"Gue suka sepi, gue suka hening. Terlebih lagi gue suka suara tawa lo. "
___
Akmal tidak suka keramaian, sangat tidak suka. Apalagi orang yang mengganggu ketenangannya.
5 menit lalu suasana kelas sepi karena istirahat menjadi yang ternyaman untuk Akmal. Mendengarkan lagu sambil menutup mata membuat Akmal tenang. Hingga segerombolan gadis masuk ke dalam kelasnya.
"Ya ampun Ra, gak nyangka aku, di hari pertama sekolah kakak kelas udah banyak yang naksir. " ucap salah satu gadis -yang tidak diketahui Akmal namanya, tapi sepertinya satu kelas-
Gadis yang dimaksud tersenyum. "Udah ah, kok bahas aku sih!"
Dan berbagai keramaian tercipta membuat Akmal jadi ikut mendengarkan karena mereka duduk di depan Akmal. Hanya berjarak dua bangku.
Awalnya Akmal membiarkan gadis-gadis itu, mungkin mereka akan diam setelahnya. Tapi ternyata mereka malah menjadi lebih rame. Akmal bangun dari duduknya dan sesegera mungkin menghampiri meja gerombolan gadis itu.
Brak
"Kalian bisa diem gak?! Ganggu banget!"
Seluruh pasang mata mengarah ke arah Akmal. Wajahnya merah padam menahan emosi. Akmal terlihat mengerikan.
"Ka-kamu ke ganggu?" tanya salah satu dari mereka yang rambutnya diikat satu.
"Banget! Gaada tempat lain buat rame?!" semprot Akmal.
Gadis yang duduk dekat dengan Akmal lalu berdiri dan menaruh sesuatu di kepala Akmal.
Dingin.
"Apa-apaan nih!" Tangan Akmal terulur ke atas akan mengambil sesuatu dikepalanya.
"Eh jangan!" gadis itu menahan tangan Akmal, lalu memutar badan agar berhadapan dengan Akmal. "Kamu lagi emosi, jadi kepalanya di dinginin pake es batu aja dulu. Kenapa sih marah marah?" tanya gadis itu lembut.Es batu mulai mencair, begitu pun wajah merah padam Akmal yang sudah berubah putih sesusai kulitnya.
Gadis yang berdiri di samping Akmal kini tertawa.
"Kenapa lo ketawa?!" tanya Akmal dengan nada ketus.
Gadis itu tetap tertawa. "Kamu lucu, pipi kamu merah kayak pake blush on. Dingin banget ya?"
Suara tawa itu terekam jelas di kepala Akmal.
"Gu.." sebelum melanjutkan ucapannya, Akmal merasa es batu yang ada di kepalanya merosot.
Dan yang membuat Akmal terkejut adalah gadis itu tiba-tiba meraih es batu yang akan jatuh ke lantai dan itu membuat gadis itu terdorong ke depan karena es batu nya jatuh kebelakang Akmal.
Akmal memeluk gadis itu, menahan agar gadis itu tidak jatuh mendorong Akmal. Hampir saja Akmal terjengkang ke belakang jika keseimbangan nya tidak bagus.
"Eh, maaf maaf. " gadis itu kembali ke posisinya sambil menggenggam es batu yang hampir cair seluruhnya.
Entah kenapa Akmal merasa kikuk dan gugup sendiri.
"Gue pergi!" Akmal lalu pergi dengan cepat dari kelas.
Ini jantung kenapa gak bisa berkerja sama.
-S T A Y-
Di cerita ini juga bakal nyeritain tentang ketua OSIS. entahlah kenapa aku suka dengan tokoh yang jadi ketua OSIS. Mungkin juga karena mengingatkan ku pada seseorang. :))
So enjoy the story
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Teenfikce_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...