Berawal dr Sahabat, Lalu Bolehkan Aku Jatuh Cinta? (Bagian IV)

702 55 0
                                    

"Kenapa coba gue bisa ketemu sama cewek kaya gt" batin lelaki yang baru saja keluar dari toko DVD.

Tanpa dia sadari, memorinya mulai mengingat kembali suatu moment pertemuan.
Iya, pertemuan pertamanya dengan gadis yg dulu pernah mengisi hari2nya.

Mereka pertama kali bertemu disebuah toko buku, dan kejadiannya pun sama persis dengan apa yg dialaminya hari ini ditoko DVD. Bedanya si gadis bukanlah orang yg sama, bukanlah orang yang dia cintai selama tiga tahun ini.
Dan sifat si laki2 pun kini sudah berbeda. Jika dulu dia lebih memilih untuk berbagi buku dengan si gadis, dan menunjukkan sisi gentelmannya. Kali ini dia memilih pergi meninggalkan si gadis dan DVDnya, serta menunjukkan sisi emosionalnya.

Tiba2 sebutir air matapun menetes dipipinya, air mata kerinduan yg selalu keluar ketika dia mengingat moment2 kebahagiaannya.

"Kenapa dia bikin gue inget sama lo Sha?" batin lelaki itu.

****

Di Time Zone Vanya, Zalfa, dan Ruth sedang asyik berlomba memasukan bola ke dalam ring basket. Sampai akhirnya Marsha datang menghampiri mereka.

"Loh si Coco mana?" tanya Marsha.

"Tadi dia disini kok Sha sama kita, lah kok sekarang udah gk ada" jawab Vanya.

"Coba lo WA Cejo, sapa tau dia ke toilet" ucap Zalfa.

"Ya udah gue WA dulu" ucap Vanya.

"Ehh gue laper nih" ucap Marsha sambil memegang perutnya.

"Gue juga" tambah Zalfa.

"Ya udah kalian ke foodcort duluan aja, biar gue yg tunggu Coco" ucap Vanya sambil terus mengutak aktik ponselnya.

"Makasih Cejo" jawab mereka bertiga kompak sambil tersenyum ke arah Vanya.

Mereka pun pergi kefoodcourt bertiga dan meninggalkan Vanya disana.

***

Ketika Vanya sedang mencari Malvin, ada 2 anak kecil yg sedang bermain kejar2an dan berlari ke arahnya.

'Bruk' tubuh Vanya ditabrak oleh 2 anak kecil tersebut. Tapi sebelum tubuhnya berbenturan dengan lantai, ada sosok lain yg menolongnya. Sesosok lelaki yg amat dikenalnya.

Tangan lelaki itu melingkar dipinggang Vanya dan membuat mata mereka saling bertatapan. Sangat dekat hingga menimbulkan ada getaran. Getaran yg tak bisa dijelaskan, hanya mereka yg bisa merasakan.

"Lo gk kenapa2 kn?" tanya lelaki itu.

"Lo dari mana aja sih Co? Yg lain udh pada ke foodcourt nih. Buruan deh kita samperin mereka" kata Vanya sambil menarik tangan lelaki tersebut.

Tapi lelaki itu justru menegangkan tubuhnya hingga Vanya tak bisa menariknya.

"Ada apa lagi Coco?" tanya Vanya.

"Lo belom jawab pertannyaan gue. Lo gk kenapa2 kn?".

"Gue gk apa2 kok, lo kn selalu ada buat nolongin gue dan yg lainnya" jawab Vanya sambil tersenyum.

Entah kenapa hatinya selalu merasa senang ketika melihat senyum yg mengembang dibibir sahabatnya itu.

To Be Countinud 😊
Jika ada saran bisa tulis dikoment ya! Klo suka bisa divote jg 👌

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang