Da Vinci Love Story [Completed]

Part 46: The Reason

Author Pov

  Masih di tempat yang sama dengan keaadaan semua mata di ruang tamu ini menatap Havana dalam keheningan. Havana menunduk mendapati Xaverius tengah mengusap kepala nya dengan lembut, tiba-tiba ada usapan lain di belakang punggung Havana.

  Havana menoleh ke belakang mendapati Bastien tengah mengusap perlahan pundak nya sembari memberikan senyum hangat nya.

Elena yang melihat pemandangan di hadapannya pun angkat bicara.

"Well cinta segi tiga rupa nya" ujar Elena lalu membanting bokongnya ke sofa terdekat nya memandangi Xaverius , Havana dan Bastien yang tengah berdiri di hadapannya.

Bastien melihat Xaverius menatap Havana dengan tatapan sendu, lalu

"Kak sepertinya ada hal yang harus kau tahu" ucap Bastien menatap Xaverius

Havana menatap lekat Bastien yang seperti ingin berbicara sesuatu terhadap Xaverius

"Aku juga mencintai Havana, sudah sejak lama" ucap Bastien yang membuat Havana dan Xaverius menatap Bastien terkejut

  Havana berusaha tidak memperdulikan keaadaan seperti ini lalu melangkah kan kaki nya pergi ke kamar meninggalkan semua orang yang berada di ruang tamu.

Bastien dan Xaverius menatap punggung Havana dari jauh, lalu kemudian

"Maksut mu? Kau mencintai Tunangan ku?" Kata Xaverius yang menekankan kata 'Tunangan' kepada Bastien

Bastien mengangguk lalu menjawab
"Baru tunangan kan? Kalian belum menikah.. jadi aku masih punya kesempatan untuk mendapatkan Havana"

Xaverius menatap Bastien dengan tatajam tajam nya.

"Never Sebastien, she's Mine" sahut Xaverius berlalu pergi meninggalkan Elena dan Bastien menuju kamar Havana.

                                   🔮🔮🔮

Xaverius Pov

"Baru tunangan kan? Kalian belum menikah.. jadi aku masih punya kesempatan untuk mendapatkan Havana" kata Bastien yang masih berputar-putar di kepalaku

  Aku berusaha untuk mengendalikan emosi ku mengenyahkan perkataan Bastien barusan dan pergi mencari Cleopatra ke kamar nya.
Aku harus menjelaskan kepada nya tentang apa yang dia lihat barusan itu tidak seperti yang dia pikirkan.

Aku melangkah kaki ku dengan cepat menuju kamar tunangan ku, ku buka pintu kamar nya dengan perlahan lalu ingin memastikan keberadaannya saat ini.

  Namun, kulihat ia sedang merapikan beberapa buku-buku nya ke dalam tas tenteng, dan memasukkan beberapa aksesoris nya ke dalam koper kecil miliknya.

Aku mendekati nya lalu,

"Cleopatra kau mau kemana?" Tanya ku kepada nya

Dia tak memperdulikan keberadaan ku, dan tak menjawab pertanyaan ku. Aku tahu kini ia pasti sedang marah dengan ku karna kejadian di ruang tanu tadi.

Aku memilih duduk di ranjangnya kemudian membiarkan Cleopatra mengacuh kan ku dan menyibukkan dirinya sendiri.

"Baiklah biar aku jelaskan semuanya kepada mu, aku dan elena tidak pernah mempunyai hubungan apapun, gadis di masa lalu ku meninggal dunia dan memberikan kedua mata nya untuk Elena yang pada saat itu buta sedari kecil, aku telah menyayangi Elena seperti adikku sendiri karena dia juga dekat sekali dengan Bastien. Ternyata Elena menyimpan perasaan nya untuk-"  ucap ku terputus oleh perkataan Cleopatra