Keesokan paginya, Roni pamit pada pak Langit pulang sebentar. Dia berjanji akan kembali untuk menjaga Asa lagi. Pak Langit meng-iyakan saja. Roni pun segera menelfon Reza untuk minta di jemput.
"Za, jemput gue ke rumah sakit,"
"Sorry bang. Gue ada kelas habis ini,"
"Ck. Ya udahlah," Roni mematikan telfon nya. Dia menelfon Rama.
"Bang, bisa jemput gue nggak ?,"
"Nggak bisa. Lo naik Go-jek aja sana,"
"Elah, pelit amat bang,"
"Bodo. Udah sana balik. Nana nyariin lo mulu,"
"Iya-iya. Rese' lo," Roni mematikan telfon nya. Dia menelfon dua saudara nya yang lain tapi mereka berdua juga tidak bisa. Jalan terakhir, Roni menelfon Andi.
"Tut... Tut... Tut... Tut... Tut...,"
"Angkat. Elah," Roni yang dari tadi berdiri di lobi mulai mondar mandir.
"Halo ?,"
"Halo ? Lo bisa jemput gue nggak ?,"
"Emang mas Roni dimana ?,"
"Di rumah sakit Intan Permata Husada,"
"Oh, bisa mas. Kebetulan lagi libur juga,"
"Oke deh. Gue tunggu,"
"Iya mas," Roni mematikan telfon nya. Dia melihat ke depan menunggu Andi.
»»»»»
Sekitar 20 menit kemudian, Andi baru datang. Roni berlari menghampiri Andi. Andi melepas helm nya.
"Sayang gue apa kabar ?," Roni memeluk bagian depan sepeda motor nya dengan sayang. Andi sampai malu karena orang-orang menatap ke arah mereka.
"Mas, kita bisa langsung balik aja nggak ?!," kata Andi sambil meminta maaf ke orang-orang.
"Oke. Gue yang bawa sepeda nya," Andi mengangguk. Dia turun dari sepeda sementara Roni naik. Saat Roni menyalakan mesin motor, baru Andi naik.
"Udah mas,"
"Oke," Roni melajukan motor nya kencang meninggalkan rumah sakit.
"Rena masuk rumah sakit mas ?,"
"Bukan. Asa yang disini,"
"Kenapa mas ?,"
"Perutnya sakit. Kemarin kecelakaan waktu balapan,"
"Oh. Trus... Rena tau mas ?,"
"Belum. Nana juga lagi sakit. Dia nyariin gue dari kemarin soalnya gue nggak pulang. Makanya gue minta jemput lo,"
"Rena sakit apa mas ?,"
"Lo kan pacar nya ? Lo nggak nanya ?,"
"Baru free sekarang mas. Kemarin kemarin sibuk nugas,"
"Kalau lo serius sama adek gue, seharusnya sesibuk apapun lo, lo masih bisa kasih kabar. Yang penting itu kabar, biar kalian nggak ngerasa semakin jauh,"
KAMU SEDANG MEMBACA
NaNaNa
Teen FictionJika sudah waktunya... hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Semua hal tak terduga terkadang adalah hal yang paling di harapkan. Jangan pernah menyalahkan keadaan. Tuhan tau yang terbaik untuk umat Nya