Devin kini tengah menikmati sarapan paginya. Namun sepertinya, belum sesuap nasi pun dilahapnya. Dia masih memikirkan kejadian semalam. Bisa2nya dia mencium Marsha yg baru saja ditemuinya setelah 4thn ini.
"Knpa gue bisa ngelakuin itu ya? Bego bgt sih! Klo dia mikir gue cowok mesum gimna? Dia pasti gk mau lg ketemu gue!" ucap Devin yg justru memikirkan hal lain dan mengacuhkan sarapannya.
****
Pagi ini sudah pukul 06.00, dan dirumah Marsha semua sedang terlihat sibuk. Zalfa masih asik berdandan dgn santainya, sedangkan Vanya sibuk mecari sepatu yg cocok dgn pakaiannya.
"Sha bagus yg ini atau ini? tanya Vanya pd Marsha yg kini sudah rapi dgn pakaian mini dress warna putihnya.
"Yg itu aja!" jwb Marsha sambil menunjuk haig hells tertutup berwarna putih yg bertali dibelakannya.
"Sha make up gue udh bagus kn?" tanya Zalfa.
Marsha hanya membalasnya dgn acungan jempol dan kemudian keluar dr kamarnya. Ketika keluar kamar, dia berpapasan dgn Ibunya Ruth.
"Ibu, knpa mondar-mandir gt?" tanya Marsha.
"Ini Ruth dandannya lama bgt! Mna dr td Bu Margaret nelponin terus!" jelas Ibu Ruth.
"Udh, ibu tenang aja ya! Ibu duduk sini dlu!" pinta Marsha sambil meminta Ibu Ruth untuk duduk disebuah kursi.
"Ibu jgn panik gt! Nanti semua ikutan bingung. Ibu tunggu sini! Marsha liatin Ruth dlu didlm" ucap Marsha lg yg kemudian memasuki kamar yg ada disebelah kamarnya.
****
"Bas udh siap?" tanya Mama Bastian yg baru saja membuka pintu kamar putranya.
"5 menit lg Bastian turun Ma. Suruh Pak Pardi siapin mobil dlu aja!" pinta Bastian. Bastian kini sedang gerogi menghadapi pernikahannya sendiri.
"Udh Ko Bas, rilex aja! Jgn dibawa stres!" ucap Malvin yg sedari td sudah dikamar Bastian bersama Devin.
"Iya Bas! Santai aja lg. Bukannya ini moment yg lo tunggu2!" tambah Devin.
"Kalian ya, klo ngomong emang gampang! Nah gue yg ngejalaninnya ini deg2an" jelas Bastian.
"Udh yuk turun! Udh 5 menit nih! Nyokap lo pasti nungguin dibawah!" ajak Devin yg kemudian menarik tangan Bastian diikuti oleh Malvin dibelakangnya.
****
"Cantik bgt sahabat gue ini" ucap Marsha ketika melihat Ruth yg sudah berpakaian kebaya putih dgn make up cantik ala pengantin.
"Lo bikin gue malu aja Sha" ucap Ruth sambil tersenyum.
"Udh siap?" tanya Marsha.
"Bentar gue deg2an" bls Ruth.
"Haduh lo itu sama aja ya kaya Ibu! Ibu diluar jg panik bgt nungguin lo!" jls Marsha.
"Ya, lo kn tau Sha ini moment skral yg datengnya sekali seumur hidup. Jd ya pasti lah gue sama Ibu gk mau ada hambatan diacara ini".
"Iya gue paham. Tp lo gk perlu mikirin yg macem2 ya! Fokus aja sama masa depan lo!"
****
Acara akad Ruth dan Bastian berjalan dgn lancar. Setelah itu Ruth dan Bastian berganti pakaian, karena setelah ini akan ada acara resepsi sederhana bersama keluarga dan teman2.
Marsha kini sedang sendirian, karena Zalfa dan Vanya sedang asik bersama pasangan.
"Haii Sha" sapa Devin yg kini mulai mendekati Marsha.
"Haii Kak Devin" bls Marsha.
"Aku minta maaf ya buat kejadian wkt itu. Aku ...." ucapanya terhenti ketika tiba2 Marsha menarik tangannya untuk menjauh dr kebisingan org2 dipesta.
"Kakak gk perlu minta maaf kok. Aku tau itu cara Kakak buat ungkapin rasa cinta Kakak ke aku" ucap Marsha percaya diri.
"Jd kamu mau ..." ucapannya terpotong oleh ucapan Marsha.
"Iya aku mau jd pacar Kakak".
Mendengar ucapan itu keluar dr mulut Marsha, Devin pun langsung menarik Marsha dlm pelukannya. Dia tak menyangka jika rasanya sebahagia ini.****
Bastian dan Ruth kini sudah berada dipelaminan. Mereka terlihat sangat bahagia dan terus memgembangkan senyum diwajahnya. Bagaimana tdk, mereka sudh terlalu banyak menghadapi ujian cinta yg begitu menyiksa. Tp untungnya, kini mereka sudah resmi menikah dan menjadi satu keluarga.
"Makasih ya sayang. Kamu udh tepatin janji kamu untuk terus ada disamping aku!" ucap Bastian yg kini sudah mengenggam tangan istrinya.
"Aku yg harusnya berterimakasih, karena kamu gk pernah nyerah buat perjuangin cinta kita. Kamu bahkan berjuang sendiri ketika aku sudah tak punya keyakinan lg" bls Ruth yg kemudian tersenyum pada kakasih yg kini sudah resmi menjadi suaminya.
Tak lama, Malvin Vanya Angga dan Zalfa naik kepelaminan menghampiri pasangan baru itu. Mereka ingin mengucapkan selamat atas pernikahan sahabatnya itu.
"Akhirnya udh 'sah'. Selamat ya Ute, Ko Bas!" ucap Malvin yg kemudian menyalami kedua mempelai.
"Jagain sahabat gue ya Ko Bas! Semoga kalian terus bahagia!" tambah Vanya.
"Selamat ya Bas, Ruth!" ucap Angga yg kemudian menyalami keduanya.
"Selamat Ute! Akhirnya udh gk lajang, skrang lo udh punya suami" bisik Zalfa ketika memeluk sahabatnya.
"Makasih ya semuanya" ucap Ruth.
"Terus siapa nih yg bakal nyusul?" tanya Bastian yg kemudian menatap Malvin dan Angga.
"Gue masih mau cari duit dlu Bas. Klo nanti udh ada rumah, baru gue berani nikahin Zalfa" ucap Angga yg kemudian melirik kekasihnya.
"Pacar gue ini selalu punya plaining Ko Bas! Dia gk mau buru2" jelas Zalfa.
"Nah lo Vin, kpan?" tanya Bastian pda Malvin.
"Gue mah sesiapnya dia aja" jwb Malvin yg kemudian merangkul bahu kekasihnya.
"Klo hari ini aku udh siap, gimna?" goda Vanya.
"Ya kita langsung nikah sekarang, barengan Ruth sama Ko Bas!" jwb Malvin tegas.
"Yee enak aja! Gue yg modalin donk!" gerutu Bastian yg disambut tawa oleh istri dan teman2nya itu.
Saat semua tertawa, Bastian justru melihat kearah depan yg ternyata disana ada Devin dan Marsha.
"Vin, Sha! Sini foto bareng dlu!" teriak Bastian sambil melambai kearah keduanya.
Devin pun menarik tangan Marsha dan menuju kepelaminan tempat Bastian berada. Dan disana sudah ada para sahabatnya, mereka pun berfoto bersama dgn sangat bahagia.
THE END
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Story (Completed) ✅
Teen FictionSetiap orang punya kisah yg berbeda. Dan dengan adanya perbedaan itu, kita bisa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman baru tentang bagaimana harusnya kita menyikapi suatu permasalah dalam sebuah hubungan. Karena setiap hubungan, selalu dimulai dgn...