Selamat Tinggal Marsha (Bagian XLII)

620 51 7
                                    

Malvin dan Vanya kini jg tengah menikmati makan siang mereka. Setelah terpisah seminggu lamanya, kini mereka sedang asik menjalani status barunya sbg sepasang kekasih.

"Kamu jgn tinggalin aku lg ya?" ucap Vanya setelah meraih tangan Malvin yg ada dihadapannya.

Malvin tersenyum mendengar ucapan kekasihnya itu. Dia tak menyangka jika buah dr kesabarannya itu sangatlah indah. "Aku bakal terus ada disamping kamu! Aku janji!" bls Malvin sambil membalikkan tangannya dan menggenggam tangan Vanya.

Hati Malvin kini sangat bahagia. Sudah sekian lama dia menantikan moment2 seperti ini. Dan akhirnya, dia sudah tak lg merasakan sakitnya cinta sendirian. Karena kini, dia sudah memiliki pasangan.

***

Sudah 2 hari ini Marsha kembali ke Jakarta, namun keadaannya masih sama. Hatinya masih bersedih dan belum terobati. Hari2nya hanya dihabiskan dgn mengurung diri dikamar. Sesekali dia keluar, ketika diminta untuk pergi keruang makan. Dan malam ini, dia hanya melamun sendiri dikamarnya.

"Sayang, Papa dipindah tugasin ke London. Mama jg harus ikut buat nemenin Papa. Kamu tinggal disini sama Ruth dan orang tuanya gk pa2 kn?" tanya Mama Marsha yg kini sudah duduk disamping anaknya.

"Kpan berangkat ke Londonnya?" tanya Marsha.

"Lusa" jwb Mama Marsha singkat.

"Marsha mau ikut Mama sama Papa aja!" ucap Marsha dgn senyum mirisnya.

"Kamu yakin? Kamu mau ikut Mama sama Papa dan ninggalin temen2 kamu?" tanya Mama Marsha lg yg dibls anggukan oleh anaknya.

"Sayang, kamu knpa sih? Kamu ada masalah ya sama temen2 kamu?" tanya Mama Marsha yg kini sedang mengelus rambut putri kesayangannya.

Marsha pun mulai berbaring dan meletakkan kepalanya diatas paha Mamanya. "Gk kok Ma. Marsha cuma bosen aja di Jakarta. Lagian, Marsha gk mau pisah sama Mama" jelasnya yg terus saja berusaha menutupi kenyataan.

***

"Aku sedih liat Marsha kaya gini" ucap Ruth pd kekasihnya yg kala itu sedang duduk berdua ditaman belakang rumah kekasihnya.

"Udh donk sayang! Klo kamu ikutan sedih, siapa yg bakal nguatin Marsha!" jelas Bastian.

"Kamu bener! Tp aku gk tega liat dia sedih terus. Dua hari ini dia gk mau keluar rumah dan cuma ngunci diri dikamarnya" ucap Ruth lg dgn raut wajah sedih.

"Devin bener2 deh! Aku jg belum bisa hubungin dia sayang. Dia sama sekali gk mau angkat telepon dr aku!".

"Apa segitu marahnya dia sama Marsha? Emang salah Marsha itu apa? Dia bahkan gk tau apa2 tentang gadis yg namanya Lisa itu. Tp knpa Kak Devin justru nyalahin Marsha" ucap Ruth yg kini sudah menyenderkan kepalanya dibahu Bastian.

"Udh ya sayang! Kamu jgn ikutan sedih kaya gt!" pinta Bastian yg kemudian mengecup mesrah puncak kening kekasihnya.

***

Zalfa kini jg rutin menemui Angga diapartemen Devin. Dia tak berselerah untuk pergi kemana2, dan hanya diam diri disana bersama kekasihnya.
"Aku kecewa sama Devin! Knpa sikapnya jd kaya gini lg" ucap Angga yg kala itu sedang menonton tv bersama kekasihnya.

"Dia masih belum mau pulang ya?" tanya Zalfa yg dibls Angga dgn menggelengkan kepala.

"Aku gk tau apa yg ada difikirannya! Mungkin dia masih kecewa sama takdirnya!" curhat Angga.

"Semoga takdir gk akan pernah misahin kita ya!" ucap Zalfa lg yg kemudian mengenggam tangan kekasihnya.

***

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang