Dia Lagi? (Bagian VIII)

634 51 0
                                    

Marsha kini sedang berlari kecil untuk cepat menjangkau tempat ospek berada.
"Gue telat beneran ini" ucap Marsha perlahan agar tidak ada yg mendengar.

"Kak maaf saya telat" ucapnya pada salah satu senior.

"Masih ospek aja telat, gimna ntar klo udh masuk kuliah. Ya udh sana lo samperin senior yg lg ngehukum temen2 lo yg telat jg tuh" ucapnya sambil menunjuk kearah lapangan.

Marsha pun berjalan kearah lapangan dan menghampiri senior tersebut.
"Permisi kak, maaf saya telat" kata Marsha yg sedang berdiri dibelakang senior tersebut.

Dan ketika senior itu membalikkan tubuhnya, Marsha pun kaget.
"Elo?" katanya dengan mata mlotot.

"Elo, elo. Gue ini senior lo!" bentak senior tersebut.

"Maaf kak" balas Marsha yg kemudian menundukkan kepalanya.

"Sana lari 20x!" pinta senior itu.

"Apa?" ucap Marsha dgn mata melotot lg.

"40x. Cepet lari apa mau gue tambah lg!" ancamnya.

"Iya iya" Marsha pun lari mengelilingi lapangan.

****

"Ehh ehh, itu bukannya si Marsha" kata Zalfa sambil menunjuk kearah lapangan.

"Iya itu Marsha. Haduh, kenapa dia disuruh lari. Dia kn masih belum sembuh total" balas Ruth.

Ruth merasa panik dan ingin menghampiri Marsha, tp dia tidak bisa meninggalkan tempat tersebut.

Sedangkan Marsha baru menyelesaikan 5 putaran tp tiba2 dia memegangi bagian kanan perutnya, dia merasa ada yg sakit pada bagian tersebut. Dia pun memperlambat gerakannya, dan beberapa detik kemudian dia terjatuh.

"Marsha.." Ruth berteriak dan kemudian berlari menghampiri Marsha.
Dia tak memperdulikan bahwa disana banyak pasang mata yg sedang memperhatikannya, dan salah satunya adalah Bastian.

Ruth menghampiri Marsha diikuti oleh Devin dan Bastian dibelakangnya.

"Marsha bangun!" kata Ruth sambil menepuk2 pipi Marsha secara perlahan.

"Vin lo apain dia?" tanya Bastian. "Gue cuma suruh dia lari kaya yg lainnya" jawab Devin.

"Dia emang gk bisa capek, dia habis oprasi kak" ucap Ruth.

"Ya mana gue tau. Abis dia rese bgt jd cewe" balas Devin.

"Ya udh lo bawa dia ke ruang kesehatan gih! Ruth kamu balik ke yg lainnya ya, biar temen kamu ini Devin yg jagain" ucap Bastian.

"Lah kok gue?" tanya Devin.

"Karena lo yg udh bikin dia pingsan. Ayo Ruth!" kata Bastian yg kemudian menarik tanggan Ruth dan meniggalkan Devin.

"Nih cewek ngerepotin aja" batin Devin ketika ingin mengangkat tubuh gadis yg sedang terkapar tak bedaya itu.

Ketika dia membalikkan tubuh Marsha, dia menatap lekat2 wajah gadis tersebut dan kemudian muncul perasaan aneh dalam dirinya. Dia merasakan kebahagiaan yg sudah lama menghilang dari hidupnya.

****

"Kamu kuliah disini jg ternyata" kata Bastian pada Ruth, tp yg diajak bicara tak memperdulikan dan tetap menoleh kebelakang kearah sahabatnya yg sedang pingsan.

"Ruth" ucap Bastian lg.

"Iya" Ruth yg kaget langsung menoleh kearah Bastian.

"Kamu masih mikirin temen kamu?" tanya Bastian, dan Ruth hanya menganggukkan kepala.

"Udh tenang aja, Devin pasti bisa kok jagain dia. Kamu gk perlu kuwatir, ntar jam istirahat qm bisa temuin dia" ucap Bastian berusaha menenangkan Ruth.

****

Sesampainya diruang kesehatan, Devin membaringkan tubuh Marsha diatas tempat tidur. Dia masih terus memperhatikan gadis yg terbaring itu.

Dalam lubuk hatinya seolah merasakan kehadiran seseorang dr masa lalu. Bukan dalam wujud yg sama, tetapi rasanya seperti nyata.

"Kenapa aku selalu inget kamu Sha klo deket sama cewek ini" batin Devin.

Sekuat apapun dia berusaha memungkiri rasa tersebut, malah semakin dalam perasaan itu tersudut.

Dengan terus menatap wajah lugu Marsha, Devin seolah membayangkan bertemu kembali dengan sosok yg sangat dirindukan. Dan tanpa sandar, ada senyum yg mengembang dibibirnya.

Tbc 😊
Jangan lupa tinggalin koment dan votenya setelah membaca ya!👌

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang