Perpisahan? (Bagian XXXIX)

435 41 4
                                    

Setelah menerima telepon, kini Zalfa berusaha menghubungi Vanya.

"Cejo, gue jemput lo skrang ya!" ucap Zalfa melalui sambungan tlponnya.

"Mau kemana?" tanya Vanya.

"Kita kerumah Marsha!".

"Ngapain? Males ahh gue".

"Kita harus hibur dia, krna dia butuh kita!".

"Maksud lo?".

"Ntr gue ceritain! Lo siap2 ya! Gue kerumah lo skrang!".

Sambungan tlpon pun terputus, dan Zalfa kini bergegas menuju rumah Vanya.

***

"Hallo, ada apa Zal?" suara Ruth yg kini sedang menerima tlpon.

"...."

"Gue lg dijln nih sama Ko Bas. Knpa?".

"...."

"Kok bisa sih? Ya udah gue kerumah Marsha skrang".

"...."

"Ok, kita ketemu disana!".
Sambungan tlpon pun terputus, dan Ruth meminta agar Bastian mengantarnya kerumah Marsha.

***

Marsha kini sedang menyendiri, hatinya sakit sekali melihat amarah Devin yg td pergi meninggalkannya begitu saja. Tiba2 sebutir air mata menetes dipipinya, dia tak tahan memendam rasa sakit yg teramat dalam.

Ruth Vanya dan Zalfa kini sudah ada dirumah Marsha. Merekapun meminta izin kpda Mamanya Marsha untuk bisa bertemu dgn Marsha, dan Mamanya pun mempersilakan mereka untuk langsung kekamar Marsha.

"Sha" sapa Ruth yg kini sudah memasuki kamar Marsha.

Sadar akan suara seseorg, Marsha langsung menghapus air matanya dan memperlihatkan senyum andalanya.

"Ada apa Ute?" tanya Marsha.

"Lo gk pa2 Sha?" kini Zalfa mulai bertanya.

"Knpa? Gue gk pa2" bls Marsha.

"Sha maafin gue ya soal yg kemaren!" Vanya kini jg mulai angkat bicara.

"Lo gk slah kok, jd lo jg gk perlu minta maaf" ucap Marsha lg dgn terus berusaha tersenyum.

"Lo sama Kak Devin gk pa2 kn Sha?" Zalfa mulai to the point.

"Maksud lo?" Marsha mulai bertanya-tanya.

"Gue denger dr Angga klo Kak Devin..." ucapan Zalfa terhentin ketika tiba2 dia melihat air mata Marsha.

"Sha, lo cerita sama kita donk!" sambung Zalfa lg.

"Dia pasti kecewa bgt sama gue Zal! Tp gue jg gk tau klo akhirnya bkal kaya gini. Gue gk pernah niat buat bohogin dia, gue jg gk tau klo Lisa ceweknya itu adalah Alisya" jlas Marsha sambil terisak.

"Lo yg sbar ya Sha! Mungkin ini ujian buat cinta lo. Dan lo harus bisa lewatin ini ya!" ucap Ruth berusaha menyemangati.

"Gue baru tau klo rasanya cinta itu sesakit ini! Memang semua terlihat indah diawal, tp knpa akhirnya selalu menyakitkan" ucap Marsha lg yg kini masih terus meneteskan air mata dlm pelukan sahabat2nya.

"Lo gk boleh ngomong gt! Cinta gk pernah menyakiti, cinta cuma butuh wkt yg tepat untuk akhir yg bahagia" jelas Ruth.

***

Sejak kemarin Marsha terus mencoba menghubungi Devin, namun masih saja tdk ada respon untuknya. Dia memang sudah kecewa, tp sepertinya kekecewaan Devin lebih berkali lipat drpda rasa kecewanya.

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang