Rasa ini aneh. Menyelinap begitu hangat. Apa aku sudah mulai nyaman?
-Tamara Sekala
___
Tara turun dengan hati-hati dari motor Xander. Lalu Xander pun membantu Tara berjalan menuju dalam rumahnya.
Begitu terkejutnya Tara saat melihat mobil berwarna hitam dan juga motor warna putih yang terparkir di halaman rumahnya.
"Ada tamu Ra?" Tanya Xander yang berjalan disamping Tara.
Tara hanya diam dalam pikirannya hingga ia melihat dua orang yang dimaksud 'tamu' itu.
"Lo berdua ngapain kesini?" Tanya Tara langsung ketika berada di hadapan dua makhluk menyebalkan baginya.
"Gue khawatir lah sama lo babe. " Ujar Satria dengan nada paling menjijikkan bagi Tara.
"Ra, apa perlu mereka gue usir. " Ucap Xander. Ia mengenal dua pemuda itu dan Xander rasa Tara tidak senang dengan kehadiran mereka.
"Gak perlu. Lo pulang aja, gue bisa selesaiin ini sendiri. " Ucap Tara terdengar tegas dan tak terbantah.
Xander mengangguk, ia pergi setelah mengusap puncak kepala Tara dengan lembut.
Tara pun kembali menatap dua pemuda yang berdiri dihadapan nya. Tara memiliki dua jenis menyebalkan berbeda untuk orang yang berbeda ini. Satunya menyebalkan karena sikap menjijikannya, yang satu lagi... Entahlah, Tara hanya ingin menghindarinya hari ini.
"Ngapain masih berdiri disini? Gue mau istirahat!"
"Kan gue udah bilang--"
"Gak usah sok peduli Tri, gue tau lo hanya berpura-pura dan lebih baik lo pergi!" Ucap Tara sambil menatap Satria dengan tatapan sengit.
"Ya udah kalau gitu... Tapi lo jangan lupa, lo punya hutang ke gue. And get well soon babe. " Satria mendekat lalu mengecup dahi Tara sebentar dan kemudian pergi dari hadapan Tara.
Setelah kepergian Satria. Tara masih berdiri disana sambil memandangi halamannya. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya, sesuatu yang aneh rasanya. Mungkin ini namanya canggung?
"Ternyata lo laku juga ya?" Celetukan itu membuat Tara menoleh dan memandang ke arah pemuda yang sudah coba ia hindari.
Tara hanya mendengus sebal lalu berjalan pelan dan duduk di kursi yang ada di teras rumahnya. Akmal pun mengikuti Tara dan duduk disebelah gadis itu.
"Ngapain masih disini? Gue pengen istirahat!" Ucap Tara sebal tapi pandangannya terus mengarah ke arah lain tak ingin melihat ke arah Akmal.
"Kalau mau istirahat lo pasti masuk ke dalam Ra, ini kenapa malah duduk di luar?"
"Ya 'kan, masih ada lo disini. "Jawab Tara sekenanya.
"Bilang aja kangen dan minta ditemenin. "
"Udah ah, lo ganggu mood gue tau gak! Pergi sana!"
Terdengar helaan nafas dari mulut Akmal. Pemuda itu kini mengalihkan pandangannya lurus ke arah Tara. "Hari ini lo ngehindar dari gue Ra?"
Pertanyaan Akmal membuat Tara menoleh ke arah nya dengan cepat, tetapi begitu menemukan Akmal juga melihatnya Tara mengalihkan pandangannya lagi.
"Ma-maksud lo?" Tara menggigit bibir bawahnya. Ia jadi terdengar gugup.
"Lo itu pinter banget nyembunyiin perasaan. Tapi sayangnya gue lebih pinter. "
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Teenfikce_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...