D u a p u l u h d u a

57 6 0
                                    

"Aku cuma ingin jadi sahabat baik untuk kamu. Agar kamu selalu merasa nyaman dan bahagia. "

Kimberly Veranda

Sejak selalu bersama Akmal, Tara jadi jarang keluar malam untuk balapan. Tetapi malam ini Diandra meminta Tara untuk datang ke balapan. Tara tidak menolak sudah lama juga Tara tidak membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.

Tara sudah siap dan hendak keluar saat Bi Ina membuka pintu utama dan muncul Veranda dibalik pintu itu.

"Ve?" Tanya Tara heran lalu menghampiri Veranda.

"Malam Ra. " Jawab Veranda lalu tersenyum.

Walau Veranda tersenyum manis seperti biasanya, Tara tau bahwa gadis itu baru saja menangis karena mata Veranda merah dan sembab.

Tara mendekat menyentuh bahu Veranda. "Kenapa lagi?" Tanya Tara lembut mengerti keadaan Veranda.

Veranda menunduk, terdengar isakan dan getaran pada bahunya. Gadis yang mengenakan rok putih bermotif bunga itu langsung memeluk Tara.

"Ra... Mama.. Sama Papa.... Cerai. " Ucap Veranda terpotong-potong disela isak tangisnya.

Tara mengerti masalah yang sedang dihadapi Veranda. Veranda sering cerita pada Tara walau Tara hanya menjawab seadanya.

Tangan Tara bergerak untuk mengusap punggung Veranda memberi ketenangan pada gadis itu.

"Duduk dulu, gue ambilin minum. " Tara menuntun Veranda untuk duduk di sofa ruang tamu. Bi Ina segera mengambilkan air minum untuk Tara.

"Ra, aku nginep disini ya?" Tanya Veranda setelah tenang dari isakannya.

Tara nampak berfikir padahal malam ini ia ada balapan. "Emm, gimana ya Ve bukannya gue gak mau, tapi gue ada balapan malam ini dan gue gak bisa ninggal. "

"Apa lo nginep di rumah Sandra aja?" Tambah Tara.

"Aku udah sering ngerepotin keluarganya Sandra Ra. Aku ikut kamu deh. Boleh ya?"

Tara berfikir sebentar lalu mengangguk. "Ya udah deh lo ikut gue. "

Tara berdiri lalu berjalan keluar rumah diikuti Veranda yang berjalan dibelakangnya. Mereka pun segera pergi menggunakan motor milik Tara.

🔥

Malam semakin gelap. Motor Tara berhenti tepat di depan sebuah rumah sederhana. Tidak terlalu mewah dan tidak kumuh. Gadis itu memberhentikan motornya lalu melepas helm nya.

Veranda yang mengerti ini rumah siapa langsung turun dan menatap bingung.

"Kamu kenapa berhenti disini?" Tanya Veranda dengan tatapan bingung.

Tara turun dari motornya lalu menarik tangan Veranda masuk ke dalam rumah tersebut.

"Gue gak bego Ve. Walaupun gue cuek dan cenderung bodo amat saat lo cerita, tapi gue tau semuanya. Orangtua lo udah pisah sejak 5 bulan yang lalu. " Ungkap Tara yang hanya bisa membuat Veranda cengo.

"Ka-kamu?"

"Kalau cara ini agar gue gak balapan. Sori Ve, gue gak bisa. Gue butuh uang. Gue gak bisa minta terus sama Papa. "

STAY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang