Karena merasa bersalah. Akmal membawa Tara ke kedai es krim kesukaan mereka. Tara begitu senang hingga melupakan perasaan kesal yang sebelumnya ia bawa. Gadis itu sudah menghabiskan dua mangkuk es krim sendirian.
"Mau tambah lagi?" Tanya Akmal pada suapan terakhir Tara.
Tara mengangguk semangat sembari menuju kasir untuk memesan lagi.
"Kalau flu gimana? " Tanya Akmal lagi setibanya Tara dihadapannya.
"Kalau gue flu, gue punya lo." Jawab Tara enteng.
"Gimana keadaan bokap lo?"
"Mama belum telpon sama sekali atau sekedar ngabarin lewat medsos. Mungkin Mama marah, gapapa gue pantes ngedapetinnya. "
Akmal mengusap pelan puncak kepala Tara seakan memberikan kekuatan. "Minggu depan udah ujian akhir semester. Gue bantu belajar ya? Lo balas semuanya sama nilai lo. Kalau nilai lo bagus, Mama sama Papa lo pasti bangga 'kan?"
Dengan antusias Tara mengangguk. Kalau dengan nilai memuaskan bisa membuat Mama dan Papa nya bangga seperti yang dibilang Akmal, Tara akan lakukan semuanya. Tara benar-benar niat kali ini. Ia tak ingin main-main.
Es krim Tara pun datang dan dengan semangat Tara kembali menyantap es krim itu. Akmal hanya tersenyum melihat kelakuan gadis dihadapannya. Perubahan emosinya ekstrem. Sebentar galak, sebentar lagi berubah manis seperti anak kecil.
"Oiya. Bunda gue pengen ketemu lo. "
Tara menghentikan kegiatan makannya dan menatap Akmal sepenuhnya.
"Kenapa ngeliatinnya gitu?"
"Lo gila ya! Bunda lo pasti bakal gak suka sama gue. Penampilan gue aja kayak gini. Ekstrem banget sih lo!"
Tuh kan, berubah lagi jadi cewek galak nan kasar yang suka banget kalau masalah caci-mencaci.
Akmal malah terkekeh geli. "Bunda gue udah tau kali lo kayak giamana.. Udah tenang. Nanti gue jemput dirumah jam 5. Sekarang habisin es krim lo, terus kita pulang. "
Tara menghabiskan sisa es krimnya dengan perasaan kesal sembari terus menatap Akmal dengan pandangan tajam bersungut-sungut.
🔥
Pakaian berbagai bentuk, warna dan harga itu sesekali di lempar. Ada yang jatuh di atas tempat tidur, jatuh di lantai, pokoknya berserakan dimana-mana sementara si empunya terus sibuk mengacak-acak lemari pakaiannya.Pernah tidak sih kamu bingung ingin memakai apa disaat kamu akan pergi ke acara yang menurut kamu penting? Jika pernah, ya itulah yang dirasakan Tara. Sedari tadi gadis berbola mata indah itu terus saja mengobrak-abrik isi lemarinya sembari menyocokkan pakaian ke tubuhnya.
Tok tok tok
Ketukan pintu membuat kegiatan Tara berhenti gadis itu hanya sekedar menoleh lalu berteriak menjawab dan melanjutkan kegiatan yang sudah dilakukannya selama 15 menit terakhir.
"Itu non.. Mas Akmal nya udah dateng. "
"Apa? Aduuuhhh suruh pulang lagi deh Bi, Tara belum siaapp. " Timpal Tara yang masih terus mengambil, menempelkan ditubuhnya, tidak cocok, dan di lempar ke sembarang arah.
"Ngapain sih?"
Tara hampir saja terjungkal karena terkejut. Tiba-tiba Akmal sudah ada di sampingnya. Tara pun hanya melihat Akmal sebentar lalu mencari pakaian yang cocok lagi.
"Gue nggak bilang kan kalau ini acara formal. Gak perlu sampai ngeberantakin lemari lo sendiri gini lahh.. " Ucap Akmal yang sudah pindah menjadi duduk di kursi yang ada di depan meja belajar Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Jugendliteratur_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...