Rahasia Besar (Bagian XXXVIII)

524 51 6
                                    

Pagi ini, Devin dan Marsha sedang menikmati liburan ke pantai bersama. Sudah lama Devin tak ke pantai lg, setelah masa lalunya itu pergi. Dan kini dia mulai kembali menyapa pantai, yang akhir2 ini tak pernah dia kunjungi.

"Dulu gue sering ke pantai sama Lisa" ucap Devin yg kala itu sedang berjalan ditepi pantai dgn memainkan ombak kecil dan pasir menggunakan kakinya.

"Jadi ini tempat favorite kalian?" tanya Marsha yg dibls anggukan oleh Devin. "Dulu gue gk pernah boleh main ke pantai sama Mama! Krna Mama terlalu khawatir klo ada ombak gede. Makanya gue gk pernah sekalipun liat pantai" ucap Marsha lg.

"Jadi lo gk pernah ke pantai?" tanya Devin yg dibls Marsha dgn menggelengkan kepalanya. "Ini pertama kalinya donk lo kesini?" tanya Devin lg.

"Iya. Tp gk tau knpa, pantai ini gk asing buat gue" ucap Marsha lg yg membuat Devin menoleh kearahnya.

"Maksud lo?".

"Gue emang gk pernah kesini. Tp gk tau knpa, gue ngerasa klo pantai ini gk asing buat gue. Mungkin krna masih di Jakarta, jd gue sering beberapa kali lewat sini" jelas Marsha yg kini mulai ikut memainkan ombak dan pasir dgn kakinya.

***

Ruth dan Bastian kini jg tengah menikmati liburan berdua. Walau cuma sekedar jalan bersama, namun bagi mereka itu sudah cukup membuat bahagia.

"Tumben td kamu gk ngajakin Marsha?" tanya Bastian.

"Marsha udh ada janji sama Kak Devin" jwb Ruth.

"Devin? Mereka udh pacaran emang?" tanya Bastian lagi.

"Marsha blom cerita apa2 sih ke aku. Klo emang udh jadian, pasti Marsha cerita lahh sama aku".

"Ya semoga aja mereka bisa bersatu kaya kita ya sayang" ucap Bastian yg kini sedang mengenggam erat tangan kekasihnya.

***

Zalfa kini sedang berada dibandara, dia tengah menantika kadatangan kekasihnya yg amat dirindukannya.

"Sayang" teriak Zalfa dgn melambai kearah Angga yg baru saja terlihat keluar dr pintu kedatangan.

Angga kini menghampiri Zalfa dan memeluknya.
"Aku kangen bgt sama kamu!" bisik Angga tepat ditelinga Zalfa.
Mendengar ucapan kekasihnya itu, Zalfa justru mempererat pelukannya seolah ingin menuangkan segala rasa rindunya.

***

Setelah puas bermain di pantai, Devin pun mengajak Marsha untuk pulang. Tetapi sebelum mengantar Marsha pulang, Devin memberhentikan mobilnya disebuah resto dekat pantai tersebut. Resto yg dlu jg sering didatanginya dgn gadis dimasa lalunya.

"Ini tempat favorite kalian jg ya?" tanya Marsha yg kini sedang duduk dihadapan Devin.

"Lo kok tau?" Devin justru balik tanya.

"Nebak aja sih" jwb Marsha yg kemudian tersenyum.

Ketika mereka sedang menikmati makan siangnya itu. Tiba2 datang wanita paruh baya menghampiri mereka.
"Marsha, Tante kangen bgt sama kamu sayang!" ucap wanita itu yg kemudian memeluk Marsha.

"Tante Airin?" tanya Devin ketika melihat wajah wanita tersebut.

"Kak Devin kenal sama Tante Airin?" tanya Marsha.

"Iya, Tante Airin ini Mamanya Lisa" bls Devin.

"Lisa?" tanya Marsha seolah tak percaya.

"Devin ini dlu pacarnya Alisya" jelas wanita paruh baya itu.

"Terus Tante kok bisa kenal Marsha?" Devin mulai penasaran.

"Marsha ini udh Tante anggep kaya anak Tante sendiri, dia pengganti Alisya buat Tante. Karena didlm tubuh Marsha, ada hatinya Alisya" jelas wanita paruh baya itu lg.

"Apa? Jd..." ucapan Devin terhenti ketika wanita itu mengajak Marsha berbicara tanpa henti.

"Tante nanti kerumah kamu ya? Mama ada dirumah kn? Kamu nanti pulang bareng tante aja ya!" ucap wanita itu yg kemudian tersenyum kearah Marsha.

"Iya Tante" hanya dua kata itu yg keluar dr bibir Marsha.

Wanita itu pun meninggalkn Devin dan Marsha disana.
Devin yg seolah tak percaya dgn ucapan wanita itu, hanya bisa diam penuh tanya.

"Kak Devin" Marsha mencoba memberanikan diri untuk memulai percakapan.

"Sejak kpan? Sejak kpan hatinya Lisa ada di elo?" tanya Devin datar.

"Gue udh ceritain semua ke elo kn Kak. Tp gue bener2 gk tau klo Lisa cewek lo itu, Alisya yg udh donoron hatinya buat gue" jelas Marsha.

"Gue kecewa sama lo! Ternyata lo yg udh bikin gue kehilangan Lisa!" ucapnya yg kemudian meninggalkan Marsha begitu saja.

***

Angga dan Zalfa kini sampai diapartemen Devin, setelah sebelumnya dia sudah berkbar dgn sepupunya itu melalui sambungan telepon.

"Kak Devin kmna sayang?" tanya Zalfa.

"Katanya sih dia lg pergi sama Marsha" jwb Angga yg kala itu sedang merapikan pakaiannya.

"Sini aku bantu sayang!" ucap Zalfa yg kini ikut membantu kekasihnya untuk membongkar isi kopernya.

Ketika Zalfa dan Angga tengah sibuk merapikan pakaian Angga yg ada dikoper, tiba2 Devin datang dan langsung memasuki kamarnya dgn membanting pintu.

"Knpa tuh Kak Devin?" tanya Zalfa.

"Devin td yg dateng?" tanya Angga balik yg dibls Zalfa dgn menganggukan kepala.

"Aku balik aja ya! Kita ketemu lg besok! Kayanya sepupu kamu lg ada maslah. Ntr klo ada apa2 kamu hubungin aku ya!" ucap Zalfa.

"Yaudh, kamu ati2 ya sayang!" bls Angga yg kemudian mengantar Zalfa sampai depan pintu.

***

Marsha kini sudah tiba dirumah, dan dia cuma bisa nangis dikamarnya. Dia tak menyangka jika hari ini yg awalnya sangat baik, mandadak berubah menjadi buruk ditegah hari.

"Knpa disaat gue sadar klo yg gue rasain itu cinta, gue justru harus kecewa" ucap Marsha pelan dgn terus meneteskan air mata.

***

"Lo knpa sih Vin?" tanya Angga yg kini sudah memasuki kamar Devin.

"Dia yg udh bikin gue kehilangan Lisa Ngga!" jwb Devin singkat.

"Dia? Dia siapa?".

"Marsha".

"Marsha? Kok bisa?".

"Ternyata, Lisa donorin hatinya buat Marsha. Pantesan gue selalu inget Lisa tiap gue deket sama Marsha".

"Terus knpa? Justru bagus donk! Klo lo bisa terus ngerasain kehadirian Lisa dlm diri Marsha".

"Lo gk ngerti Ngga! Gue kecewa sama dia. Gue udh gk mau lg ketemu sama dia!".

"Lo gk boleh gt! Klo gini lo sama aja mainin Marsha!".

"Gue gk peduli! Gue udh gk mau ketemu dia lg!" tegas Devin.

TO BE CONTINUED.

A Love Story (Completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang