#agen rahasia

164 18 0
                                    

"Jangan lupa besok bawa biar dikerjain sisanya sama anak-anak lain."

"Iya elah bacot lo dari tadi, sekali lagi gue kasih hadiah piring!"

"Lo pelupa soalnya."

"Ya kan tinggal ingetin di line kek wa kek."

Suzu sama Shion terus aja bickering semenjak selesai ngerjain tugas kelompok yang seharuanya dikerjain bareng-bareng tapi malah jadi cuma mereka berdua gara-gara pada eskul.

"Yaudah gue pulang dulu, keburu hujan nih."

"Okay."

Shion ngangterin Suzu sampe keluar, tapi baru aja selesai ngiket tali sepatu, sebuah mobil honda jazz putih berhenti di depan rumah. Keluarlah Rena bersama seseorang yang Shion sering lihat tapi enggak tau namanya, disusuk kemudian seorang lagi yang keluar dari mobil penumpang belakang yang Shion tau bernama Matsui Jurina.

"Sokap?"

"Gatau." Jawab Shion jujur.

"Dari seragamnya sih anak Sakae tuh." Bisik Suzu. "Yang satunya lagi siapa?"

"Temen kuliahnya mbak Rena deh kayanya."

Suzu beserta Shion ternsenyum kala Rena mendekat.

"Udah mau pulang?" Tanya Rena pada Suzu yang akhir-akhir ini ia tahu karena sering nganter pulang Shion.

"Iya mba.. udah sore juga ini takut ujan."

"Kenapa gak sekalian lama aja disini? Ni mbak bawa J.Co..."

"Makasih mbaa, takutnya ujan dijalan."

"Oh tunggu bentar kalo gitu biar dipisahin dulu."

"Gak usah mba gak usah hehhhehe..." Suzu jadi gak enak. Emang sih mbak Rena baik banget. "Ini udah mau pulang. Aku pamit ya mbak, Shion."

"Hati-hati! Jangan ngebut!"

"Iya mbak. Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam.."

Suzu pun terburu-buru menuju motornya, diikuti Shion yang mengekor dibelakangnya. Sekalian mau nutup pager juga.

"Gue balik ya! Bye!"

"Hati-hati!"

"Sip!"

Sedetik setelah Shion menutup pagar, suara motor berhenti di depan rumah. Dilihatnya sang kakak, Miona tengah turun dari gojek.

"Ngapain berdiri di pager?"

"Abis nganterin Suzu sekalian nutup."

"Ada temennya mbak  Rena ya?"

"Lah kok tau?"

"Itu mobilnya parkir di luar."

"Ah iya! Kakak tau itu siapa?" Tanya Shion sambil berjalan berdua menuju rumah bersama Miona.

"Yang punya mobil?"

"Heem."

"Kak Churi itu. Katanya sih lagi deket dek."

"Beneran?"

"Iya. Udah agak lama kok kalo gasalah."

"Siapa tadi namanya?"

"Panggilannya sih Churi, namanya kalo gasalah Akane apa gitu. Kenapa sih?"

"Nanya doang. Abisnya sering anter jemput gitu. Mana itu stiker burung nempel di bodi mobil." Bohong Shion. Padahal dia lagi menggali informasi buat Keicchi.

"Ada Jurina juga ya?"

"Kenal kak?"

"Kenal lah. Orang sering main ke rumah buat les atau maen sekedar doang. Makanya kalo ada tamu tuh jangan ngamar mulu."

Shion cuma meringis. Emang iya sih, dia tuh kalo ada temen-temen mbak atau kakaknya suka malah ngedekem di kamar, males aja gitu keluar atau kenalan. Apalagi Shion lebih suka di asrama sampai sore lalu pulang ke rumah menjelang mabrib, makanya gak tau kalo sering ada orang yang hilir mudik di rumah mbaknya ini.

"Jurina- Jurina itu anak hits ya mbak?"

Miona menatap adiknya yang tumben banyak nanya. Biasanya cuek bebek. "Iya.. Sakae hits dia. Kenapa? Suka ya? Saingan sama mbak Rena sana hahaha."

"Heh?"

"Dia tuh setipe sama Keicchi tau gak? Ngejar mbak mulu, heran. Padahal udah tau lagi pdkt sama kak Churi."

Shion seketika merasa kagum. Mbaknya ini populer banget dah, kenapa banyak yang ngejar gini? Dulu setau dia ada juga seseorang yang namanya Tani Marika yang juga bela-belain pindah dari Hakata ke sekolah Sakae (yang notabene almamater Rena) agar deket sama Rena, bahkan sesekali juga maen kerumah.

Atau mantannya yang sampe sekarang temenan, setau Shion namanya Airin.

Ah! Atau mantannya yang paling baru, Kashiwagi Yuki (Shion dikasih tau sama kakaknya soal mantan mbak Rena yang menurutnya paling cantik dan bodynya goals banget) yang foto polaroid couplenya bersama Rena masih nempel di lemari di kamar Rena.

Cuma kenapa ini yang ngejar mbak Rena sekarang pada bocah semua dah? Eh kak Churi pengecualian deng.

Shion mengangguk-angguk mengerti, merasa cukup mendapatkan informasi yang akan diberitahukan kepada Keicchi nanti.





serba serbi SMA NambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang