Rahasia Baru (Bagian XIX)

563 47 1
                                    

"Telepon dr siapa?" tanya Marsha.

"Dr Ko Bas Sha. Nanti pulang kampus katanya dia mau kesini".

"Lo sukak ya sama Ko Bas?".

"Iiih apaan sih lo, gue cuma temenan doank sama dia". "Teman tp mesra?".

"Marsha iiiih, ledekin aja terus".

Marsha kini tertawa melihat Ruth yg salah tingkah.
"Tp lo cocok kok sama dia" ucap Marsha lg.

"Cocok apanya. Gue sadar diri kok Sha, dia itu siapa dan gue ini siapa" kini raut wajah Ruth berubah.

"Iiih gk boleh ngomong gt ahh! Setiap manusia dimata Tuhan itu sama. Jd lo gk boleh merasa minder kaya gt!".

Ruth mulai tersenyum dan menoleh kearah Marsha. Kemudia dia pun memeluknya dan berkata "gue beruntung bisa punya sahabat kaya lo Sha".

****

Malvin dan Vanya kini tiba dirumah sakit.
"Sha" ucap Vanya yg kala itu memasuk kamar Marsha.

"Coco, Cejo? Sini masuk!" balas Marsha.

"Lo udh gk pa2 Sha?" tanya Malvin sambil memegang kening Marsha.

Marsha mendongak dan kemudian berkata "maksudnya apa coba? Emangnya gue sakit demam".

"Lohh terus sakit apaan Sah?".

"Iiiiih tau ahh Coco, becanda mulu!" kini Marsha mulai kesal.

"Nih Sha kita bawain roti sama susu coklat favorite lo" kata Vanya sambil menyodorkan sekantong plastik pada Marsha.

"Makasih ya. Kalian berdua aja? Zalfa mana?" ucap Marsha yg kemudian menaruh kantong plastik diatas meja.

"Si Zalfa ntr kesini sama Angga katanya" jawab Malvin.

"Tuh anak kencan mulu" kini suara Ruth mulai terdengar.

"Iya. Sama kaya mereka nih" sahut Marsha sambil melirik Malvin dan Vanya.

"Kok jd kita? Klo kita mah jalan sebagai teman, bukan pacar beneran" ucapan Vanya membuat Malvin menundukkan kepal.
Dia berharap Vanya antusias menanggapi uncapan Marsha, tp nyatanya biasa saja. Justru semakin membuatnya kecewa.

"Beneran gk enak cinta sendirian. Sesakit ini ya klo bertepuk sebelah tangan" batin Malvin.

Marsha yg menyadari kegalauan hati Malvin, berusaha mencairkan suasana. Dia beberapa kali menceritakan kejadian lucu untuk membuat sahabatnya itu gembira. Namun tak berguna, karena dia tetap diam saja.

****

"Ngga gue udh nyampe".

"Iya gue tunggu. Buruan!" Suara Zalfa melalui sambungan teleponnya.

Tak lama Angga sudah memasuki mobil, dan mereka menuju rumah sakit tempat Marsha berada.

"Ngga nanti didepan ada perempatan lo belok kanan ya. Kita beli buah dlu buat Marsha" ucap Zalfa yg dibalas anggukan oleh Angga.

****

Bastian dan Devin kini jg telah keluar dr kelasnya.
"Vin mau ikut gue gk?" tanya Bastian.

"Kemana?".

"Nenggokin Marsha".

"Nenggokin Marsha apa ketemu Ruth?".

"Ya dua2nya lah" jawab Bastian sambil tertawa.
"Udh yuk ikut!" tambahnya yang kemudian menarik tangan Devin begitu saja.

"Ehhh gue bawa mobil Bas".

"Udh Bareng gue aja, ntr gue anter balik kesini ambil mobil" balas Bastian yg kemudian memasuki mobilnya dan diikuti oleh Devin.

****

"Mar...sha" ucap Zalfa sedikit pelan seperti anak kecil yg ingin mengajak temannya bermain keluar.

"Eh Zalfa, masuk Zal" balas Marsha.

"Eh ada Cejo sama Coco jg disini".

"Lo lama bgt sih? Kencan dlu yakk?" tanya Vanya curiga.

"Gue td bantuin nyokap dlu dirumah. Emangnya lo dateng dr jam brpa?".

"Jam 09.30".

"Baru jg satu setengah jam".

"Ngga jgn diem aja" goda Marsha.

Angga hanya tersenyum dan kemudian menanyakan keadaan Marsha.
"Lo udh sehat?" tanya Angga yg dibalas anggukan oleh Marsha.

"Td pagi sepupu lo jg dr sini" kini Ruth mulai angkat bicara.

"Devin? Serius Devin kesini?" tanya Angga seolah tak percaya.

"Iya. Gue jg gk nyangka dia bakal kesini" balas Marsha.

"Tumben bgt tuh anak, biasanya cuek".

"Sepupu lo itu sebenernya orgnya gmna sih Ngga?" tanya Zalfa seolah penasaran.

"Dulu sih dia anaknya asik".

"Dulu? Emang sekarang udah gk?" Vanya ikut penasaran.

"Masih asik sih, cuma gk seasik dlu. Sekarang dia jd lebih cuek, apa lg setelah ditinggal ceweknya".

"Ceweknya? Dia udah punya pacar?" Ruth kini semakin penasaran.

"Iya. Tp sekarang...".

"Sekarang kenapa?" Malvin jg ikut penasaran.

"Ceweknya udh gk ada".

"Gk ada? Maksudnya?" Marsha mulai penasaran jg.

"Gk ada. Udh meninggal".

"Meninggal?" tanya kelima sahabat itu kompak yg dibalas Angga dgn anggukan.

"Meninggalnya kenapa? Sakit?" Marsha bertanya lg.

Klo gk salah sih, kecelakaan" jawab Angga datar.

Beberapa menit kemudian, Bastian dan Devin jg sudah sampai didepan dikamar Marsha.

"Loh pada ngumpul semua disini?" ucap Bastian ketika memasuki kamar Marsha.

"Eh ada Ko Bas" ucap Marsha.

"Kamu udah baikan Sha?" tanya Bastian yg dibalas anggukan oleh Marsha.

"Vin lo kesini lg?" tanya Angga.

"Lagi? Angga tau dr mana klo gue td pagi kesini" batin Devin.

"Gue dipaksa Bastian nih buat nemenin dia" ucapnya sambil melirik Bastian. Mereka pun akhirnya bebincang ditemani berbagai makanan yg tadinya khusus buat Marsha yg sedang sakit. Tp ternyata? justru terlahap habis oleh mereka sendiri.

TBC..

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang