Mobil mewah mengkilap baru saja berhenti di depan sebuah rumah yang sama mewahnya. Seseorang keluar dari sana dan langsung saja disambut oleh pembantu rumah tangga berseragam hitam putih yang sudah berbaris rapi di depan pintu utama."Selamat sore tuan muda. Tuan besar sudah menunggu di ruangannya. " Ucap salah satu pembantu dibarisan depan.
Akmal memberikan kunci mobil nya pada salah satu pembantu lalu mengangguk dan melangkahkan kakinya memasuki rumah. Akmal langsung menuju lantai atas karena Ayahnya pasti sudah menunggu.
Akmal langsung disambut tatapan tajam ayahnya ketika memasuki ruang kerja Ayahnya.
"Bagaimana bisa foto ini beredar dan seluruh sekolah mengetahuinya?" Tanya Ayah Akmal to the point.
"Akmal tidak tahu Yah. Tapi secepatnya Akmal akan memperbaiki semuanya. " Jawab Akmal. Ia tak berani menatap Ayahnya yang pasti sangat kecewa.
"Saya sudah pernah bilang. Kalau kamu mau semua rencana yang sudah saya siapkan lancar, kamu harus jauhi semua masalah. Termasuk gadis acak-acakan seperti itu!"
"Untuk kali ini, Akmal akan selesaikan masalahnya. Tapi Akmal minta jangan sentuh Tara Yah. Untuk urusan Tara, biar Akmal yang selesaikan. Waktu Akmal hanya sampai kenaikan kelas XII juga 'kan? " Ucap Akmal yang dengan tegas menatap Ayahnya.
"Tapi kalau kejadian seperti ini terjadi lagi. Ayah akan kirim kamu secepatnya."
"Baik Yah. "
"Sekarang kamu boleh pergi. "
Akmal membungkuk sopan lalu berbalik untuk keluar dari ruang Ayahnya.
🔥
Angin menghembus membuat rambut Tara yang tergerai bergerak. Gadis itu sedang menikmati suasana sore hari di balkon rumahnya. Bertemankan secangkir coklat hangat.
Sudah seminggu sejak kematian Papanya. Tapi Tara masih belum menjenguk beliau. Melihat beliau. Tara tidak akan sanggup.
Mamanya menjadi pemilik perusahaan Papa nya sekarang. Membantu mengurusi semua pekerjaan Papa yang sempat tertunda. Meninggalkan bisnis butiknya demi amanat suaminya.
Dan Tara? Masih menjadi gadis yang tidak berguna. Pergi balapan malam hari dan menghabiskan sisa waktunya dengan sia-sia.
Sebuah mobil berhenti di depan pagar rumah Tara. Kemudian secara bergantian, 5 gadis keluar dari mobil tersebut menuju rumah Tara.
Tara bangkit dari duduknya dan memeriksa lagi lewat pembatas balkon kamarnya untuk menengok ke bawah.
"Mereka ngapain kesini?" Tanya Tara pada dirinya sendiri lalu segera bergegas keluar kamar dan menuju lantai satu.
Saat Tara menginjak anak tangga terakhir terdengar suara Bi Ina sedang berbincang dengan 5 gadis yang sudah duduk rapi di sofa ruang tamu rumahnya.
"Eh non Tara? Baru saja Bibi mau panggil ke atas. " Ucap Bi Ina ketika berbalik badan dan menemukan Tara berjalan ke arahnya.
Tara hanya mengangguk seadanya lalu berjalan lagi hingga menghadap kelima gadis yang selama ini mendeskripsikan dirinya sebagai sahabat Tara.
"Hai Ra. Sori nggak kabarin kamu dulu. " Sapa Sandra untuk pertama kali diikuti senyum oleh yang lainnya.
Tara duduk di singgle sofa yang kosong. "Kalian... Ngapain kesini?" Tanya Tara bingung karena jarang sekali kelima temannya itu datang kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Novela Juvenil_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...