Drama

17 2 0
                                    

Malamnya, Ana dan kelima kakaknya sedang menonton film bersama di kamar Ana. Mereka duduk berjajar di queen bed Ana sambil bersandar. Semua mata fokus pada layar proyektor yang mereka beli sendiri khusus untuk waktu bersama seperti ini.

"Pada tau nggak ? Tadi di kampus heboh. Iya kan bang Ron ?," Roni terkekeh dan mengangguk menanggapi perkataan Reza. Ana yang tau arah pembicaraan itu tersenyum tipis.

"Emang ada apa ?," tanya Rama penasaran.

"Kak Sindy mantan nya bang Roni nampar bang Asa keras banget. Suasana yang tadinya rame langsung sepi. Parah, " kata Reza semangat.

"Emang kenapa Sindy nampar Asa ?," tanya Rama lagi.

"Kak Sindy bilang bang Asa selingkuh. Dia bilang bang Asa ciuman sama cewek. Nggak mungkin kan ?,"

"Jelas lah. Orang Asa bego kalau urusan cewek. Mana mungkin dia selingkuh. Lagipula tadi dia bilang mereka cuma lagi berantem. Sindy BT banget mungkin sampek ngomong gitu, " kata Roni yakin dengan wajah geli. Ana tertawa tanpa suara menanggapi ucapan Roni. Tapi Rendy tidak percaya. Dia cukup kenal Sindy. Walaupun sikapnya kurang baik, tapi dia tidak pernah berbohong. Apapun yang terjadi dan dia ucapkan, itu memang hal yang benar.

Rendy melirik Ana. Dia berpikir jika ada waktu akan bertanya langsung pada Ana. Rendy menggeleng tidak percaya. Dia merasa sedang mendengar cerita ftv atau sinetron. Acting dua tokoh utama nya juga sangat bagus pikir Rendy. Rendy yakin ucapan Sindy benar dan dugaan nya pasti benar tentang Asa dan Ana. Selanjutnya Rendy memasang earphone di telinga dan membuka buku. Dia menyalakan lagu dengan volume sedang. Dia tidak tertarik lagi menonton film.

»»»»»

Besoknya, Rendy pergi ke kamar Ana. Kebetulan Ana sedang santai sendirian di kamar. Ana yang bermain hp sambil tiduran melihat Rendy sebentar.

"Ada apa kak ?," tanya Ana yang kembali melihat hp.

"Gue mau tanya sesuatu. Lo harus jawab jujur," Rendy ikut tiduran di sebelah Ana. Perasaan Ana tiba-tiba tidak enak. Sambil pura-pura santai bermain hp, Ana menjawab.

"Emang tanya apa kak ?,"

"Cewek yang di maksud Sindy lo kan ?,"

"Maksudnya ?," Ana tetap bermain hp karena takut melihat Rendy.

"Lo pasti udah tau maksud gue. Jujur aja nggak papa. Gue nggak akan kasih tau siapa-siapa," Ana terdiam. Dia menatap layar hp nya kosong.

"Gue anggap diem lo sebagai jawaban iya," Ana melirik Rendy.

"Kalau emang iya, gue saranin lo menjauh dari Asa. Apalagi lo sekarang masih jadi pacar nya Andi. Lo nggak boleh terlalu dekat sama Asa. Lo tau sendiri Asa dari dulu suka sama lo. Bahkan dia udah nekat nyium lo. Jadi gue saranin lo jangan deket deket sama Asa,"

"Iya kak," jawab Ana pelan. Rendy mengelus puncak kepala Ana.

"Adek gue di rebutin dua cowok," Rendy tersenyum lebar.

"Kak Rendy...," Kata Ana malu.

"Jangan sampai Roni tau,"

"Iya kak,"

"Lo lagi ngapain ?,"

Setelah itu mereka berdua sibuk bermain game di hp Ana. Ana pun jadi melupakan masalah tadi.

»»»»»

"Sin ?," Roni memanggil Sindy yang sedang mengobrol dengan teman-teman nya di kantin.

"Apa Ron ?,"

"Beneran lo di selingkuhin sama Asa ?,"

"Gue ngapain sih bohong Ron ?! Kalau aja dulu gue nggak langsung pergi, bakal gue foto tuh Asa,"

NaNaNaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang