D u a p u l u h l i m a

64 7 0
                                    

Bel pulang berbunyi nyaring. Tamara yang sedang asyik mendengarkan lagu di rooftop segera bangkit. Gadis itu mengambil ranselnya dan segera turun.

Melangkah ringan sambil melihat-lihat sekitar. Keadaan sedang ramai karena bel pulang baru saja berbunyi. Hampir seluruh siswa memenuhi koridor-koridor karena sudah tidak sabar untuk pulang.

Tara berjalan santai menghindari siswa-siswi yang berlalu lalang. Hingga tak sengaja seorang siswa menyenggol bahunya.

"Woy bisa jalan gak lo?!" Bentak Tara sembari menahan bahu siswa yang baru saja menyenggolnya.

Tanpa mendengar jawaban siswa dihadapannya dan tanpa menghiraukan keramaian sekitar, Tara meninju wajah siswa itu hingga siswa itu tersungkur di lantai.

"Bangun!" Bentak Tara sembari menendang kaki siswa yang meringis kesakitan.

Suasana yang tadinya ramai mendadak hening. Semua berhenti dan memandang ke arah keributan yang dibuat Tara.

Siswa tersebut bangun sembari memegang ujung bibirnya yang baru saja jadi samsak Tara.

Tara hendak meninju siswa tersebut, tetapi Kanaya dan Sandra datang menghentikan pergerakannya.

"Stop it Ra!"

Tara mendengus lalu menoleh ke arah Kanaya. "Ganggu aja sih? Mau ikut mukul? Sini sini gabung. "

"Veranda dibawah, diganggu sama geng motor. Kayaknya temen kamu!" Sandra angkat suara.

Terdengar Tara mengumpat. Sekali lagi gadis itu meninju siswa dihadapannya lalu pergi.

Gadis yang semakin geram itu berlari menabrak siapa saja yang menghalangi jalannya. Gadis itu tidak peduli yang penting ia segera sampai di depan sekolah dimana tempat yang baru saja dikatakan oleh Sandra.

Tepat di trotoar depan sekolah di sebelah halte bis, Tara melihat beberapa pemuda dengan motor. Lalu Tara melihat Veranda yang sedang ditahan oleh salah satu dari mereka.

Tara berjalan penuh emosi menuju pemuda yang membelakanginya. Gadis itu segera menarik pemuda itu hingga terjengkang ke belakang.

Veranda segera bergerak mendekat ke arah Tara.

"Tria?" Tara terkejut ketika melihat ternyata Satria yang terjatuh.

"Oh hai sweetie. How are you?" Satria bangkit dan tersenyum ke arah Tara.

"Ngapain lo disini?!"

"Wow, santai dong sayang. Aku nggak tau kalau ternyata kamu punya temen cantik kayak dia. " Satria mendekat ke arah Veranda dan mencolek lengan gadis yang ketakutan itu.

"Bangsat!"

Bugh

Satria tersungkur karena tinjuan Tara yang tiba-tiba. Karena tidak terima, Satria bangkit dan membalas Tara. Tara pun tak tinggal diam sehingga dua remaja itu terlibat perkelahian.

"Tara udah!" Veranda mencoba menarik Tara agar tidak lagi memukul Satria.

"Diem lo!" Tara menghempas Veranda dan terus memukul Satria.

STAY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang