Hari Jum'at tiba . Moya pukul 8 pagi datang ke rumah keluarga Hesadianto. Kali ini Moya benar-benar memberikan kuliah pada Ana. Tidak seperti Jum'at kemarin.
Moya pun mulai menjelaskan materi nya dan Ana memperhatikan dengan serius. Setelah itu Moya memberikan tugas pada Ana. Dengan segera Ana mengerjakan nya. Moya menatap Ana yang sedang serius.
Beberapa menit kemudian Ana sudah selesai. Dia tunjukkan hasil tugasnya pada Moya. Moya melihat jawaban Ana.
"Bagus. Sekarang kita ke materi lain ya, " Moya memberikan kembali buku Ana.
"Iya kak, "
Moya kembali menjelaskan materi dasar dalam kuliah bahasa Inggris. Ana dengan serius terus memperhatikan Moya.
"Coba kamu kerjakan tugas ini, " Moya memberikan tugas pada Ana. Ana pun segera mengerjakan nya.
"Santai aja ngerjain nya, " kata Moya lembut, karena Ana terlihat terburu-buru mencari jawabannya.
"Iya kak, " jawab Ana tanpa melepaskan pandangan dari buku. Tangan Ana terus bergerak menulis jawaban. Tidak jarang juga Ana tampak berfikir kemudian kembali menulis.
"Ngapain kelihatan buru-buru banget ?,"
"Nggak. Nggak papa, " Moya tidak tau bahwa sebenarnya Ana sedang ingin melupakan hal yang mengganggu pikirannya. Tapi dari tadi selalu muncul. Ana memijit pelipis sisi kirinya sambil tetap memikirkan jawaban tugasnya.
"Jangan di paksa, Na. Kalau nggak bisa sini aku ajarin, "
"Nggak aku bisa kok. Bentar bentar, " Ana kemudian menulis jawaban nya dengan serius. Setelah itu dia tunjukkan pada Moya. Moya membaca jawaban panjang Ana.
"Ya. Jawabannya bener. Tapi lain kali mending kamu ringkas biar nggak nulis banyak banyak, "
"Aku nggak bisa meringkas. Lagipula semua jawabannya penting. Apa yang harus di ringkas ?,"
"Kamu ini. Ya udah kuliah hari ini selesai. Kamu kelihatan udah lelah, " Ana hanya mengangguk. Ana pusing memikirkan Asa.
"Nonton tv yuk, " ajak Moya.
"Ayo, "
»»»»»
Setelah merapikan peralatan kuliah, mereka menuju ruang keluarga. Mereka tadi berada di ruang tamu. Jadi tidak sampai 10 menit mereka sudah sampai ruang keluarga. Ana menyalakan tv dan mencari channel film film kartun. Moya dan Ana pun asik nonton tv sambil tertawa bersama.
Di tempat lain, Asa yang sedang latihan tidak fokus dengan bola basket nya. Bola yang dia dribel dengan mudah di rebut oleh teman-teman nya yang berperan sebagai lawan dan akhirnya membuat simulasi pertandingan itu di menangkan kelompok Jhon sebagai tim lawan.
"Kamu kenapa, Angkasa?, " tanya pelatih basket mereka. Anggota basket nya ikut melihat Asa yang aneh.
"Maaf pak. Saya capek. Saya istirahat sebentar boleh ?," tanya Asa yang terengah-engah.
"Iya silahkan. 10 menit lagi kembali latihan, "
"Iya pak. Terimakasih, " pelatih Asa mengangguk. Asa segera berlari ke pinggir lapangan.
"Ayo latihan lagi, " teriak pelatih pada teman-teman Asa. Mereka mengangguk dan kembali ke posisi mereka.
Asa duduk di samping tas nya sambil minum air dingin yang di sediakan pelatih mereka. Asa memandang lurus dengan tatapan kosong. Asa merasa tidak semangat hari ini. Entah apa yang membuat perasaannya aneh. Asa merasa kesal entah karena apa. Dia terus diam selama 10 menit hingga di panggil pelatih nya. Dengan terpaksa Asa kembali ke lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaNaNa
Teen FictionJika sudah waktunya... hal yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin. Semua hal tak terduga terkadang adalah hal yang paling di harapkan. Jangan pernah menyalahkan keadaan. Tuhan tau yang terbaik untuk umat Nya