T i g a p u l u h e m p a t

64 6 0
                                    


Pagi pagi sekali Akmal sudah stand by dirumah Tara. Pemuda itu sudah membantu Tara beberes kemarin dan kali ini ia akan berangkat bersama Tara seperti biasa. Bahkan Akmal juga yang membangunkan Tara.

Tara kesal tapi juga merasa senang diperhatikan Akmal sampai sedetail ini. Kenapa tidak sekalian saja Akmal mengangkatnya menjadi adik.

"Sarapan dulu yaa gue laper. " Ucap Tara yang baru saja masuk ke dalam mobil Akmal dan memasang seat belt.

Akmal mengangguk. Ia memberhentikan mobilnya di penjual bubur dan membeli tiga porsi. Karena Tara bilang lapar, satu porsi bubur tidak akan cukup.

"Akmal perhatian banget jadi makin sayang. " Ucap Tara yang senang menerima dua porsi bubur ayam. Gadis itu lalu iseng mencium pipi Akmal cepat.

"Kebiasaan deh Ra. " Akmal melirik kesal ke arah Tara yang dibalas cengiran oleh Tara.

🔥

Ada sekitar 10 bus yang terparkir rapi di halaman sekolah Tara karena yang mengikuti kemah kali ini adalah kelas sepuluh dan sebelas. Tara dan semua teman sekelasnya ada di bus empat. Tempat duduk masing-masing berjumlah dua. Awalnya Tara ingin duduk dengan Akmal, tapi ternyata panitia dan pengurus berada di bus satu. Jadinya, Tara memilih duduk sendiri karena memang tempat duduknya sisa atau tidak ada yang mau duduk di sebelah Tara.

Tara duduk dan menyandarkan punggungnya. Gadis itu menghela nafas lalu melihat ke arah jendela. Beberapa panitia masih mengurusi sesuatu dan berlalu lalang lalu Tara melihat Akmal memanggil semua anggotanya dan menyuruh mereka untuk segera naik.

Ketika semua panitia itu naik ke dalam bus mereka bersamaan dengan dering handphone Tara yang berbunyi.

Marjuki Sayang is calling...

"Kenapa?"

"Enggak. Gimana? Pasti duduk sendirian? Sori ya. Ketemunya disana aja. "

"Iya gapapa. Apaan sih, gini doang juga. "

Terdengar suara tawa pelan Akmal lalu suara seorang perempuan yang ingin duduk di sebelah Akmal.

"Suara sapa tuh?"

"Eh? Ini Rania. "

"Jangan berani-berani duduk sama cewek lain kalau gak sama gue! Gue aja sendirian masa lo berduaan!"

Tawa kecil Akmal kembali terdengar lalu terdengar suara pemuda itu minta maaf kepada Rania dan meminta gadis itu untuk duduk di tempat yang lain. Kemudian Akmal memanggil Adit agar duduk disampingnya.

"Udah. Gue duduk sama Adit, gausah cemburu gitu. "

"Ck! Siapa juga yang cemburu! Gue cuma gak suka. "

"Sama aja Maimunah, udahan ya gue mau ngecek anggota gue dulu. Tidur aja kalo nggak suka perjalanannya. Dah sayangnya Akmal. "

"Ish! Najis Mal!"

Lalu sambungan telepon pun berakhir. Tara memakai headphone dan menyambungkannya pada handphonenya dan menyalakan lagu. Mengabaikan semua kegaduhan yang dibuat teman kelasnya. Entah yang menyanyi dangdut, bergoyang ataupun bercanda.

🔥

Guncangan pelan seketika membuat Tara tersadar dari tidurnya. Perlahan gadis itu membuka mata lalu mengedarkan pandangan ke segala arah.

STAY [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang