Mulai ada Rasa (Bagian XXXI)

534 49 3
                                    

Setelah cukup lama berbincang, mereka pun akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Vin, Ruth sama Marsha biar gue sama Devin ya yg anter pulang" ucap Bastian.

"Bilang aja klo lo mau pacaran Bas" ejek Devin.

"Tau nih Ko Bas. Ntr gue jd obat nyamuk donk!" sambung Marsha.

"Knpa jd obat nyamuk? Kn lo jg udh ada yg nemenin!" ledek Zalfa yg kemudian menyenggol lengan Marsha yg ada disampingnya.

"Apaan si Zal!" balas Marsha sambil melirik sinis kearah Zalfa.

"Ya udh ayo! Jd balik gk?" ucap Malvin.

"Ya jd lah Co. Ayo balik, gue ikut lo!" sambung Vanya.

Mereka pun akhirnya terpisah. Zalfa dan Vanya ikut pulang bersama Malvin, sedangkan Ruth dan Marsha pulang diantar Bastian dan Devin.

****

Dimobil Malvin kini suasana terlihat sunyi. Karena Zalfa dan Vanya sedang asik dgn ponselnya, hanya Malvin yg fokus menjalankan mobilnya.

"Ehem .. mau pada diantar kemana Neng?" sindir Malvin.

"Ke jalan Anggrek ya Bang" balas Zalfa dr arah kursi belakang.

"Ehh, gue dijadiin supir beneran" gerutu Malvin.

Vanya dan Zalfa hanya tertawa mendengar ucapan Malvin. Dan Malvin, diam2 dia mencuri pandang kearah Vanya yg ada disebelahnya. Dia senang hari ini bisa melihat kembali tawa dan senyum manis dibibir Vanya.

****

Mobil Devin kini sudah tiba didepan rumah Marsha.

"Udh nyampe nih. Ehh dia molor" ucap Devin setelah menoleh kearah Marsha yg ada disampingnya.

"Marsha tidur? Itu anak kebisaan deh. Pasti dia kecapean" ucap Ruth dr arah kursi belakang.

"Ya udh turun yuk sayang!" ajak Bastian yg dibalas anggukan oleh Ruth.

Mereka bertiga pun turun dr mobil Devin, hanya Marsha yg masih terlelap didlm.

"Aku bangunin Marsha dlu ya" ucap Ruth.

"Jgn deh! Biar ntr gue aja yg gendong. Kasian, kayanya dia kecapean bgt" balas Devin.

Bastian dan Ruth kini saling tatap setelah mendengar ucapan Devin.

"Knpa malah bengong? Bukain pintu gih!" pinta Devin.

Ruth pun kini berjalan kearah pintu ditemani oleh Bastian. Dia membuka pintu, dan menyalakan seluruh lampu. Devin kini jg tengah membopong tubuh Marsha. Bukan cuma sekali ini Devin mengendong tubuh Marsha, tp ini untuk yg ketiga kalinya.

"Dimana kamarnya?" tanya Devin.

"Diatas, pintu nmr dua Kak!" balas Ruth.

Devin pun berjalan menuju kamar yg yg dimaksud oleh Ruth. Dia membuka pintu kamar tersebut, dan membaringkan tubuh Marsha diranjangnya. Tak lupa dia jg melepaskan tas dan sepatunya, kemudian dia membalutkan selimut ketubuh mungil Marsha.

Dia menatap lekat wajah lugu gadis yg sedang tertidur pulas itu. Tangannya kini sudah berani mengelus kening dan rambut Marsha. Entah apa yg ada difikirannya, yg pasti kini dia telah mendaratkan kecupan hangat dikening Marsha.

****

Marsha baru saja membuka matanya dipagi hari, dia melihat Ruth yg sudah berpakaian rapi dan sedang berdandan dimeja riasnya.

