Jatuh Cinta? (Bagian XX)

545 48 1
                                    

Dua hari berikutnya Marsha sudah diperbolehkan untuk pulang. Tetapi dia masih harus mengkonsumsi obat agar bisa cepat sehat.

"Sha nanti lo dijemput Mama sama Pak Udin kn?" tanya Ruth.

"Iya, knpa?" balas Marsha.

"Nanti gue gk ikut lo pulang ya".

"Kenapa?".

"Gue ada janji".

"Sama Ko Bas?" tanyanya yg dibalas anggukan oleh Ruth.

"Ya udh gk pa2. Lo siap2 gih! Ntr kn mau kencan" goda Marsha pd sahabatnya itu.

"Iiih lo apaan sih. Bukan kencan, tp cuma jalan".

"Klo cuma jalan berdua, itu namanya kencan".

"Ya udh deh terserah lo aja. Gue mau mandi" ucap Ruth yg kemudian mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

****

Pagi ini Vanya sudah sampai dikampusnya. Tp ada yg berbeda, karena hari ini dia sendiri tanpa Malvin disampingnya.
"Mana sih nih org" gerutunya sambil melihat jam tanganya.

"Haiii" sapa lelaki dr belakangnya.

"Lo lama bgt sih?" ucapnya sedikit kesal.

"Sorry. Td macet bgt, lo tau sendiri kn Jakarta" balas lelaki itu yg kemudian duduk disamping Vanya.

"Lo tumben sendiri? Temen lo yg cowok itu mana?" tanya lelaki itu.

"Si Malvin? Palingan masih dirumahnya, kn hari ini kita gk ada kuliah pagi".

"Lah terus kenapa lo pagi2 kesini?".

"Ya kn pengin ketemu lo".

"Ahh gue jd tersanjung" kata lelaki itu sambil memegangi dadanya.

Vanya hanya tersenyum melihat kelakuan lelaki itu. Sebenarnya mereka baru saja bertemu, tp tak disangka sudah akrab dlm wkt sesingkat itu.

****

Bastian kini sudah tiba dirumah sakit untuk menjemput Ruth.

"Pagi" ucapnya ketika memasuki kamar inap Marsha.

"Pagi Ko Bas" jawab kedua gadis itu kompak.

"Marsha hari ini pulang ya?" tanyanya yg balas anggukan oleh Marsha.

"Gue pinjem Ruthnya bentar gk pa2 kn?" ucapnya lg yg diakhiri senyum.

"Gk pa2 kok. Tp dijagain ya Utenya?".

"Siap" ucapnya lg.

"Lo gk pa2 gue tinggal Sha?" kini Ruth yg bertanya.

"Gue gk pa2. Bentar lg jg Mama dateng. Udh sana!"

"Ya udh gue berangkat ya".

"Iya, hati2 ya. Ko Bas jagain!". ucapnya lg yg dibalas acungan jempol oleh Bastian.
Mereka pun keluar dr kamar Marsha dan meninggalkan rumah sakit.

****

"Vin lusa gue balik ya" kata Angga yg kala itu sedang duduk disebelah Devin.

"Udh siap balik lo? Terus si Zalfa?" tanyanya penuh curiga.

"Iya. Gue jg harus mulai kuliah. Klo masalah Zalfa gue jg bingung harus gimna".

"Lo serius gk sih? Jgn mainin anak org lo!" ucap Devin dgn nada meninggi.

"Siapa yg mainin? Gue serius sama dia, tp gue bingung ngomongnya".

"Yaelah, lo biasanya cepet klo masalah cewek".

"Dia itu beda, gk kaya cewek kebanyakan".

"Terus lo maunya gimna?".

"Gk tau lahh, gue serahin sama takdir aja".

"Klo takdir lo bukan sama dia?" tanya Devin lg yg kemudian menoleh kearah Angga.

"Yaa gue pasrah" jawab Angga yg kemudian dibalas Devin dgn melempar bantal kearahnya.

****

Ruth dan Bastian kini tiba disebuah taman. Terlihat masih sepi diarah kiri dan kanan, hanya ada beberapa org yg sedang asik joging dilapangan.

