Hari itu suasana kantin SMA Namba masih sepi.
Oh, jelas! Karena jam pelajaran masih berlangsung dan belum saatnya istirahat. Hanya ada beberapa siswi kelas satu yang baru saja menyelesaikan pelajaran olahraga. Tapi enggak olahraga juga sih sebenarnya, hanya lari keliling lapangan tiga putaran lalu di tes drible bola basket.
Udah segitu doang.
Bebeberapa murid memilih untuk pergi ke kantin untuk bersantai bahkan ada yang sudah berganti kembali ke seragam, sisanya yang memang berniat olahraga sudah mulai 3 on 3 dilapangan.
"Bu es teh manisnya satu ya!"
"buset udah ganti baju aja." Celetuk Kojirin yang melihat Mion sudah duduk didepannya.
"iya nih, gerah ah lagian juga gak olahraga."
"yang lain pada kemana nih?" tanya Mion yang sudah mendapat es teh. Dirinya menatap Kojirin yang sibuk menyuapi Cocona –alias 557- siomay.
"gak tau. Olahraga kali." Jawabnya pendek. "oh iya.. kemaren si Suzu pulang sama siapa deh? Tuh anak punya kakak disini?"
"Lah gak tau emang? kakak PMR yang suaranya kaya nenek-nenek itu kan kakaknya kali ah." Jawab Cocona enteng.
"LAH??!" sahut Kojirin dan Mion bersamaan.
"emang gak tau?"
Kedua gadis yang tidak tahu menahu itu menggeleng polos. Maklum, sebenarnya mereka masih murid baru di SMA Namba, sebulan yang lalu mereka diterima disekolah swasta khusus perempuan ini, bisa dilihat dari seragam Mion yang masih super duper bersih, putihnya masih mengkilap khas kemeja baru. Cerah, tanpa noda. Seragam olahraga saja baru mereka ambil dari koperasi beberapa hari yang lalu.
Kembali ke topik soal Suzu.
Kenapa mereka kaget? Karena ia adalah adik dari salah satu siswi terkenal di SMA Namba ini. Namanya Yamada Nana, salah satu volunteer PMR.
"Wah kelas kita isinya generasi 2 adik dari kakak kelas cantik dong." Ucap Mion.
"woya jelas..." Cocona menjawabnya dengan nada bangga. "Kecuali Reechan kayanya deh. Dia termasuk generasi 3."
"hah?"
"sebelumnya kan ada tuh kalo gasalah siapa ya namanya Jonishi... Jonishi Seira (?) yang fotonya ada di brosur eskul cheers tuh, yang ketua sebelum kak Yoshida Akari, itu kalau gak salah sepupunya kak Kei sama Reechan deh." Jelas Cocona panjang lebar. "alumni ya ampun, mukanya sampe bingung gitu. Pas kita masuk pas dia lulus."
"Hebat juga keluarga Reechan." Ucap Kojirin kali ini.
"Montok semua ya berarti." Celetuk Mion, dan disambut tawa pelan kedua temannya yang lain.
Memang benar sih. Sepengetahuan Cocona yang memang sejak awal sudah satu smp dengan mereka, klan Jonishi terkenal dengan tubuhnya yang aduhai, meskipun tidak terlalu tinggi namun berisi dan proposional. menyenangkan untuk dilihat. Apalagi mereka cantik, banyak hal yang bisa dibanggakan, termasuk pesonanya. Maka dari itulah kenapa Rei bisa dengan mudah terkenal ketika ospek berlangsung.
Setelah hampir 10 menit mereka habiskan untuk mengobrol, beberapa murid yang selesai olahraga mulai masuk ke kantin, entah membeli air minum atau ikut nimbrung di beberapa murid yang sudah ada.
"aduh gerah banget ini asli! Padahal maen Cuma 10 menit doang. Minta minum dong!"
Yamamoto Ayaka atau yang sering dipanggil Aayan itu duduk disebelah Mion, mengambil gelas berisi es batu yang sudah mencair dan terlihat seperti air putih.
"lah bekas es teh nih!" sahut Aayan, agak aneh rasa air putih yang baru saja ia teguk ada rasa manis-masnisnya gitu.
"emang iya. Lagian gak tanya dulu."
"pesenin es teh manis dong!" pintanya pada Mion.
"bu es–"
"abis olahraga jangan minum air es bege, gimana sih."
Perkataan Mion terpotong oleh seseorang. Aayan menoleh, mendapati Mirai menyodorkan sebotol air putih di dalam botol tupperware ungu. Gadis yang sudah rapi seperti Mion alias sudah dengan seragam ini pun ikut duduk, otomatis bangku panjang yang hanya muat 4 orang itu kini sudah full house.
"gue abisin nih gapapa? Haus banget soalnya."
"ya abisin aja. Asal balikin aja tempat minumnya, kalo ilang ntar gue di coret dari kartu keluarga sama emak gue."
Tanpa mendengar apapun lagi Aayan langsung meneguk habis air putih yang tadinya setengah botol itu sampai habis. Yang lain melanjutkan obrolan mereka.
"ke kelas kuy ah." Ajak Kojirin. "mau ganti seragam nih."
"duluan gih. Gue mau makan siomay dulu ah." Sahut Aayan. "abis ini mapel siapa deh? Bu Gita kan ya? Santuy ah."
"santuy santuy bisul lo meledak. Kemaren aja lo ceming dimarahin bu Gita gara-gara disuruh ngerjain soal di depan tapi gabisa. Ayo dah buru! Siomay bisa nanti lagi." Omel Cocona.
Mau tidak mau ia pun beranjak dari sana, mengikuti teman-temannya yang sudah lebih dulu berjalan menuju kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
serba serbi SMA Namba
Fanfictionsemuanya tentang member NMB48 dan beberapa cameo terutama member Keyakizaka46