Buatlah aku merasa bahagia. Agar aku tau bagaimana rasanya.
-Tamara Sekala
___
Ketika senja mulai hilang dan berganti malam. Kedua remaja itu berjalan menjelajah trotoar. Laki-laki dengan kaos biru tua itu mendorong motor nya sambil bercerita kepada gadis disampingnya yang hanya memasang wajah datar.
Mereka bahagia tapi dengan cara masing-masing.
"Nggak capek? Dari tadi lo dorong motor sambil cerita, gue yang cuma jalan aja capek. "
Laki-laki itu tersenyum lebar. "Asal lo seneng. "
Gadis itu berhenti, begitupun lelaki itu. Gadis itu memutar tubuhnya menghadap lelaki yang berdiri disampingnya.
"Gue benci mengakuinya... Tapi hari ini... Gue bener bener ngerasa bebas dan... " Gadis itu menjeda kalimatnya untuk menarik nafas.
"Bahagia. " Sebelum gadis itu menyelesaikan lelaki itu menyahut.
"Belum sampai tahap itu... Tapi.. " Gadis itu menunduk memperhatikan trotoar lalu berjalan lagi. "...Makasih " Lanjutnya lirih.
"Tunggu. Gue gak denger! Ulangin coba!" Lelaki itu mengejar dengan susah karena motor berat yang dituntunnya.
"Udah diem. Lupain!" Gadis itu memperbesar langkahnya.
Lelaki itu tersenyum, ia menaiki motornya dan mengejar gadis berjaket putih itu. Hingga motornya berjalan tepat disebelah gadis itu dengan pelan.
"Di depan sana ada pasar malam, sebelum gue anter lo pulang gue mau ajak lo kesana. "
Gadis itu berhenti sekali lagi ia memutar badannya menghadap lelaki yang kini ada diatas motor. "Gimana kalau pulang sekarang?". Wajah nya sedatar triplek saat mengatakannya. Mungkin ia kehabisan stok ekspresi.
"Naik aja dulu deh, lo bakal suka. "
Gadis itu memutar bola matanya. "Daripada ngehabisin waktu nolak lo, mending gue ikut aja. " Gadis itu naik diboncengan Lelaki itu dan motor pun berjalan.
🔥
Bianglala, komidi putar dan berbagai wahana lainnya tertera di hadapan mata Tara sekarang. Tetapi semuanya tidak ada yang menarik di mata Tara. Semua hal membosankan.
"Mau naik apa?"
"Mau pulang. "
Akmal tersenyum, tangannya terulur mengusap puncak kepala Tara. Lebih tepatnya, berniat mengacak rambut Tara. Setelah melihat Tara cemberut, tangan Akmal turun menuju tangan Tara, menggenggam nya erat lalu menarik tangannya agar si empunya mengikuti langkahnya.
Akmal mengajak Tara menuju tempat komidi putar. Mengantre untuk bisa naik ke wahana itu.
"Kayak anak kecil banget sih. " Gerutu Tara.
"Gadis senja gue seneng banget naik komidi putar. " Sahut Akmal.
"Gadis senja lagi gadis senja lagi! Kalau lo mau samain gue sama dia. Gak akan bisa Mal!"
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Teen Fiction_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...