E m p a t p u l u h

50 6 0
                                    

Sisa hujan masih membekas di jalanan. Menyebabkan genangan dimana-mana. Malam sudah cukup larut dan Tara masih terus melangkah tanpa tujuan yang pasti. Sepatu putihnya beberapa kali menginjak genangan air yang menyebabkan tidak lagi berwarna putih bersih. Pakaiannya yang sebelumnya basah sudah kering dan terlihat kusut. Jaket yang tadinya dipakai sudah melingkar di pinggangnya, membuat tulang dan kulitnya terhampar angin malam. Tidak kedinginan, tidak merasa lelah. Dia seperti mati rasa. Tatapan nya kosong, lurus ke depan. Tatapan matanya sayu sarat akan kelelahan.

Jika berjalan di trotoar malam-malam begini dan Tara juga adalah perempuan. Pasti banyak sekali preman atau orang berkeluyuran yang menggodanya, dan ya memang benar. Tapi mereka semua sudah tersungkur tak berdaya dihabisi oleh tangan Tara sendiri.

Kepala Tara akhirnya terasa pusing. Gadis itu memutuskan untuk pergi ke suatu tempat. Hanya untuk beristirahat atau mungkin berhibernasi disana.

🔥

Diandra baru saja memasang masker kecantikan di wajahnya. Itu adalah kegiatan rutin tiap malam yang tidak boleh absen.

Baru saja perempuan berusia 20 tahun itu hendak menuju tempat tidurnya. Suara bel apartemen memanggilnya.

Dengan langkah berat dan agak malas, Diandra membukakan pintu apartemennya.

Ketika pintu dibuka, Diandra terkejut sampai harus mundur selangkah ke belakang. Didepannya ada gadis dengan penampilan awut-awutan dengan senyum miring. Rambut panjangnya terlihat kusut karena habis terguyur hujan, baju putihnya kotor terkena cipratan air.

"Tara?"

Tara langsung masuk. Melepas sepatunya lalu menuju sofa empuk di depan tv. Merebahkan badannya pada benda empuk satu itu.

"Kumel banget sih! Mandi dulu gih!" omel Diandra. Sudah tidak peduli dengan masker nya yang bakal pecah.

Tara mendengus. Menutup matanya dengan lengannya. Rasanya dia ingin tidur entah sampai berapa lama.

"Ada apa?" Diandra duduk di salah satu sofa di sebelah Tara.

"Gue numpang disini dulu. Gatau sampai kapan. "

Diandra bangkit dari duduk nya. Berjalan menuju kamarnya. 5 menit kemudian kembali lagi ke tempat Tara. Melempar sepasang baju untuk Tara.

"Lo boleh disini sampai kapan aja. Tapi mandi sana! Ganti baju gue nih. Gue mau bobo cantik dulu. Kalau mau tidur di kamar tidur aja. Terserah lo aja. " Ucap Diandra lalu kembali ke kamarnya.

Dengan langkah malas, Tara menuju kamar mandi untuk menyegarkan badannya.

Besok adalah pemakaman Papanya. Tara tidak punya kekuatan untuk kembali menyaksikan satu lagi keluarganya dikebumikan.

🔥

Malam kembali menyambut. Tara tidak ingin pulang. Keadaannya masih kacau. Mamanya akan khawatir padanya dan itu akan menambah beban pikiran Mamanya.

"Mau ikut nggak?" Tanya Diandra yang sudah tampil lebih rapi dari sebelumnya.

Tara sudah menceritakan semuanya pada Diandra. Diandra mengerti apa yang membuat Tara menjadi kacau sekarang. Kali ini tujuannya untuk menghibur Tara dan mengajaknya senang-senang.

STAY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang