Devin kini sedang menunggu Marsha, dan tak lama Marsha pun sudah tiba disana.
"Ada apa Kak? Ada masalah sama Ko Bas?" tanya Marsha penasaran.
"Bastian diusir dr rumahnya. Dia skrang tinggal diapartemen gue" balas Devin.
"Serius Kak? Kok bisa seribet ini".
"Gue jg gk nyangka bakal kaya gini. Itu anak bisa nekad jg ternyata".
"Terus gimna Kak?"
"Kita harus temuin Bastian sama Ruth dlu. Ntr baru kita cari solusinya bareng2".
"Ute kayanya masih emosi, dr semalem dia jg gk mau angkat telponnya Ko Bas".
"Klo gt langsung kita temuin aja mereka!".
"Boleh tuh. Kebetulan, ntr gue sama temen2 gue mau jalan".
"Ya udh, ntr lo kabarin gue aja lo lg dimananya".
"Ok deh Kak. Makasih ya udh mau bantuin gue".
"Iya sama2. Bastian kn jg temen gue. Ya udh, gue kekelas dlu ya" ucap Devin yg dibalas anggukan oleh Marsha.
****
Vanya Malvin dan Zalfa kini tengah berjalan kekelas mereka. Tapi tiba2 Vanya teringat sesuatu.
"Zal lo udh ngerjain tugasnya Pa Sanusi?" tanya Vanya.
"Udh lah, itu kn tugas dr seminggu lalu" balas Zalfa.
"Haduh gimna nih? Gue lupa, belum gue kerjain" ucap Vanya panik.
"Nih!" ucap Malvin sambil menyodorkan beberapa kertas kearah Vanya.
"Apa ini Co?" tanya Vanya.
"Tugas lo! Gue tau lo pasti gk sempet ngerjain tugas, makannya gue bikin dobel" balas Malvin.
"Serius? Makasih ya Co!" ucap Vanya girang yg kemudian memeluk Malvin.
Jantung Malvin kini berdetak tak beraturan. Tangannya gemetar ketika ingin membalas pelukan Vanya. Tubuhnya mematung seolah tak percaya jika tengah mendapat pelukan dr gadis yg dia cinta.
"Udh woy, ini tempat umum!" sindir Zalfa yg kini ada disebelah mereka.
"Iya iya. Makasih bgt ya Co! Lo emang sahabat gue yg paling the best" ucap Vanya sambil menunjukkan ibu jarinya kearah Malvin.
Malvin hanya tersenyum mendengar ucapan Vanya.
"Sahabat? Iya, gue emang cuma sahabat lo! Harusnya gue gk berharap lebih!" batin Malvin."Coco doank nih yg the best?" sindir Zalfa lg.
"Kalian semua yg the best! Gue beruntung bisa punya sahabat kaya kalian" ucap Vanya lg.
****
"Lo ke toilet lama bgt" ucap Bastian yg kala itu duduk disebelah Devin.
"Biasa lah, mules gue!" balas Devin sambil menepuk perutnya beberapa kali.
"Jorok lo" ucap Bastian lg.
Tak lama datang seorang gadis menghampiri mereka berdua.
"Bas, kita sekelas?" ucap gadis itu."Lo dikelas ini jg?" tanya Bastian yg dibalas anggukan oleh gadis itu.
"Siapa Bas?" bisik Devin.
"Owh ya kenalin! Ini temen gue Devin. Vin ini Cindy anaknya temen bokap gue" ucap Bastian memperkenalkan mereka.
****
Sore ini kelima sahabat itu sedang berkumpul dikafe favorite mereka.
"Si Alif gk jd ikut Cejo?" tanya Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Story (Completed) ✅
Teen FictionSetiap orang punya kisah yg berbeda. Dan dengan adanya perbedaan itu, kita bisa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman baru tentang bagaimana harusnya kita menyikapi suatu permasalah dalam sebuah hubungan. Karena setiap hubungan, selalu dimulai dgn...