"Kita duduk sini aja yuk" ucap Bastian yg kemudian menarik lembut tangan Ruth.

"Ada yg mau aku omongin sama kamu" ucapnya lg sambil menoleh kearah Ruth.

"Mau ngomong apa Ko Bas?" balas Ruth yg kemudian jg menoleh kearah Bastian.
Kini mereka sling bertatapan. Bastian kini mulai merangkai kata2 indah yg sudah lama ada dibenaknya. Dia ingin sekali mengungkapkan perasaannya pada gadis yg kini berada tepat dihadapannya.

"Aku udah kagum sama kamu, semenjak awal kita ketemu. Kamu emang gk sefashionabel gadis2 lainnya, tp hati kamu itu sempurna. Kamu baik, perhatian sama temen, berbakti lg sama orangtua. Dan kamu, udah sukses bikin aku jatuh cinta" ucap Bastian yg ternyata jg sukses membuat Ruth salah tingkah.

"Kamu mau gk jd orang special dihidup aku? Jd satu2nya gadis yg selalu ada dihati dan pikiran aku? Kamu mau kn jd pacar aku?" katanya lg yg kemudian meraih tangan Ruth dalam genggamannya.

"Tp apa aku bisa? Aku ini cuma gadis biasa, sedangkan kamu anak org kaya. Aku takut ...." ucapan Ruth terhenti ketika Bastian menempelkan telunjuknya kearah bibir Ruth.

"Aku cinta kamu tanpa syarat. Aku gk perduli siapa kamu dan bagaimana keluarga kamu. Karena yg aku cinta itu kamu, cuma kamu". Ruth kini mentap lekat wajah Bastian yg penuh keseriusan.

Hatinya mulai luluh akan ucapan lelaki didepannya. Dan dia pun kini memeluknya kemudian membisikan kalimat yg sangat indah ditelinga Bastian.
"Aku jg cinta kamu Ko Bas" ucapnya yg membuat lelaki itu tersenyum dan membalas pelukan gadisnya.

****

Vanya kini sedang dikantin bersama lelaki yg baru saja ditemuinya itu.

"Lo gk ada kuliah Lif" tanya Vanya setelah menyeruput lemonteanya.

"Nanti jam 9. Klo lo ada kelas jam brpa?" kini Alif balik bertanya.

"Gue nanti jam 12. Ehh lo satu kelas ya sama Ko Bas?".

"Ko Bas? Ko Bas siapa?".

"Kak Bastian maksud gue".

"Owh, si Bastian? Iya, kenapa?".

"Gk pa2 sih cuma nanya aja" jawab Vanya yg diakhiri senyum.

"Gk ada yg marah nih klo gue jalan sama lo kaya gini?" kini Alif mulai menyelidiki status Vanya.

"Marah? Gk lah, siapa jg yg mau marah".

"Yaa kali aja cowok lo. Atau mungkin cowok yg biasanya jalan sama lo itu" kini Alif mulai to the point.

"Gk lah, gue gk punya cowok. Dan si Malvin, dia itu sahabat gue. Gue sama dia udh sahabatan dr kecil, kn gue udh cerita ke elo wkt itu". Kini Alif hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan kemudian meraih gelas lemonteanya.

****

Marsha kini jg sudah tiba dirumah. Banyak hal yg dia pikirkan akhir2 ini, tentang mimpinya, tentang sahabat2nya, dan tentang Devin yg baru saja masuk dalam kehidupannya.
"Apa bener ya ceweknya Kak Devin itu udh meninggal?" batin Marsha

"Pantesan aja dia dingin bgt klo sama cewek, mungkin dia belom bisa lupain cewekya itu" batinnya lg

"Kasin jg sih klo kaya gt ya. Lahh kenapa gue jd mikirin dia sih" batin Marsha untuk yg ketiga kalinya.

"Marsha ayo minum obat dlu sayang!" terikan Mama Marsha dr arah dapur.

"Iya Ma, bentar lg Marsha turun" balasnya yg kemudian keluar dr kamarnya.

Tbc..
Vote dan komentnya ya 😊

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang