras dari Bastien di seberang nya

"Shut up Elena!! Can u think twice again before u talk? Kau tidak lebih baik dari Darla , jalang! Kau sendiri merayu Xaverius setelah kematian Alexandria!"
Seru Bastien dengan suara yang berat dan penuh emosi setelah mendengar perkataan racun dari mulut Elena.

Elena tersenyum miring mendengar Bastien, bisa ia lihat emosi Bastien sangat mudah terpancing hanya dengan ia membicarakan hal buruk tentang Havana.

Sorot mata yang tadi nya menantang Bastien itu pun sedikit demi sedikit sirna dari mata Elena.

Tak di sadari ia mengeluarkan air mata dari mata hijau milik nya. Membuat Bastien bingung melihat Elena menangis di hadapannya saat ini.

Elena bangkit berdiri dari duduk nya kemudian berkata kepada Bastien

"Rupanya Kau juga sangat mencintai perempuan itu yah Bas.. satu hal yang ingin ku katakan kepada mu, kejar lah cinta mu sebelum kau kehilangan nya semakin jauh"
ucap Elena dengan suara lirih

' karena aku tak mau kau merasakan apa yang kurasakan bas' batin Elena dalam hati

lalu berjalan pelan namun pasti melangkah keluar dari ruangan yang tiba-tiba saja menjadi sunyi begitu saja setelah perkataan Elena.

Bastien menatap Elena tak mengerti, merasakan ada hal aneh berada di dalam diri Elena. Namun tak bisa ia pahami.

Bastien bangkit berdiri dari tempat duduk nya, berjalan ke arah jendela. Berusaha melupakan perkataan racun Elena tadi dan sifat aneh perempuan itu yang tiba-tiba menangis, Bastien Melihat langit yang semakin mendung di balik kaca jendela dan suara gemuruh angin semakin kencang di luar sana.

Tiba-tiba ia merasakan merindukan gadis nya , Bastien meraih ponsel dari dalam saku nya kemudian mengetik beberapa pesan kepada Darla nya.

17.25
Bastien: Tu me manques Darla

Send!

Setelah mengirim pesan tersebut, bastien mematikan layar ponsel nya dan memasukkanya kembali ke dalam saku celana nya.

Melanjutkan melihat hujan yang terus terusan membasahi bumi. Bagi bastien hidup memang seperti Misteri, awal nya ia bertemu dengan seorang gadis ceria dan begitu hangat di sebuah kota, membuat diri nya seperti hidup lagi dari berbagai rasa sakit hati dan trauma dalam diri nya.

Namun, nyata nya Takdir berkata lain.. takdir membiarkan perempuan yang ia cintai menjadi Tunangan dari kakak nya sendiri.

Tapi, perlahan tapi pasti Bastien yakin Havana akan menjadi milik nya.

Karena tidak pernah ada yang tahu Apa yang akan terjadi kedepannya bukan?

To be Continued...
Give a vote and comments genks💖

Da Vinci Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang