Membuka Hati (Bagian XL)

457 41 4
                                    

"Coco pergi? Kok bisa?" Vanya kaget mendengar kabar itu.

"Cuma lo yg bisa cegah dia pergi! Krna gue tau, dia bener2 cinta sama lo!".

"Knpa jd bahas ini lg sih Sha?".

"Cejo, lo liat gue!" ucap Marsha yg kini membalikkan tubuh Vanya menghadap kearahnya.

"Jgn sampai lo nyesel krna lo kehilangan org yg udh bener2 cinta sama lo! Gue tau lo masih traumah sama kejadiannya Kak Vino. Tp setiap org punya takdir yg berbeda! Lo gk akan tau rasanya, klo lo belum punya pengalaman tentang itu semua! Jd lo gk perlu takut! Lo cuma perlu ikutin kata hati lo!" jelas Marsha.

Mendengar ucapan Marsha, Vanya pun mulai meneteskan air mata. Kini dia sedang meluapkan emosinya dlm pelukan Marsha.

"Gue cuma pengin liat sahabat2 gue bahagia! Bahagia dgn cintanya! Cukup gue aja yg menderita krna cinta!" jelas Marsha lg yg kini ikut meneteskan air mata.

***

"Kamu bener2 gk tau Kak Devin pergi kemana?" tanya Zalfa pda kekasihnya.

"Dia gk bilang mau kemana. Tp td dia udh janji bakal ngabarin klo udh sampai" jwb Angga.

"Aku kasian sama mereka. Untung biarpun jauh, aku masih punya kamu" ucap Zalfa lirih.

"Aku bakal terus jagain kamu! Kamu masih bisa tahan kn walau pun kita jauh?" tanya Angga yg kini mulai menyentuh pipi Zalfa dgn kedua tangannya.

Zalfa hanya mengangguk dan kemudian memeluk erat Angga yg ada dihadapannya.

***

Malvin kini tengah berada diruang tunggu bandara. Dia berharap jika akan ada suatu keajaiban untuknya.

Vanya dan Marsha kini jg sudah sampai dibandara. Mereka pun segera memcari Malvin dan menahannya untuk pergi.

Malvin kini sudah bersiap untuk pergi, dia berjalan dan menarik kopernya menuju pintu keberangkatan. Namun tiba2 ada suara tak asing yg memanggilnya.

"Coco" teriak Vanya yg kemudian berlari dan memeluk Malvin.

Malvin terdiam sesaat, dan kemudin membals pelukan Vanya. "Cejo, lo kok disini?" tanya Malvin.

"Jangan pergi Co! Maafin gue, gue udh bego gk pernah ngertiin perasaan lo. Gue sayang lo Co!" ucap Vanya sambil terisak dlm pelukan Malvin.

Malvin hanya tersenyum mendengar ucapan Vanya, dan dia kini mempererat pelukannya.
"Gue gk bisa, gue harus pergi!" ucap Malvin lg yg masih terus memeluk Vanya.

"Jadi lo tetep pergi? Lo bakal ninggalin gue?" tanya Vanya yg kini mulai melepas pelukannya.

"Siapa yg ninggalin lo sih?".

"Kata Marsha lo bakal pindah kuliah di Medan. Berarti otomatis lo bakal ninggalin gue!".

"Siapa yg mau pindah kuliah? Gue emang mau ke Medan, tp cuma seminggu ini doank. Gue harus nengokin Oma gue yg lg sakit disana. Lo dikerjain Marsha tuh!" jls Malvin.

Vanya hanya memanyunkan bibirnya tanpa berkata2. Lalu tiba2 Marsha mendatangi mereka.

"Hahahaha.. Akhirnya lo mau dengerin kata hati lo jg!" suara Marsha terlihat lega.

"Makasih ya Sha! Klo gk gini, dia gk akan pernah nyatain perasaannya ke gue" jelas Malvin.

"Kalian rese!" ucap Vanya dgn terus memanyunkan bibirnya.

"Udh jgn manyun mulu! Ntr cantiknya ilang lohh!" goda Malvin yg kemudian merangkul bahu kekasih barunya.

"Makasih ya Sha! Lo udh bikin gue sadar sama perasaan gue sendiri. Semoga lo jg bisa temuin kebahagiaan lo!" ucap Vanya yg kemudian memeluk Marsha.

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang