"Kalau gue sayang dia gak salah 'kan?"
Akmal Pradipta
Gaun sepanjang lutut berwarna putih tanpa lengan terpajang indah di depan lemari. Ukiran bunga-bunga transparan menjadi motif yang indah pada gaun itu.
Dan sudah 10 menit gaun itu belum disentuh hanya dipandang dalam diam dengan berbagai pikiran.
"Ini salah satu model terbaik dari butik Mama dan pastinya cocok untuk anak paling manis nya Mama. "
Tara mendengus. Tara tidak ingat kapan terakhir kali ia memakai pakaian rok seperti ini dan ini adalah masalah baginya.
Suara ketukan terdengar dari luar kamar beserta suara yang khas dari Mama nya.
"Damaraaa, gimana udah siap belum? 10 menit lagi ya sayang?"
"Iyaaaa Maaa. " Jawab Tara walau ia belum beranjak dari tempat tidurnya.
Dengan lemas Tara turun dari tempat tidurnya. Gadis itu menyentuh gaun putih dan melepas dari gantungan bajunya.
Sekali lagi dengan berat hati Tara mengganti pakaian nya dengan gaun indah yang di berikan Mamanya.
Setelah gaun itu melekat indah di tubuhnya, Tara menyisir rambutnya dan memberikan sentuhan indah yang ia pernah tau dari saudarinya dulu.
Tara tampak cantik dan manis dari pantulan cermin. Tidak ada kesan brutal dari penampilannya sekarang.
Tapi Tara terlihat aneh dengan penampilan seperti ini, gadis itu membuka lemarinya dan mengambil jaket oversize jeans dan memadukannya dengan gaun putih yang sudah melekat di tubuhnya.
Tara segera turun ke bawah setelah mengambil tas selempang kecilnya.
Begitu Tara turun, dilihatnya orangtuanya sedang duduk di sofa sembari bercengkrama hangat. Mungkin mereka memang sedang menunggu Tara.
"Damara? Selalu cantik seperti biasa. " Puji Papa nya yang kini sudah berdiri dan menepuk pundak anaknya.
"Baiklah. Kita berangkat sekarang?"
🔥
Tara tidak pernah menghadiri acara seperti ini. Lebih tepatnya ia tidak pernah diajak untuk acara bisnis Papa nya, Damara lah yang selalu menemani.
Gadis kecil dengan bando merah muda yang serasi dengan warna gaunnya melangkah kecil sambil bersenandung menuju kamar saudarinya.
"Loh? Kok Tara masih pakai baju rumahan?" Tanya gadis berbando merah muda itu ketika masuk ke dalam kamar saudarinya dan menemukan saudarinya sedang mengerjakan sesuatu di meja belajar.
Tara kecil mendongak mendapati saudarinya menuju ke arah nya. Saudarinya itu tampak imut dan cantik dengan balutan gaun merah muda.
Ahh aku jadi iri.
"Ara lagi banyak tugas sekolah Dar, jadi gak bisa ikut. "
Dara duduk di samping Tara, memandang saudarinya dengan penuh kecurigaan.
"Hmm... Ini sudahh... Sudah ke berapa kali ya Ara memutuskan untuk diam di rumah sementara kita pergi?" Tanya gadis berbando merah muda.
Tara menatap saudarinya lekat, gadis kecil itu memaksakan sebuah senyuman agar kesedihannya tak terlihat.
"Ara kan gak sepintar Damara. Jadi Ara harus banyak-banyak belajar supaya nanti Ara bisa banggain Papa kayak yang Damara selalu lakuin. "
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Novela Juvenil_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...