E m p a t p u l u h s a t u

50 5 0
                                    

Matanya perlahan membuka. Rasa pening langsung menyerang kepalanya beserta rasa mual yang menguasai perutnya. Tara mencoba bangkit sembari menutup mulutnya karena rasa mual nya semakin menjadi. Gadis itu turun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Jalannya yang tidak bisa benar-benar lurus membuat ia beberapa kali mencari benda di sekitarnya untuk dijadikan pegangan.

Sampai di kamar mandi. Tara langsung mengeluarkan isi dalam perutnya yang mendesak ingin keluar. Bau alkohol langsung menyebar. Membuat Tara ingat apa yang terjadi lalu mengumpat.

"Satria sialan!"

Tara kembali ke tempat tidurnya. Kepalanya terasa pusing. Lalu ia baru sadar kalau ternyata ia berada di kamar nya sendiri.

Ceklek.

"Sudah bangun sayang?"

Suara lembut itu milik Mama Tara. Tara segera menoleh ke arah pintu yang baru terbuka dimana Mamanya mulai masuk menuju ke arahnya.

Tara hanya mengangguk. Mamanya tetap sosok yang baik dan lembut. Tara yakin kali ini kesalahannya sangat fatal.

Mama Tara duduk di kursi belajar Tara yang sudah di tarik mendekat ke arah tempat tidur Tara. Meletakkan makanan di nakas lalu menyiapkan meja kecil untuk diletakkan di tempat tidur Tara.

"Masih mual? Kepalanya masih pusing? Mama buatkan bubur biar mabuknya hilang. " Mama Tara meletakkan bubur dan air putih diatas meja kecil untuk Tara makan.

Tara menunduk memperhatikan bubur yang masih menampakkan asapnya. Tara merasa bersalah.

"Hmm Ma.. "

"Iya sayang?"

"Tara minta maaf. Tara benar-benar minta maaf atas semuanya. " Tara menoleh ke arah Mamanya yang dibalas oleh senyuman ramah dari sang Mama.

"Kamu tidak pernah salah Tara. Mama yang seharusnya minta maaf karena mengatakan sesuatu yang pasti menyakiti hati kamu. Mama dan kamu sama-sama terpukul akan kematian Papa. Mama tetap sayang Tara. Jangan pernah menjauh lagi. "

Tara kembali menunduk. "Maafkan Tara sampai mabuk. Tara hanya lepas kendali. "

"Mama memang kecewa akan hal itu. Tapi Mama mencoba mengerti. Jangan pernah diulangi lagi ya.. "

Tara mengangguk. Menyendok bubur dan memasukkan dalam mulutnya.

"Mm... Siapa yang bawa Tara pulang Ma?" Tanya Tara penasaran. Tidak mungkin kan Diandra yang pasti keadaannya sama dengan Tara.

"Akmal. Dia mencari kamu seharian. "

Tara tertegun. Tidak lagi melanjutkan percakapan yang menjurus pada Akmal.

🔥

Liburan semester akhirnya berakhir. Siswa-siswi SMA Garuda kembali ke sekolah sebagai pelajar. Semester baru akan di mulai. Tidak banyak yang berubah. Tara masih sama, gadis berparas cantik namun kejam itu semakin melihatkan sikap tidak ramahnya. Penampilannya tetap urakan.

Pintu gerbang hampir saja ditutup dan Tara baru saja memasukinya bersama motor kesayangannya. Dengan santai gadis itu segera berjalan memasuki gedung sekolah.

"Hai Tamara. Pagi! Aku dengar masalah Papa kamu... "

"Berisik!" Tara mempercepat langkahnya ketika Veranda tiba-tiba datang disampingnya.

Saat memasuki kelas Tara melihat Akmal duduk dibangku mereka dulu. Dengan santai dan terlihat tak peduli, Tara berjalan ke bangku belakang.

STAY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang