Sekitar pukul 10 malam, Ana terbangun. Kelima kakaknya di tambah Moya sedang nonton film streaming di laptop Ana. Ana bangun dan meregangkan tubuhnya. Melihat Ana yang terbangun, keenam pemuda itu langsung melihat padanya.
"Kok bangun dek ?," tanya Rama.
"Laper, " kata Ana memelas sambil memegang perutnya. Keenam pemuda itu terkekeh.
"Dari tadi lo tidur mulu sih. Sampai nggak makan malam kan, " kata Reza.
"Habisnya ngantuk. Ya tidurlah," Reza kembali terkekeh.
"Makan malam lo tadi udah dingin. Gue bilang bi Nur dulu biar bikinin lo makan, " kata Rama sambil berlalu keluar kamar.
"Delivery aja nggak bisa kak ? Udah laper nih, " tanya Ana sedikit keras dan membuat Rama berbalik menatapnya. Ana sedang memasang wajah melas.
"Adik ku yang paling cantik, kamu ini lagi sakit. Kamu mau kak Rama di marahin kalau pesenin kamu junk food?, "
"Laper nih kak, " rengek Ana.
"Uuu... Manja nya adik ku, " Roni merangkul Ana sambil mencubit pelan pipi Ana. Ana hanya cemberut dan berusaha melepas tangan Roni dari pipinya.
"Tunggu sebentar. Bi Nur cepet kok kalau masak. Sabar dek, " Rama kembali melangkah keluar kamar.
"Laper nih, " kata Ana lemas. Dia menyandarkan kepala nya ke pundak Roni yang masih merangkul nya.
"Ya sabar, Na. Bentar lagi paling udah dateng tuh bang Rama. Sambil nunggu ikutan nonton aja, "
"Iyalah, " Ana menatap layar laptop nya malas. Tidak tertarik sama sekali dengan film yang sedang pemuda pemuda itu tonton. Ana masih bersandar ke Roni sementara Roni ikut bersandar ke kepala Ana.
"Oh iya, Na. Besok ikut gue ke kampus yuk, " ajak Roni tiba-tiba . Mereka berdua tetap di posisi mereka.
"Emang boleh ?," tanya Ana tidak antusias karena tau papa nya pasti tidak mengijinkan.
"Boleh. Besok kak Roni yang bilang ke papa. Daripada lo sendirian di rumah, "
"Iya deh terserah kakak, " Ana tidak mau semangat dulu karena takut kecewa jika pemikiran nya yang bilang pak Tomi tidak akan mengijinkan benar terjadi. Dia sebenarnya senang, tapi tidak mau terlalu berharap.
»»»»»
Keesokan paginya, Ana bangun terlambat karena semalam ikut nonton film hingga larut dan baru minum obat setelah film akan selesai. Begitu juga Romi dan Moya yang biasanya bangun pagi, terlihat masih terlelap.
Ya, semalam Ana begadang dengan kelima kakaknya dan juga Moya. Dan keenam pemuda itu tidur di ranjang Ana dengan berbagai posisi.
Ana turun dari ranjang. Melewati Rama yang tidur di sisi kiri ranjang. Rama menjaga Ana takut takut jika Ana terguling ke bawah ranjang saat tidur karena mereka tidur berdesak desakan . Ana segera menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Saat Ana mandi, tanpa di duga Roni yang biasanya paling susah di bangunkan, ternyata bangun duluan. Roni turun dari ranjang Ana melewati beberapa saudaranya. Roni melangkah keluar kamar meninggalkan lima pemuda yang masih terlelap di ranjang Ana.
15 menit kemudian dia sudah kembali ke kamar Ana. Bajunya sudah rapi dan dia terlihat sudah segar. Roni duduk di kursi belajar Ana sambil bermain HP. Ana yang baru keluar kamar mandi terkejut melihat Roni yang sudah rapi.
"Kak Roni mau kemana ?," tanya Ana bingung.
"Nggak kemana mana. Emang kenapa ?,"
"Rapi amat, "
KAMU SEDANG MEMBACA
NaNaNa
Teen FictionJika sudah waktunya... hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Semua hal tak terduga terkadang adalah hal yang paling di harapkan. Jangan pernah menyalahkan keadaan. Tuhan tau yang terbaik untuk umat Nya