"Lo kok udh dandan? Emang kita ada kuliah hari ini?" tanya Marsha masih dgn wajah kusutnya.

"Gk sih. Tp hari ini gue mau jalan sama Ko Bas. Lo ikut yukk!" ajak Ruth.

"Ngapain? gue males ahh" jawab Marsha yg kemudian menarik lg selimutnya.

Ruth kini berjalan menghampiri Marsha, dia menarik selimut yg menutupi tubuh Marsha dan kemudian menarik tangan Marsha agar dia bangun.

"Ayo lah Sha! Temenin gue, kali ini aja" pinta Ruth dgn mengguncangkan tubuh Marsha beberapa kali dan kemudian menunjukkan wajah melasnya.

"Iya ok. Yadah, gue mandi dlu!" balas Marsha yg kemudian berjalan menuju kamar mandi.

****

"Vin bangu! Udh pagi nih! Lo molor mulu kaya kebo" teriak Bastian dr arah luar kamar Devin.

"Berisik lo! Ini kn hari minggu!" balas Devin dgn teriakan tak kalah kerasnya.

Bastian kini membuka pintu kamar Devin, dan berjalan menghampirinya.

"Ya karena hari minggu, lo gk boleh males2an!" ucap Bastian yg kini sudah duduk ditepi ranjang Devin.

"Udh sana keluar! Gue masih ngantuk Bas!".

"Mandi gih terus bikin sarapan! Gue laper" rengek Bastian.

"Lo makan roti aja sana! Dikulkas banyak" balas Devin yg masih saja menutup matanya.

"Lo masak aja! Ntr Ruth sama Marsha mau kesini soalnya!".

"Lo serius?" tanya Devin yg tiba2 bangkit dr tidurnya.

"Denger nama Marsha aja lo baru bangun!".

"Bawel lo! Yadah, gue mandi!" ucap Devin yg kemudian berjalan menuju kamar mandi.

****

Sepagi ini Malvin dan Vanya sudah berduaan. Bukan pancaran, tp cuma sekedar joging bersama ditaman kompleks perumahan. Mereka memang punya hobby yg sama, yaitu olahraga. Maka setiap liburan seperti ini, mereka selalu menyempatkan wkt untuk joging bersama seperti hari ini.

"Gue td ampir gk bisa bangun pagi! Untung lo telepon gue, jd gue bisa bangun dan siap2 td" ucap Vanya sambil terus berlari bersama Malvin.

"Makannya lo jgn tidur malem2! Biar bisa bangun pagi!" balas Malvin.

Ketika masih asik berlari, tiba2 Vanya terjatuh akibat menginjak batu.

"Aduh" rintih Vanya.

"Lo knpa Cejo?" tanya Malvin yg kemudian jongkok disebelah Vanya yg sedang terduduk ditanah.

"Kaki gue" rintih Vanya lagi karena dia merasakan sakit dipergelangan kakinya.

"Kaki lo terkilir? Sini gue liat!" ucap Malvin yg kemudian melepaskan sepatu dan kaoskaki dr kaki Vanya.

Malvin kini mulai memijat pelan pergelangan kaki Vanya, namun Vanya hanya mematung melihatnya.
"Kayanya parah deh! Kita bawa ketukang urut aja ya?" tawar Malvin, namun Vanya masih mematung seolah tak mendengar apapun.

"Cejo" panggil Malvin yg kini tengah melihat kearah Vanya.

"Iya" balas Vanya spontan ketika mendengar Malvin memanggilnya.

"Ya udh sini naik!" ucap Malvin yg kemudian berbalik dan menepuk pundaknya sendiri, seolah berisyarat agar Vanya mau digendongnya.

"Ngapain lo?" tanya Vanya.

"Gue mau gendong lo! Emang lo bisa jalan?" ucapnya lg.

Vanya mulai meraih pundak Malvin, dan kemudian mengalungkan kedua tanggannya dileher Malvin.

TBC..

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang