Setelah acara makan pizza bersama yang ternyata paling banyak dihabiskan oleh Tara. Mereka kini duduk di gazebo rumah Tara dengan dua botol minuman soda. Duduk berhadapan namun melakukan kegiatan sendiri-sendiri.
"Ra." Celetuk Akmal menegur Tara yang sedang sibuk dengan ponsel canggih nya.
Tara mendongak dengan alis yang diangkat satu.
"Apaan?" Tanya Tara ketika Akmal tidak kunjung mengatakan tujuannya.
Pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Mungkin terlihat salah tingkah.
"Apaan sih! Lama banget dah!" Gerutu Tara lalu kembali melihat handphone nya kembali.
"Anu... Itu... Gue... Ah enggak deh. "
Plak
Tanpa menjawab, Tara menggeplak dahi Akmal dengan botol minuman yang hampir habis.
"Parah lu! Sakit gila!" Ucap Akmal sembari mengusap dahinya yang sudah memerah. Tenaga Tara itu tak bisa diragukan. Sangat kencang dan sangat sakit.
"Ya abisnya lu lama. "
"Udah deh lupain! Mending kita belajar aja gimana?"
Tara mendengus kasar. "Belajar mulu. Hari ini gue tuh bolos jadi gak usah belajar. "
"Kata siapa kalau bolos gak belajar di rumah? Ayolah. Nanti kalau bisa gue beliin makanan kesukaan lo deh. "
"Serius? Apa aja ya? Oke. Bentar gue ambil buku dulu. "
Lalu dengan secepat kilat, Tara bangkit dan melesat menuju kamarnya untuk mengambil buku.
Ketika sudah kembali dengan beberapa buku pelajaran dan alat tulisnya -yang sebenarnya hanya bulpoin dan pensil- Tara langsung membuka-buka buku dengan semangat menggebu.
"Kalau di sogok makanan cepet ya Ra. " Sindir Akmal yang malah terkekeh melihat kelakuan Tara.
"Udah cepet ajarin. Biar cepet makan lagi. " Ujar Tara lalu menarik tangan Akmal agar duduk disampingnya bukan berhadapan dengannya lagi.
Dengan sisa senyuman lebar milik Akmal, pemuda itu mulai membuka buku Tara dan menjelaskan apapun agar gadis manis di sampingnya ini mengerti.
🔥
Matahari mulai turun ke peraduannya menyisakan semburat warna jingga yang begitu indah di langit. Memperlihatkan bulan yang mulai terlihat di posisinya. Tetapi, seorang pemuda masih sibuk menjelaskan materi pelajaran yang begitu sulit masuk di pikiran gadis yang malah sibuk bermain dengan bulpoinnya.
"Faham gak Ra?"
Yang ditanya masih sibuk bermain dengan coretan di buku bagian belakang.
Karena tak kunjung mendapat balasan, Akmal pun mencubit pipi Tara hingga kepala Tara ikut tertarik.
"Aduh aduh. " Tara mengadu sambil menyingkirkan tangan Akmal dari pipinya.
"Dijelasin daritadi gak di dengerin?" Tanya Akmal yang sudah beralih mengusap pipi bekas cubitannya.
Tara mengerucutkan mulutnya. Menggemaskan sekali. "Denger. Cuman bosen. Bikin ngantuk tau nggak. " Jelas Tara.
"Mangkannya sambil perhatiin wajah gue. Gak bikin bosen malah terpesona. " Goda Akmal sembari tangannya naik mengusap puncak kepala Tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Teen Fiction_______ Tamara Sekala Zulvegha. Cantik, manis, tinggi ideal, dan berkulit putih. Kamu akan jatuh cinta pandang pertama saat melihatnya, tapi jangan salah. Hati-hati dengan dia. Gadis cantik ini memiliki sifat yang berbalik dari paras indahnya. Dia...