#brokenheart

200 20 2
                                    

"Yakin?"

Saeppi menghela nafas panjang banget, terus punggungnya nyender di kursi. "Iya."

"Masa nyerah gitu aja sih?" Ucap Ruririn pelan. Bingung harus bersikap apa.

"Fuu juga kayanya masih suka sama Miru. Yah aku mah apa atuh kalo disandingin sama dia."

"Jangan merendah gitu dong." Antan mendorong bahu Saeppi pelan. "Ya siapa tau Fuu lagi butuh waktu."

"Gimana lagi abisnya, Miru juga masih gencar banget deketin Fuu lagi. Kan emang dasarnya mereka break bukan putus. Jadi wajar kalo suatu hari balikan."

Ruririn dan Antan saling pandang. Bener juga sih, FuuMiru emang break bukan putus, cuma orang-orang pada gosipin mereka lebih ke putus. Tapi apasih bedanya break sama putus? Bukannya sama aja ya?

"Hhhhhh..... udahlah daripada gue ngebet banget trus ujungnya nanti bikin Fuuchan gak enak sama gue mendingan gini aja udah temenan. Seenggaknya kita masih sering sama-sama daripada nanti malah ngejauh. Lebih sakit men itu." Jelas Saeppi. Dianya ngomong sambil senyum sih tapi kedua temennya tau dia patah hati.

"Ya... iya sih yang terbaik aja." Sahut Ruririn pelan.







***








"Les gak lo hari ini?"

Airi nengok ke arah Kokochan, lalu ngangguk pelan.

"Jam berapa?"

"Abis ashar."

"Oohhh.."

"Kenapa?"

Kokochan cuma senyum sambil ngulurin tangannya yang ada sendok dengan potongan kecil tiramisu diatasnya. "Enggak kenapa-napa sih. Bawa payung enggak? Nanti takutnya hujan lagi."

"Bawa kok. Cuma lupa bawa sendal. Pinjem punya lo lah."

"Nyeker aja lagi kaya kemaren hahahaha."

"Tau ah." Airi cuma nerima suapan Kokochan. Balik lagi ngerjain tugas ngerangkum.

"Oh iya..."

Kokochan nengok, "hmmm?"

"Minggu lalu gue ketemu cewek cakep deh di tempat les." Ucap Airi sambil tersenyum.

"Masa?"

"Iya. Cakep pokoknya. Cuma gue gatau itu dari sekolah mana, soalnya kemaren itu dia gapake seragam."

Hati Kokochan rasanya kaya diremes. Rada sakit gitu, nyes. kena friendzone tuh gabeda jauh emang rasa sakitnya sama patah hati, bedanya sama Kokochan sih dia terima dengan lapang dada.

"Apa?" Tanya Airi pas Kokochan cuma natap dia lamaaaaa banget.

"Enggak. Hehehehe."

Kokochan nunduk, bingung sih harus bereaksi seperti apa.

"Suapin lagi kuenya dong.."

Senyum terbit lagi di wajah kokochan. "Iya-iya, mangap coba?"

Tapi karena terlalu semangat, Kokochan gak sengaja dorong sendok kena gigi Airi.

"Set pelan dong."

"Maaf... Hahahaha..."

Yah mending gini aja udah, toh dengan temenan pun dia masih tetep bisa ngasih perhatian lebih ke Airi meskipun dianya gapeka.

serba serbi SMA NambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang