Amarah (Bagian XXVIII)

525 43 4
                                    

Siang ini Malvin dan Vanya kembali terlihat jalan bersama. Mereka berjalan menuju kantin, karena disana sudah ada Marsha Ruth dan Zalfa.

"Kalian udh akur lg?" tanya Zalfa yg dibalas senyuman oleh mereka berdua.

"Gitu donk! Kita kn jd seneng laitnya" sambung Marsha.

"Cejo knpa kok keliatannya seneng bgt?" Zalfa mulai curiga.

"Gue udh jadian sama Alif" singkat Vanya.

"Apa?" tanya mereka kaget.

"Knpa pada gk percaya gt sih?" tanya Vanya.

"Bukannya gk percaya, kita cuma kaget aja" jelas Marsha.

Mandengar berita itu, raut wajah Malvin kembali sedih. Dia tak menyangka jika kebahagiaannya hari ini sangat lah singkat. Kini dia harus merelaka gadis yg amat dicintainya untuk orang lain.

"Gue ke toilet bentar ya" pamit Malvin yg tak ingin mendengar kabar buruk yg menyakitkan hatinya.

Ketika Malvin sudah meninggalkan kantin, kini percakapan keempat gadis itu semakin serius.

"Lo beneran suka sama si Alif itu? Lo jadian bukan untuk ngindarin Coco kn?" tanya Marsha serius.

"Gk lah Sha. Gue itu beneran suka sama Alif. Klo mslah Coco, ya biarin aja dia tau! Biar dia gk terlalu berharap sama gue!" jelas Vanya.

"Tp klo gini lo bikin dia sedih Cejo" ucap Marsha lirih.

"Kok lo perhatian gt sih ke Coco? Lo sukak?" tanya Vanya.

"Cejo jgn mulai deh! Gue cuma perhatian sbg temen. Kaya ke elo jg!" jelas Marsha.

"Udh lah. knpa kalian jd pd ribut sih" Ruth kini angkat bicara.

Percakapan mereka berhenti ketika tiba2 raut wajah Ruth berubah menjadi sedih.

****

"Vin menurut lo gue harus gimna ya?" tanya Bastian yg kala itu duduk disebelah Devin.

"Masalah perjodohan itu?" Devin malah balik bertanya dan menoleh kearahnya, sedangkan Bastian hanya menganggukan kepala.

"Lah lo sukak gk sama cewek yg mau dijodohi sama lo itu?" tanya Devin lg.

"Ya gk lah, gila aja. Gue itu cintanya cuma sama Ruth".

"Ya udh lo tolak aja! Susah bgt".

"Tp klo bokap gue marah gimna?".

"Ya itu udh resiko lo! Lo harus berani ambil sikap klo emang lo mau perjuangin cinta lo!".

"Tumben lo bisa nasehatin gue kaya gini?" goda Bastian.

"Lo bisa serius gk sih? Td katanya minta saran. Giliran dikasih wejangan kaya gini, malah ngatain org!" balas Devin kesal.

"Becanda kale Vin! Ok deh, gue coba ikutin sara lo" balas Bastian yg kemudin tersenyum kearah Devin.

****

"Ute lo knpa?" tanya Vanya yg kala itu duduk disampingnya.

"Gue bingung! Bingung bgt. Jd please kalian jgn ribut didepan gue!" balas Ruth yg kemudian meneteskan air mata.

"Maafin gue Ute! Jgn nangis donk!" ucap Marsha yg kemudian memeluknya.

"Lo knpa sih Ute? Cerita donk sama kita!" suara Zalfa mulai terdengar.

Marsha kini menggelengkan kepala sebagai isyarat agar Zalfa tak memaksa Ruth untuk menceritakan masalahnya. Sedangkan Ruth kini hanya menangis dalam pelukan Marsha. Dia ingin sekali mengeluarkan semua rasa sesak dihatinya.

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang