Sambutan

52 4 0
                                    

Ana dan Reza turun dari mobil. Rendy yang sudah sampai duluan sudah siap di dalam rumah bersama anggota keluarga yang lain. Reza membuka pintu rumah dan mempersilahkan Ana masuk.

"Selamat datang kembali Rena, " teriak orangtua dan keempat kakak Ana. Ana yang baru masuk jadi berhenti di pintu. Reza tersenyum melihat ekspresi terkejut Ana. Orangtua kandung Ana menghampiri nya.

"Selamat datang kembali sayang, " kata bu Tari sambil memeluk Ana. Ana hanya diam di pelukan bu Tari. Ana tidak pernah merasakan pelukan hangat selama ini. Dia sedikit tegang sebenarnya waktu di peluk. Makanya dia hanya diam.

Setelah itu bergantian pak Tomi yang memeluk Ana tanpa mengucapkan apapun. Pak Tomi memeluk Ana dengan erat. Ana menyandarkan kepalanya di dada bidang pak Tomi.

"Jangan tinggalin papa lagi ya, " kata pak Tomi yang masih memeluk Ana. Ana hanya mengangguk di pelukan pak Tomi. Setelah itu pak Tomi melepaskan pelukan nya dan bergantian kelima kakak Ana yang mengelilinginya.

"Selamat pulang Rena, " kata Rama kemudian memeluk Ana sebentar.

"Senang kamu pulang, " kata Romi kemudian memeluk Ana sebentar.

"Adik kecil gue udah balik, " Roni mencubit pipi kiri Ana dan kemudian baru memeluk Ana sebentar.

"Senang kamu udah balik ke rumah, " Rendy memeluk Ana sebentar dan memegang kedua pundak Ana.

Terakhir Reza. Reza menatap Ana.

"Jangan pergi lagi ya. Sekarang kita berlima janji bakal jagain lo Na, " kata Reza dengan senyum manis. Ana hanya mengangguk.

Setelah itu Reza memeluk Ana lumayan lama. Rama yang masih ingin memeluk Ana ikut-ikutan berpelukan dengan Ana dan Reza. Roni juga ikut-ikutan. Sementara Romi hanya tersenyum dan Rendy diam melihat ketiga saudara dan saudarinya berpelukan.

"Nana kita udah balik, " kata Roni senang. Semua tersenyum senang.

"Kak, aku nggak bisa nafas, " kata Ana sambil memukul pelan dada Reza. Reza dan yang lainnya pun melepas pelukan mereka. Tapi kemudian Rama memeluk Ana lagi dengan sayang.

"Gue kangen banget sama lo dek. Maafin gue nggak bisa jagain lo dulu ya, " kata Rama menyesal.

"Iya kak, "

"Gue janji, gue nggak bakal teledor lagi, "

"Iya kakak..., "

"Gue kangen banget sama lo, " Rama memeluk Ana cukup lama.

"Ya udah kali bang meluknya. Kita juga kangen ini, " kata Roni dengan nada kesal.

"Sirik aja lo, " Rama tetap memeluk Ana. Ana hanya terkekeh di pelukan Rama.

"Kita semua juga kangen. Lebih baik sekarang kita bersiap. Kita makan malam di luar saja, " kata pak Tomi senang.

"Asik, " kata Roni senang.

Setelah itu kelima kakak Ana mengajak Ana ke kamarnya. Mereka menyuruh Ana meletakkan tas nya di kamar dan ganti baju dengan baju yang sudah di siapkan orangtua mereka.

Pak Tomi dan bu Tari tersenyum senang melihat keenam anak mereka sudah berkumpul kembali dan memasang wajah bahagia.

"Akhirnya ya pa. Allah mengabulkan do'a kita, " pak Tomi merangkul bu Tari.

"Iya ma. Allah memang maha kuasa ma,"

"Iya pa, "

"Ya sudah ayo kita bersiap, "

"Iya pa, " pasutri itu melangkah ke kamar mereka.

»»»»»

Setelah berganti pakaian, Ana tiduran di ranjang nya sambil bermain HP. Dia membuat status di media sosial Facebook nya.

NaNaNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang