Marsha kini sedang berada dipesawat. Setelah 4thn, akhirnya dia berkunjung kembali ke Indonesia.
Dia sudah sangat ingin bertemu sahabat2nya. Dan jg 'Dia', lelaki yg selama ini masih belum bisa dilupakannya.
Tiba-tiba tangan Marsha meraih tisu yg ada dihadapannya, dan kemudian mengambil pulpen disakunya. Ditulisnya sebuah sajak rindu, untuk seseorg yg selalu ada dihatinya itu.
Kutuliskan sebuah sajak rindu
Ketika ku mengudara dilangit biru
Masih teringat setiap senyum indahmu
Yang selalu mengisi hari-hariku
Walau semua hanya masa lalu
Tapi ku berharap akan ada awal yg baru.Sebuah sajak yg berisi doa dan harapannya sendiri. Namun semoga saja, akan ada akhir yg bahagia untuknya.
***
Ruth kini sedang berada dibandara menunggu kedatangan Marsha sahabatnya. Dia tdk pergi sendiri, tentunya ditemani oleh sang kekasih.
"Marsha nyampe jam brpa sih sayang?" tanya Bastian yg kala itu berdiri disamping kekasihnya.
"Harusnya jam segini dia udh dateng! Kita tunggu aja ya!" bls Ruth.
Tak lama, terlihat sosok Marsha keluar dr pintu kedatangan.
"Marsha!" teriak Ruth sambil melambaikan tangannya.Marsha pun menghampiri Ruth yg ada disana, dan langsung memeluknya. "Gue kangen bgt sama lo Ute!" ucap Marsha yg masih memeluk Ruth.
"Gue jg kangen sama lo! Kita pulang yuk!" ajak Ruth setelah melepas pelukannya.
Mereka pun berjalan keluar bandara untuk kembali pulang kerumah.
***
Malvin dan Vanya kini sedang berada disebuah butik. Mereka sedang mencari beberapa pakaian untuk hari-hari special.
"Sayang, ini bagus gk?" tanya Vanya yg kala itu menunjukkan mini dress tanpa lengan berwarna putih pada kekasihnya.
"Bagus. Kamu itu pake apa aja pasti keliatan cantik" goda Malvin yg kini sudah melingkarkan tangannya dipinggang Vanya.
"Kamu jgn genit ahh! Malu tau, ini tempat umum!" bls Vanya yg kemudian menyingkirkan tangan Malvin dr pinggangnya.
Vanya kini masih asik mencari2 baju yg cocok untuknya dan kekasihnya, sedangkan Malvin masih setia menemani disampingnya.
"Ini bagus nih sayang, buat kamu. Cobain gih!" ucap Vanya lg sambil menyodorkan stelan jas dan kemeja berwarna putih.
"Harus bgt ya dicobain?" tanya Malvin malas.
"Iya sayang, buruan! Aku mau liat, bagus gk klo kamu pake" jelas Vanya yg kemudian mendorong tubuh kekasihnya menuju kamar pas.
***
"Lo kok masih keluar rumah sih? Lusa kn lo mau nikah" ucap Marsha yg kini sedang duduk dikursi belakang bersama Ruth.
"Tuh Sha marahin! Gue udh bilang sama dia, tp dianya gk mau dengerin dan maksa buat jemput lo sendiri dibandara" jelas Bastian dr arah kemudi.
"Gue kn kangen sama lo Sha! Lagian gue pengin jd org pertama yg lo liat saat lo keluar dr pintu kedatangan" ucap Ruth yg kemudian meraih tangan Marsha dan menggengamnya.
"Gue jg kangen sama lo" bls Marsha sambil tersenyum.
"Kalian dibelakang pengang2an tangan. Dan gue cuma dijadiin supir?" gerutu Bastian yg masih fokus menyetir dan sesekali melihat kebelakang melalui kaca depan.
"Udh deh sayang! Kamu fokus aja nyetirnya! Aku masih mau kangen2an sama Marsha" jelas Ruth.
"Yg lain gimna kabarnya?" tanya Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Love Story (Completed) ✅
Teen FictionSetiap orang punya kisah yg berbeda. Dan dengan adanya perbedaan itu, kita bisa mendapatkan pembelajaran dan pengalaman baru tentang bagaimana harusnya kita menyikapi suatu permasalah dalam sebuah hubungan. Karena setiap hubungan, selalu dimulai dgn...